Penyembuhan Luka TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penyembuhan Luka

Luka adalah suatu keadaan dimana terjadi kerusakan kontinuitas jaringan, baik disebabkan oleh trauma, zat kimia, listrik, maupun radiasi. Proses alami yang terjadi selama terjadinya luka dibagi menjadi 3 fase: 11,12 - Fase inflamasi atau lag phase Berlangsung hingga hari kelima. Akibat luka, terjadi perdarahan, trombosit dan sel-sel radang ikut keluar. Trombosit mengeluarkan mediator inflamasi sepeti prostaglandin, tromboksan, substansi kimia dan asam amino tertentu yang berpengaruh terhadap proses pembekuan darah dan kemotaksis terhadap leukosit. Terjadi vasokonstriksi dan proses penghentian perdarahan. Mediator inflamasi keluar dari pembuluh darah secara diapedesis dan menuju daerah luka secara kemotaksis. Sel mast mengeluarkan serotonin dan histamin yang meningkatkan permeabilitas kapiler, terjadi eksudasi cairan. Dengan demikian, timbul tanda- tanda inflamasi seperti kalor, dolor, dan rubor. Leukosit, limfosit, dan monosit mendestruksi dan memfagositosis debris dan mikroorganisme. Pertautan luka pada fase ini hanya dilakukan oleh fibrin, belum ada kekuatan pertautan luka sehingga disebut fase lag tertinggal. - Fase proliferasi atau fase fibroplasia Berlangsung dari hari keenam. Terjadi proses proliferasi dan pembentukan fibroblas yang berasal dari sel-sel mesenkim. Fibroblas menghasilkan mukopolisakarida dan serat kolagen yang terdiri dari asam-asam amino glisin, prolin, dan hidroksiprolin. Mukopolisakarida mengatur deposisi serat-serat kolagen yang akan mempertautkan tepi luka. Serat-serat baru, dibentuk dan sel yang tidak diperlukan dihancurkan sehingga luka dapat mengerut dan mengecil. Pada fase ini, luka diisi oleh sel-sel radang, fibroblas, serat-serat kolagen, dan kapiler-kapiler baru, sehingga terbentuk suatu jaringan yang tampak kemerahan, dengan permukaan tidak rata, yang disebut jaringan granulasi. Epitel sel basal pada tepi luka terlepas dari dasarnya dan pindah menutupi dasar luka, tempatnya diisi oleh hasil mitosis sel lain. Proses migrasi epitel hanya berjalan ke permukaan yang rata atau lebih rendah, tidak dapat naik. Pembentukan jaringan granulasi berhenti setelah seluruh permukaan luka tertutup oleh epitel dan mulailah proses maturasi dari penyembuhan luka. - Fase maturasi remodeling Dapat berlangsung berbulan-bulan. Dikatakan berakhir bila tanda-tanda inflamasi sudah tidak nampak. Parut disekitarnya berwarna pucat, tipis tidak ada rasa sakit maupun gatal. Disini proses kontraksi parut kelihatan dominan. Gambar 2.1. Proses Penyembuhan Luka 12 Sumber : Kumar, 2007 dan http:commons.wikimedia.org Luka pulih Keloid Eosinophilic collagen bundles

2.2. Keloid