Aljazair Sebagai Salah Satu Provinsi dari Dinasti Turki Utsmani

50 Penaklukkan Dinasti Turki Utsmani diwilayah Afrika Utara dimulai dari wilayah Mesir. Mesir menjadi salah satu provinsi Dinasti Turki Utsmani setelah Dinasti ini berhasil mengalahkan salah satu Dinasti budak yang masih sarumpun dengan Dinasti Turki Utsmani yaitu Dinasti mamluk pada tahun 1517. Aljazair yang menjadi fokus pembahasan penulis menjadi wilayah kedua di Afrika Utara yang di kuasai Dinasti Turki Utsmani di Afrika Utara. Walaupun wilayah ini menjadi wilayah yang kedua yang masuk dalam wilayah kekuasaan turki utsmani, namun wilayah ini menjadi wilayah pertama di kawasan maghrib yang masuk dalam kekuasaan turki utsmani. dalam buku Philip K Hitti yang berjudul History of The arabs di jelaskan bahwa meskipun wilayah Mesir berada dikawasa Afrika Utara, namun wilayah ini membuat blok sendiri dengan wilayah asia barat yang memang berbatasan langsung dengan wilayah Mesir. 103 Wilayah Aljazair mulai memasuki fase baru dalam penataan kembali kota dari puing-puing Dinasti-Dinasti yang pernah berdiri sebelumnya di wilayah ini. Seperti yang telah penulis jelaskan pada bab sebelumnya bahwa setelah runtuhnya dua Dinasti lokal Afrika Utara, wilayah ini tidak pernah benar-benar dikuasai oleh sebuah Dinasti. Oleh sebab itu wilayah Aljazair menjadi target utama reconquista dari kerajaan Spanyol yang baru bangkit dari tidurnya. Wilayah ini tidak mempunyai kekuatan militer yang mempuni karena wilayah ini hanya dilindungi oleh sebuah kabilah atau sebuah bani. Wilayah ini menjadi wilayah yang 103 Philip K Hitti, op. cit., hlm. 920. 51 dilindungi oleh Bani T a’libah dengan ketuanya yang bernama Syeikh Salam al- Tawmi 104 . Wilayah Aljazair berhasil diselamatkan dari ancaman kekuasaan Spanyol setelah Syeikh salam meminta bantuan dari Aruj dan Hayreddin yang pada saat itu telah mendiami wilayah DjejeliGigeri yang berada di wilayah Tunisia. Peranannya dalam penyelamatan suku moor dari kejahatan pasukan Spanyol serta kekuatan mereka dalam merompak kapal-kapal Kristen di lautan menjadi salah satu alasan Syeikh salam meminta bantuannya untuk meyelamatkan Aljazair dari ancaman pendudukan Spanyol. Keadaan berubah setelah wilayah Aljazair dihuni oleh kedua bersaudara ini. Tidak hanya masyarakat yang merasakan. Namun Syeikh sendiri merasakannya. Tapi hal yang dirisakan Syeikh salam setelah kedatangan kedua bersaudara ini cenderung negatif. Pasalnya, Syeikh salam mulai merasa jikalau keberadaan mereka berdua merupakan sebuah ancaman bagi kepemimpinannya di Aljazair sehingga Syeikh salam melakukan kerjasama dengan pihak Spanyol untuk menghancurkan kekuatan Aruj dan Hayreddin. Meskipun Aruj yang telah mengetahui rencana Syeikh salam telah memintanya untuk kembali bersama menghalau musuh-musuh yang mencoba menguasai wilayah Aljazair, namun nyatanya pertempuran itu tetap terjadi dan membuat Syeikh salam terbunuh dalam pertempuran kecil tersebut. Sebuah fase baru benar-benar segera terbentuk. Paska terbunuhnya Syeikh salam, dengan otomatis kepemimpinan dikendalikan dengan pemimpin baru 104 Spencer, op. cit., hlm. 19. 52 mereka yang bernama Aruj. Namun Aruj sendiri tidak lama mengendalikan wilayah Aljazair karena terbunuh oleh pasukan Spanyol setelah terjadi pengepungan di Temlecen pada saat Aruj berusaha untuk menguasai wilayah itu. Kepemimpinan diteruskan oleh adiknya yang bernama Hayreddin dengan legitimasi Dinasti Turki Utsmani sebagai penopang kekuatannya di Aljazair. Satu tahun setelah penaklukkan Mesir, pada tahun 1518 Hayreddin atas perintah kakaknya mengirim utusan ke Istanbul untuk bertemu Sultan Selim I yang memerintah pada saat itu. Tujuannya adalah untuk meminta bantuan pasukan dalam menghadapi pasukan kerajaan Spanyol serta meminta supanya Aljazair dimasukkan kedalam wilayah kekuasaan Dinasti Turki Utsmani. 105 Sultan Selim I yang pada saat itu baru saja kembali dari Mesir menanggapi utusan tersebut dengan segera mengirim pasukan untuk membantu penguasa baru itu, satu tahun setelah pengiriman delegasi Hayreddin ke Istanbul tahun 1519. Kedatangan pasukan Dinasti Turki Utsmani nyatanya membawa angan-angan Aljazair untuk lepas dari bayang-bayang Spanyol menjadi kenyataan. Pasalnya setelah kedatangan pasukan Dinasti Turki Utsmani, kekuatan Aljazair dalam menghadapi ancaman Spanyol semakin bertambah. Bahkan tak lama setelah kedatang dua ribu pasukan dari Istanbul, Aljazair berhasil memukul mundur empat puluh kapal perang yang mencoba memasuki wilayah alajazair. Hal itu membuktikan bahwa kedatangan pasukan bantuan dari Dinasti Turki Utsmani sangat membantu. Wilayah Aljazair tidak benar-benar menjadi salah satu dari wilayah kekuasaan Dinasti Turki Utsmani hingga beberapa tahun kedepan. Namun 105 Mehmet Tutuncu, op. cit., hlm. 76. 53 kemenangan demi kemenangan yang dikomandoi Hayreddin membuat seluruh wilayah Aljazair berhasil dikuasainya. Dalam buku Ali muhammad asha-shalabi yang berjudul bangkit dan runtuhnya khilafah Islamiyah dijelaskan bahwa pengambil alihan benteng baynun diwilayah timur Aljazair dari kerajaan Spanyol pada tahun 1529 menjadi awal pengakuan Dinasti Turki Utsmani terhadap wilayah Aljazair sebagai salah satu bagian dari wilayah keSultanan 106 . Wilayah Afrika Utara yang menjadi bagian dari provinsi Dinasti Turki Utsmani adalah Mesir, Aljazair, Tunisia, dan Tripoli. Keempat wilayah ini diwajibkan membayar upeti ke pemerintah pusat dibawah naungan porte 107 . Seperti hal nya Mesir yang lebih dulu menjadi bagian dari provinsi Dinasti Turki Utsmani, sejak ditetapkan sebagai provinsi, Sultan mengutus seorang gubernur dari pusat yang dalam hal ini Istanbul untuk menjadi wali dari Dinasti Turki Utsmani di Aljazair. Namun sebelum tahun 1534, Sultan Suleyman mempercayakan kepemimpinan ditangan Hayreddin. satu tahun sebelumnya 1533, sebagai tanda penghormatan kepada Hayreddin yang telah sangat berjasa di Aljazair dengan mengatasnamakan Dinasti Turki Utsmani, Sultan suleyman memanggil Hayreddin untuk menghadap ke Istanbul 108 . Setelah Hayreddin dan beberapa armadanya sampai di Istanbul, di adakan upacara kehormatan. Hayreddin mendapatkan gelar sebagai laksamana angkatan laut Dinasti Turki Utsmani. hal itu menjadi bukti nyata bahwa Dinasti Turki Utsmani mengakui Hayreddin sebagai salah seorang wakilnya di wilayah Aljazair. 106 Ash-shalabi, op. cit., hlm. 258. 107 Porte adalah lembaga pengadilan pada zaman Dinasti Turki Utsmani 108 Duzdag, op. cit., hlm. 303. 54

B. Membangun Sistem Pemerintahan dan Arsitektur

Masuknya Aljazair sebagai salah satu provinsi dari Dinasti Turki Utsmani butuh sebuah proses dan tidak secara langsung wilayah ini menjadi salah satu provinsi dari Dinasti Turki Utsmani seperti yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya. Berbeda dengan penaklukkan Dinasti Turki Utsmani diwilayah Mesir. Ketika Dinasti Turki Utsmani berhasil menguasai Mesir setelah mengalahkan Dinasti mamluk, wilayah Mesir langsung dijadikan provinsi dari Dinasti Turki Utsmani. Sultan Selim pada saat itu langsung merubah pola pemerintahan yang pada awalnya bersifat oligarki menjadi terpusat. Mesir dijadikan sebuah provinsi dari Dinasti Turki Utsmani. Wilayah Aljazair harus menunggu beberapa tahun untuk ditetapkan sebagai sebuah provinsi. Bisa jadi ada sebuah pertimbangan tersendiri kenapa pada saat itu wilayah Aljazair tidak langsung dimasukkan kedalam provinsi Dinasti Turki Utsmani. pertimbangan pertama, Barbarossa bersaudara, Aruj dan Hayreddin pada awalnya bukanlah berasal dari orang suruhan Sultan untuk menaklukkan wilayah Aljazair, dan yang kedua, pada saat itu, Dinasti Turki Utsmani juga sedang disibukkan dengan penaklukkan ke wilayah lain. Namun, apapun pertimbangan yang dilakukan Sultan pada saat itu, wilayah Aljazair menjadi salah satu wilayah yang ditakuti dikawasan laut mediterania karena kebesaran nama Dinasti Turki Utsmani pada saat itu. Dalam perkembangannya menjadi sebuah provinsi dari Dinasti Turki Utsmani, banyak perubahan-perubahan dari segi bangunan yang dilakukan. 55 Khususnya pada masa pemerintahan Sultan Suleyman al-Qanuni yang terkenal dengan kemajuan dalam bidang seni arsitektur yang salah satunya tertuang dalam salah satu bangunan masjid di Istanbul yang dinisbatkan atas namanya masjid Suleymaniyeh yang akan penulis lampirkan pada bab berikutnya. Letak wilayah Aljazair yang berada di pinggir lautan tak ubahnya seperti Istanbul. Sebagaimana Istanbul, wilayah Aljazair berubah menjadi sebuah miniatur Istanbul 109 .Wilayah perkotaan di wilayah Aljazair di ubah mengikuti desain perkotaan pada kota-kota pelabuhan yang berada di wilayah kekuasaan Dinasti Turki Utsmani. Wilayah Alajzair seperti dijelaskan dalam buku William Spencer lebih bernuansa turki dibandingkan dengan wilayah-wilayah provinsi Dinasti Turki Utsmani diwilayah Afrika Utara. Dengan kepiawaian arsitek yang dimiliki Dinasti utsmani, membuat wilayah ini semakin kuat sebagai benteng pertahanan di wilayah Afrika Utara. Bahkan masih dalam buku William Spencer dijelaskan untuk memperkuat pertahanan kota, dinasti ini membangun sebuah parit dengan kedalaman dua belas meter. Dapat dibayangkan bagaimana susahnya musuh untuk menembus pertahanan kota Aljazair. Kemajuan dalam bidang arsitektur di ikuti dengan perubahan sistem pemerintahan di wilayah ini. Hampir sama dengan yang terjadi di wilayah provinsi Dinasti Turki Utsmani lainnya, seperti wilayah Mesir yang lebih dahulu ditetapkan sebagai sebuah provinsi, dan membentuk pola pemerintahan bersama dengan wilayah lainnya di asia seperti palestina dan suriah, Pemerintah juga 109 Seperti yang terlampir pada lampiran IV