Perkembangan Terapi untuk Keloid Saat ini Kerangka Teori Kerangka Konsep

diduga karena mengalami blokade oleh serat kolagen yang tebal dan ditemukanjuga adanya akumulasi laktat. Pada penelitian tersebut didapatkan kadar laktat pada keloid 39 13.5 mmolg dari protein, red scars 23.8 7.5; pink scars 23.8 7.6, dan white scars 13.3 7.3. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa penurunan serta penyempitan lumen pembuluh darah pada keloid dapat mengurangi perfusi oksigen. Akumulasi laktat menggambarkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas LDH serta ATP diproduksi melalui glikolisis. 21

2.5. Perkembangan Terapi untuk Keloid Saat ini

Selama ini terapi yang diberikan untuk keloid adalah preparat kortikosteroid, yaitu dengan menginjeksikan triamsinolone secara intralesi dengan dosis 10-40 mgmL setiap bulan. Terapi ini berguna untuk mengurangi gejala pruritus atau sensitivitas dari lesi serta mengurangi volumenya. Terapi ini dinilai cukup efektif untuk hypertrophic scar, tetapi kurang efektif untuk keloid. Oleh karena itu, terapinya dapat dikombinasikan dengan krioterapi dimana lesi aslinya dibekukan dengan nitrogen cair, setelah membeku, lesi menjadi edematous dan lebih mudah untuk diinjeksi. 3 Terapi keloid lainnya adalah dengan dieksisi. Namun, lesi yang dieksisi dengan pembedahan lebih sering terjadi kekambuhan bahkan dapat timbul lesi yang lebih besar dari lesi semula. Eksisi yang dilakukan sesegera mungkin setelah radioterapi pascabedah, mungkin lebih menguntungkan. Terapi lainnya adalah dengan menggunakan krim silikon dan gel silikon secara topikal, dimana keduanya tidak nyeri saat digunakan dan tidak bersifat invasif. 3

2.6. Kerangka Teori

Luka pada kulit Faktor Penyembuhan luka Tahap penyembuhan luka Internal Eksternal Fase inflamasi Fase proliferasi Usia, genetik, ras, personal hygiene, status gizi Penanganan luka, sosial ekonomi, lingkungan Fase maturasi Neovaskular endothelial hasilkanTGF- β Penyimpangan proses penyembuhan luka Terjadi keseimbangan antara sintesis dan degradasi kolagen Ekspresi gen kolagen tipe I, III, dan VI dan mRNA masing- masing kolagen Kekuatan luka mencapai 80 kulit normal kolagen yang di sintesis degradasi luka sembuh keloid Kulit kembali normal Gejala : pruritik, nyeri tekan Proliferasi sel fibroblastberlebih kortikosteroid intralesi LDH Glikolisis ⬆ Hypertrofic scar Kebutuhan pasokan energi ⬆⬆ Eksisi simptomatik rekurensi Kurang efektif Fosforilasi oksidatif piruvat laktat glukosa siklus asam trikarboksilat Transport elektron ATP Fibroblast

2.7. Kerangka Konsep

2.8. Definisi Operasional