19
B. Manajemen Pengelolaan Dana Bank Syariah
Bank sebagai salah satu lembaga keuangan yang aktifitasnya adalah menghimpun dana dari masyarakat yang mengalami kelebihan dana surplus
unit dan manyalurkannya kepada masyarakat yang kekurangan dana deficit
unit. Hubungan antara bank syariah dengan nasabahnya adalah hubungan
kemitraan. Di mana yang satu bertindak sebagai penyandang dana shahibul maal
dan yang lain sebagai pengelola dana mudharib.
9
Pengelolaan dalam kamus bahasa Indonesia adalah mengerjakan sesuatu agar menjadi lain atau menjadi lebih sempurna. Sedangkan dana adalah uang
tunai yang dimiliki atau dikuasai oleh bank.
10
Yang terpenting bagi bank adalah bagaimana mengelola sumber dana yang tersedia dan mengelola dana masyarakat
mulai dari perencanaan kebutuhan, pelaksanaan pencarian dana dan pengendaliannya. Dengan kata lain, manajemen pengelolaan dana adalah suatu
kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian terhadap penghimpunan dana yang ada di masyarakat.
Pertumbuhan bank sangat dipengaruhi dari kemampuannya dalam menghimpun dana dari masyarakat, baik berskala kecil maupun besar dan dengan
9
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Yogyakarta: Ekonosia, 2005, h. 43
10
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Yogyakarta: Ekonosia, 2005, h. 49
20
masa pengendapan yang memadai. Bank syariah dapat menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk:
11
1 Titipan wadiah, yaitu simpanan yang dijamin keamanan dan
pengembaliannya tetapi tanpa memperoleh imbal hasil. 2
Partisipasi modal di mana bank dan nasabahnya bekerja sama dengan berbagi hasil dan resiko secara proposional.
3 Investasi khusus mudharabah muqayyadah di mana bank bertindak sebagai
manajer investasi untuk memperoleh fee. Setelah dana pihak ketiga DPK terkumpul maka bank harus
mempersiapkan strategi penggunaan dana–dana tersebut. Dana–dana tersebut dialokasikan sesuai dengan kebijakan yang telah digariskan. Tujuan dari alokasi
dana ini adalah untuk mencapai tingkat profitabilitas yang cukup dan tingkat resiko yang rendah. Serta mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan
menjaga agar posisi likuiditas tetap aman.
12
Pola penghimpunan dana dan pengalokasiannya dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu:
13
1 Pendekatan pusat pengumpulan dana pool of funds approarch, yaitu dengan
melihat sumber–sumber dana dan penempatannya. Di mana dana yang diperoleh dari berbagai sumber diperlakukan sebagai dana tunggal sehingga
11
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Yogyakarta: Ekonosia, 2005, h. 50
12
Ibid., h. 55
13
Zainul Arifin, Dasar–Dasar Manajemen Bank Syariah,Cet 4, Jakarta: Pustaka Alvabet, 2006 h. 55
21
sumber dana tidak lagi dibedakan berdasarkan jenis dan sifat sumber dana, selanjutnya dana dialokasikan berdasarkan prioritas dan strategi perusahaan.
Gambar 2.1
14
Sumber Penggunaan Dana Berdasarkan Pendekatan Pusat
Pengumpulan Dana Pool of Approarch Sumber dan Penggunaan Dana Pool of Fund Approarch
Sumber Dana Penggunaan
Dana Wadiah
Primary Reserve
Secondary Reserve
Qardh Mudharabah
Muthlaqah
Dana Pool
Musyarakah Mudharabah
Salam Istishna
Musyarakah Ijarah
Aktiva Tetap Mudharabah
Muqayyadah Special
Project
14
Zainul Arifin, Dasar–Dasar Manajemen Bank Syariah,Cet 4, Jakarta: Pustaka Alvabet, 2006 h. 55
22
2 Pendekatan alokasi aktiva assets allocation approarch, yaitu penempatan
masing-masing jenis dana ke dalam aktiva bank. Di mana dana yang diperoleh dari berbagai sumber tidak dianggap sebagai dana tunggal sehingga dalam
alokasinya diperlakukan secara individu dengan pertimbangan karakterisitik masing-masing sumber dana.
Gambar 2.2
15
Sumber Penggunaan Dana Berdasarkan Assets Allocation Approarch
Sumber Dana Penggunaan
Dana Wadiah
Primary Reserve
Secondary Reserve
Qardh Mudharabah
Muthlaqah Murabahah
Salam Istishna
Ijarah Mudharabah
Muqayyadah Mudharabah
Musyarakah Musyarakah
Aktiva tetap
15
Zainul Arifin, Dasar–Dasar Manajemen Bank Syariah,Cet 4, Jakarta: Pustaka Alvabet, 2006 h. 56
23
C. Analisa SWOT