Bentuk-Bentuk Agresi Agresi sebagai Suatu Respon yang Dipelajari

4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Agresi 2.1.1. Pengertian Agresi Agresi merupakan tiap bentuk perilaku yang diarahkan pada tujuan menyakiti atau melukai orang lain yang dimotivasi menghindari perlakuan tersebut Kaplan dkk, 2001. Sedangkan menurut kamus kedokteran Dorland 1998 agresi adalah perilaku yang menimbulkan tuntutan-diri, perilaku ini mungkin timbul karena dorongan dari dalam diri sendiri danatau sebagai respon terhadap frustasi. Agresi mungkin dimanifestasikan dalam bentuk perilaku destruktif dan menyerang, dalam sikap bermusuhan dan obstruksionisme, atau dalam bentuk dorongan ungkapan-diri untuk menguasai.

2.1.2. Bentuk-Bentuk Agresi

Buss dan Perry 1992 mengelompokkan agresi ke dalam empat bentuk yaitu 1 agresi fisik memukul, menyerang, 2 agresi verbal memaki, berdebat, menggunjing, 3 rasa marah mudah kesal, hilang kesabaran, tidak mampu mengontrol rasa marah, 4 sikap permusuhan perasaan benci dan curiga pada orang lain, merasa kehidupan yang dialami tidak adil, iri hati dikutip dari Luthfi dkk, 2009

2.1.3. Agresi sebagai Suatu Respon yang Dipelajari

Belajar adalah akuisisi pengetahuan atau keterampilan sebagai konsekuensi dari pengalaman, instruksi, atau keduanya. Belajar menyebabkan perubahan perilaku yang terjadi karena pengalaman Sherwood, 2001. Agresi dapat dipelajari melalui observasi atau imitasi. Semakin sering mendapat penguatan, semakin besar kemungkinan terjadinya agresi. Orang yang frustrasi karena tujuannya terhambat atau terganggu oleh peristiwa yang menimbulkan stress akan mengalami keterbangkitan emosional yang tidak menyenangkan Atkinson, 1983. 5 Teori belajar observasional atau modeling yang dikembangkan oleh Bandura Koeswara 1988 menyatakan bahwa sebagian besar tingkah laku individu diperoleh melalui pengamatanobservasi atas tingkah laku yang ditampilkan oleh individu-individu lain yang menjadi model. Menurut Bandura Koeswara 1988, dalam belajar observasional terjadi empat proses yang saling berkaitan, yaitu: 1. Proses atensional, yaitu proses ketertarikan individu untuk memperhatikan atau mengamati tingkah laku model. Proses ini dipengaruhi oleh frekuensi kehadiran model dan karakteristik yang dimilikinya. 2. Proses retensi, yaitu proses penyimpangan tingkah laku model yang telah diamati dalam ingatan individu, baik melalui kode verbal atau kode imajinal serta pembayangan gerak. 3. Proses reproduksi, yaitu proses pengungkapan tingkah laku model yang telah diamati individu. Proses ini pada mulanya bersifat kaku dan kasar, tetapi dengan pengulangan yang intensif, lambat laun individu bisa mengungkapkan tingkah laku model tersebut dengan sempurna atau setidaknya mendekati tingkah laku model. 4. Proses motivasional dan penguatan tingkah laku, yaitu tingkah laku yang diamati tidak akan diungkapkan oleh individu pengamat apabila individu pengamat tersebut kurang termotivasi. Seperti pada pendekatan belajar, penguatan positif bisa memotivasi individu ke arah pengungkapan tingkah laku, dalam hal ini tingkah laku yang telah diamati. 6

2.1.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Agresi