simpulkan  bahwa:  apabila  semakin  besar  kontribusi  peran  komite  sekolah  maka akan  semakin  besar  peningkatan  mutu  layanan  pendidikan  di  sekolah  tersebut.
Namun sebaliknya apabila semakin rendah kontribusi peran komite sekolah maka akan semakin rendah peningkatan mutu layanan pendidikan di satuan pendidikan
itu sendiri.
D. Hipotesis
Berdasarkan  kerangka  pemikiran  di  atas,  maka  dapat  dirumuskan  hipotesis sebagai berikut:
Ho  :Tidak  terdapat  hubungan  positif  antara  Peran  Komite  Sekolah  dengan Peningkatan Mutu Layanan Pendidikan.
Ha  :Terdapat  hubungan  positif  antara  Peran  Komite  Sekolah  dengan Peningkatan Mutu Layanan Pendidikan.
32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat  penelitian  yang  akan  diteliti  adalah  SMKN  1  Depok  yang beralamatkan:  Jl.  Bhakti  Suci  Tapos  RT  0101  Kelurahan  Cimpaeun  Kecamatan
Tapos Kota Depok. Adapun  waktu  penelitian  yang  dilakukan  dalam  penelitian  ini  terhitung  dari
awal bulan Maret sampai dengan April 2011.
B. Variabel Penelitian
”Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.
1
Dalam  penelitian  ini  terdapat  dua  variabel  yang  dijadikan  sebagai acuan  dalam  pengamatan,  guna  memperoleh  data  dan  kesimpulan  empiris
mengenai peran Komite Sekolah terhadap mutu layanan pendidikan. Variabelnya
antara lain yaitu:
1
Suharsimi  Arikunto,  Prosedur  Penelitian  Suatu  Pendekatan  Praktik,  Jakarta:  PT.  Rineka Cipta, 2006, Cet. 13, h. 118.
1. Variabel bebas atau variabel X adalah variabel yang mempengaruhi, maka
variabel bebas dalam penelitian ini adalah Peran Komite Sekolah. 2.
Variabel  Terikat  atau  variabel  Y  adalah  variabel  yang  dipengaruhi,  dalam penelitian ini adalah Mutu Pendidikan.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi  adalah  keseluruhan  objek,  yaitu  semua  individu  yang  menjadi perhatian  yang  akan  dikenai  regenerasi  penelitian.
2
Sedangkan  populasi  dalam penelitian  ini  adalah  seluruh  guru  tetap  di  SMKN  1  Depok  yang  berjumlah  44
orang. Sampel adalah contoh,  monster, represtan atau wakil dari suatu populasi  yang
cukup  besar  jumlahnya  atau  satu  bagian  dari  keseluruhan  yang  dipilih  dan resresentatif  sifatnya.  Berdasarkan  pertimbangan  jumlah  populasi  yang  terbatas
kurang dari 100 orang, maka populasi yang ada seluruhnya dijadikan sampel. Dalam  menentukan  banyaknya  sampel  penelitian,  Suharsimi  arikunto
mengemukakan  bahwa:  Untuk  sekedar  ancer-ancer  maka  apabila  subjeknya kurang  dari  100  lebih  baik  diambil  semua  sehingga  penelitiannya  merupakan
penelitian  populasiselanjutnya  jika  jumlah  subjeknya  besar  dapat  daiambil  10- 15  atau  20-25  atau  lebih..
3
Jadi  dalam  penelitian  ini  penulis  menggunakan semua  populasi  yang  ada  berjumlah  44  orang.  Dengan  demikian  penelitian  ini
termasuk ke dalam penelitian populasi.
D. Instrumen penelitian
Instrumen  Penelitian  adalah  alat  yang  digunakan  dalam  mengumpulkan  data penelitian. Berdasarkan fokus penelitian, maka instrumen penelitian ini diuraikan
sebagai berikut:
2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2008, hal. 117.
3
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, Cet. XII, h. 112.