Skala gambaran tubuh InstrumenAlat Ukur yang Digunakan

Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010. teruji. Konsep dasarnya adalah bahwa setiap anggota populasi punya peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel Danim, 1997.

G. InstrumenAlat Ukur yang Digunakan

Alat ukur merupakan metode pengumpulan data dalam kegiatan penelitian yang bertujuan untuk mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti. Alat ukur yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan tujuan penelitian dan bentuk data yang akan diambil serta diukur. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode skala. Skala adalah suatu metode pengumpulan data yang merupakan suatu daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh subjek secara tertulis Hadi, 2000. Menurut Hadi 2000, skala dapat digunakan dalam penelitian berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut : 1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya 2. Bahwa apa yang dinyatakan subjek pada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya 3. Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan peneliti. Skala yang digunakan dalam penelitian ini ada dua buah skala yaitu, skala perilaku diet dan skala gambaran tubuh.

3. Skala gambaran tubuh

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur gambaran tubuh adalah skala gambaran tubuh yang dirancang dan dikembangkan sendiri oleh peneliti yang Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010. disusun berdasarkan Multidimensional Body Self Relation Questionnaire- Appearance Scales MBSRQ-AS yang dikemukakan oleh Cash dalam Seawell Danorf-Burg, 2005. Cash dalam Seawell Danorf-Burg, 2005 mengemukakan adanya lima dimensi gambaran tubuh, yaitu: a. Appearance evaluation evaluasi penampilan, yaitu mengukur evaluasi dari penampilan dan keseluruhan tubuh, apakah menarik atau tidak menarik serta memuaskan dan tidak memuaskan. b. Appearance orientation orientasi penampilan, yaitu perhatian individu terhadap penampilan dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan penampilan dirinya. c. Body area satisfaction kepuasan terhadap bagian tubuh, yaitu mengukur kepuasan individu terhadap bagian tubuh secara spesifik, seperti wajah, rambut, tubuh bagian bawah pantat, paha, pinggul, kaki, tubuh bagian tengah pinggang, perut, tubuh bagian atas dada, bahu, lengan, dan penampilan secara keseluruhan. d. Overweight preoccupation kecemasan menjadi gemuk, yaitu mengukur kecemasan terhadap kegemukan, kewaspadan individu terhadap berat badan, kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan membatasi pola makan. e. Self-classified weight pengkategorian ukuran tubuh, yaitu mengukur bagaimana individu mempersepsi dan menilai berat badannya, dari sangat kurus sampai sangat gemuk. Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010. Skala gambaran tubuh disusun berdasarkan skala Likert dan skala Diferensial Semantik. Skala Likert digunakan untuk mengungkap dimensi appearance evaluationevaluasi penampilan, appearance orientation orientasi penampilan, dan overweight preoccupation kecemasan menjadi gemuk. Skala Likert terdiri dari dua kategori aitem, yaitu aitem favorable mendukung konstruk yang hendak diukur dan unfavorable tidak mendukung konstruk yang hendak diukur, dan menyediakan lima alternatif jawaban yang terdiri dari Sangat Tidak Sesuai STS, Tidak Sesuai TS, Netral N, Sesuai S, dan Sangat Sesuai SS. Nilai pada setiap pilihan berada pada rentang 1-5. Bobot penilaian untuk setiap respon subjek pada pernyataan favorable yaitu STS = 1, TS = 2, N = 3, S = 4, SS = 5. Bobot penilaian untuk setiap respon subjek pada pernyataan unfavorable yaitu STS = 5, TS = 4, N= 3, S = 2, SS = 1. Skala Diferensial Semantik digunakan untuk mengungkap dimensi body area satisfaction kepuasan terhadap bagian tubuh, dan self-classified weight pengkategorian ukuran tubuh. Skala ini memiliki dua pilihan jawaban yang terletak di kutub yang berseberangan, yaitu kutub negatif yang berisi keadaan negatif dan kutub positif yang berisi keadaan positif dari setiap pernyataan. Diantara kedua kutub tersebut tersedia lima garis yang menunjukkan dimana posisi subjek terhadap pernyataan yang disediakan, yaitu Kutub negatif __ __ __ __ __ Kutub positif. Bobot penilaian untuk setiap garis adalah Kutub negatif 1 2 3 4 5 Kutub positif Penyusunan alat ukur ini untuk lebih jelasnya dijabarkan dalam bentuk blue print pada tabel berikut ini: Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010. Tabel 1. Blue print skala gambaran tubuh sebelum uji coba No . Aspek Dimensi Gambaran Tubuh Indikator Perilaku Nomor Aitem Jumlah Persen F UF 1. Appearance Evaluation Evaluasi penampilan - Evaluasi terhadap penampilan dari diri pribadi - Evaluasi terhadap penampilan dari orang lain 1, 5, 9, 19, 23, 31, 42 2, 8, 20, 33, 37, 41 13 21.7 2. Appearance Orientation Orientasi penampilan - Perhatian individu dalam menjaga penampilan - Usaha dalam memperbaiki dan meningkatkan penampilan 3, 6, 14, 24, 25, 27 28, 43 4, 10, 29, 32 12 20 3. Body Area Satisfaction Kepuasan terhadap bagian tubuh - Kepuasan terhadap wajah - Kepuasan terhadap rambut - Kepuasan terhadap tubuh bagian bawah - Kepuasan terhadap tubuh bagian tengah - Kepuasan terhadap tubuh bagian atas - Kepuasan terhadap tampilan otot - Kepuasan terhadap berat badan - Kepuasan terhadap tinggi badan - Kepuasan terhadap keseluruhan penampilan 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58 9 15 4. Overweight Preoccupation Kecemasan menjadi gemuk - Kecemasan terhadap kegemukan - Kewaspadan individu terhadap berat badan - Kecenderungan melakukan diet - Membatasi pola makan 12, 15, 17, 22, 26, 30, 35, 39, 45, 47 7, 11, 13, 16, 18, 21, 34, 36, 38, 40, 44, 46, 48, 49 24 40 Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010. 5. Self-Classified Weight Pengkategorian ukuran tubuh - Berat badan - Tinggi badan 59, 60 2 3.3 TOTAL 36 60 24 40 60 100 Dari setiap karakteristik akan diturunkan sejumlah aitem dimana dari setiap aitem akan diperoleh skor total yang menunjukkan semakin tinggi skor gambaran tubuh individu maka akan diikuti oleh semakin positif gambaran tubuhnya, sebaliknya semakin rendah skor gambaran tubuh individu maka akan diikuti oleh semakin negatif gambaran tubuhnya.

4. Skala perilaku diet