9
2.2.2. Hipotalamus, Daerah Pengatur Utama untuk Sistem Limbik
Hipotalamus, meskipun berukuran sangat kecil mempunyai jaras komunikasi dua arah yang berhubungan dengan semua tingkat sistem limbik.
Sebaliknya, hipotalamus dan struktur-struktur yang berkaitan dengannya mengirimkan sinyal-sinyal keluaran dalam tiga arah: 1 ke belakang dan ke
bawah menuju batang otak terutama ke area retikular mesensefalon, pons, dan medula, dan dari area tersebut ke saraf perifer sistem saraf otonom; 2 ke atas
menuju sebagian besar area yang lebih tinggi di diensefalon dan serebrum, khususnya bagian anterior talamus dan bagian limbik korteks serebri, dan 3 ke
infundibulum hipotalamus untuk mengatur sebagian fungsi sekretorik pada bagian posterior dan anterior kelenjar hipofisis Guyton Hall, 2007.
Gambar 2.3. Pusat-pusat pengatur dalam hipotalamus pandangan sagital
Sumber: Guyton Hall, 2007
Konsep emosi mencakup perasaan emosional subjektif dan suasana hati misalnya marah, rasa takut dan kebahagiaan ditambah dengan respons fisik yang
nyata yang berkaitan dengan perasaan tersebut. Respons-respons tersebut mencakup pola-pola perilaku spesifik misalnya, persiapan menyerang atau
bertahan jika dibuat marah oleh musuh Sherwood, 2001.
10
Pola-pola perilaku sedikit sebagian dikontrol oleh sistem limbik mencakup pola-pola yang ditujukan bagi kelangsungan hidup individu menyerang,mencari
makan. Pada hewan-hewan percobaan, stimulasi terhadap sistem limbik menyebabkan timbulnya perilaku-perilaku yang kompleks bahkan aneh Guyton
Hall, 2007, Sherwood, 2001. Korteks sangat penting untuk kesadaran akan perasaan-perasaan
emosional. Korteks juga dapat memperkuat, memodifikasi, atau menekan respons-respons perilaku dasar, sehingga tindakan dapat dipandu dengan
perencanaan, strategi, dan penilaian yang didasarkan atas pemahaman mengenai keadaan Sherwood, 2001.
2.3. Remaja 2.3.1. Pengertian Remaja