-1.0 -0.5
0.0 0.5
1.0
X3
-1 1
2 3
Ab s
Ut
Dependent Variable: AbsUt
Gambar IV.1. Uji Heteroskedastisitas
IV.2. Pembahasan Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: kebijakan perkreditan berpengaruh terhadap tingkat permintaan kredit pada PT Bank Negara Indonesia
Persero Tbk Sentra Kredit Kecil Medan. Untuk pengujian hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, digunakan uji
F dengan ketentuan jika F
hitung
F
tabel
maka H ditolak dan H
1
diterima, sebaliknya apabila F
hitung
F
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak. Sedangkan pengujian secara parsial masing-masing variabel independen dimaksudkan untuk mengetahui apakah
secara individual variabel kebijakan kredit mempunyai pengaruh yang nyata atau tidak terhadap variabel tingkat permintaan kredit. Untuk pengujian secara parsial
Abdul Rahim Simangunsong : Analisis Pengaruh Kebijakan Perkreditan Terhadap Tingkat Permintaan Kredit Pada Bank BUMN..., 2008 USU e-Repository © 2008
signifikansi variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji t dengan ketentuan jika t
hitung
t
tabel
maka H ditolak dan H
1
diterima, sebaliknya apabila t
hitung
t
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak.
1 Uji Serempak
Pengaruh variabel bebas kebijakan perkreditan terhadap tingkat permintaan kredit pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Sentra Kredit Kecil Medan
dapat dilihat pada Tabel IV.10 berikut.
Abdul Rahim Simangunsong : Analisis Pengaruh Kebijakan Perkreditan Terhadap Tingkat Permintaan Kredit Pada Bank BUMN..., 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel IV.10. Hasil Uji Serempak
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 81,035
3 27,012
44,581 ,000a
Residual 110,880
183 ,606
Total 191,914
186
Sumber: Hasil Penelitian, 2008 Data Diolah
Dari Tabel IV.10 diperoleh nilai F
hitung
sebesar 44,581. Dengan menggunakan confidence interval CI 95
α = 0.05 diperoleh nilai F
tabel
sebesar 3,09. Dengan demikian F
hitung
44,581 F
tabel
3,09 maka H ditolak dan H
1
diterima, artinya variabel kebijakan perkreditan, yaitu kebijakan kredit X
1
, persepsi Standar Operasional Perkreditan Bank X
2
dan pelayanan kredit X
3
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat permintaan kredit pada PT. Bank Negara Indonesia
Persero Tbk Sentra Kredit Kecil Medan Y. Pada Tabel IV.10 di atas terlihat nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil
dari α = 0,05, hal ini berarti bahwa variabel kebijakan perkreditan memiliki pengaruh
yang highly significant. Hal ini berarti bahwa variabel kebijakan perkreditan menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap tingkat permintaan kredit pada
PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Sentra Kredit Kecil Medan, atau semakin baik kebijakan perkreditan yang dilakukan maka tingkat permintaan kredit pada
PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Sentra Kredit Kecil Medan akan semakin tinggi.
Abdul Rahim Simangunsong : Analisis Pengaruh Kebijakan Perkreditan Terhadap Tingkat Permintaan Kredit Pada Bank BUMN..., 2008 USU e-Repository © 2008
2 Uji Parsial
Uji pengaruh variabel kebijakan, persepsi Standar Operasional Perkreditan Bank dan pelayanan kredit secara parsial dapat dilihat pada Tabel IV.11.
Tabel IV.11. Hasil Uji Parsial
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-4,585 ,805
-5,695 ,000
Kebijakan Kredit X1 -,017
,176 -,006
-,094 ,925
SOP X2 ,620
,270 ,175
2,297 ,023
Pelayanan Kredit X3 1,405
,190 ,530
7,383 ,000
Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil Penelitian, 2008 Data Diolah
Dari Tabel IV.11 diperoleh nilai t
hitung
masing-masing variabel. Nilai t
hitung
tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai t
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 atau
α = 0,05. Nilai t
tabel
pada df 183 dengan α = 0,05 adalah 1,96. Pengaruh parsial
dari variabel kebijakan kredit X
1
diperoleh dengan nilai t
hitung
sebesar -0,094, dengan demikian t
hitung
t
tabel
-0,094 -1,96, maka H diterima dan H
1
ditolak, yang berarti bahwa variabel kebijakan tentang kredit tidak berpengaruh signifikan terhadap
tingkat permintaan kredit pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Sentra Kredit Kecil Medan. Salah satu indikator variabel kebijakan kredit adalah suku
bunga. Hasil penelitian ini sesuai dengan Llewellyn dan Hefferman 1996 dalam Hakim, dkk 2000, kurva permintaan kredit berslope negatif terhadap tingkat suku
bunga bank, yang bermakna bahwa semakin rendah tingkat suku bunga maka semakin besar jumlah kredit yang diminta.
Abdul Rahim Simangunsong : Analisis Pengaruh Kebijakan Perkreditan Terhadap Tingkat Permintaan Kredit Pada Bank BUMN..., 2008 USU e-Repository © 2008
Menurut Martowijoyo 1999 suku bunga pinjaman berpengaruh sangat signifikan terhadap jumlah peminjam dan berpengaruh cukup signifikan terhadap
jumlah penunggak kredit. Dari sisi debitur, bunga kredit merupakan tambahan beban yang harus dipenuhi, namun dengan suku bunga yang masih dapat diterima oleh
debitur, kredit akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan aktivitas usahanya. Tingkat suku bunga kredit yang ditetapkan PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk
Sentra Kredit Kecil Medan menurut responden sudah dapat membantu UMKM dalam mengembangkan usahanya. Dalam menetapkan kebijakan kreditnya, bank
mempunyai pertimbangan-pertimbangan yang menyangkut besarnya kredit, penyediaan dana, penyaluran kredit, kelancaran kredit, dan bunga kredit.
Kesemuanya itu dilakukan bank untuk melindungi seluruh asset yang dimiliki oleh bank itu. Dalam hal plafond kredit, ketentuan jaminan dan lama waktu kredit
ditentukan oleh bank berdasarkan hasil penilaian terhadap aktivitas usaha debitur. Pengaruh parsial dari variabel persepsi standar operasional perkreditan bank
X
2
diperoleh dengan nilai t
hitung
sebesar 2,297, dengan demikian t
hitung
t
tabel
2,297 1,96, maka H
ditolak dan H
1
diterima, yang berarti bahwa variabel persepsi standar operasional perkreditan bank berpengaruh signifikan terhadap tingkat
permintaan kredit pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Sentra Kredit Kecil Medan. Dengan demikian bahwa perubahan variabel persepsi standar operasional
perkreditan bank akan mempengaruhi perubahan tingkat permintaan kredit pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Sentra Kredit Kecil Medan.
Abdul Rahim Simangunsong : Analisis Pengaruh Kebijakan Perkreditan Terhadap Tingkat Permintaan Kredit Pada Bank BUMN..., 2008 USU e-Repository © 2008
Pengaruh parsial dari variabel pelayanan kredit bank X
3
diperoleh dengan nilai t
hitung
sebesar 7,383, dengan demikian t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima, yang berarti bahwa variabel pelayanan kredit bank berpengaruh signifikan terhadap tingkat permintaan kredit pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk
Sentra Kredit Kecil Medan. Hasil ini sesuai dengan penelitian Siregar 2006 bahwa faktor-faktor pelayanan perbankan berpengaruh terhadap permintaan kredit pada
Bank Pemerintah di Sumatera Utara dan pelayanan perbankan yang ditinjau dari waktu pemrosesan kredit WPK dan keramahan pelayanan petugas bank
berpengaruh positif terhadap permintaan kredit pada Bank Pemerintah di Sumatera Utara. Selanjutnya menurut Martowijoyo 1999 lamanya waktu pemrosesan kredit
berpengaruh menurunkan jumlah peminjam cukup signifikan.
3 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
hasil regresi dapat dilihat pada Tabel IV.12 di bawah ini.
Tabel IV.12. Uji Determinasi
Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted
R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics R Square
Change F
Change df1
df2 Sig. F
Change 1
,650a ,422
,413 ,77840
,422 44,581
3 183
.000
a Predictors: Constant, X1, X2, X3 b Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil Penelitian, 2008 Data Diolah
Abdul Rahim Simangunsong : Analisis Pengaruh Kebijakan Perkreditan Terhadap Tingkat Permintaan Kredit Pada Bank BUMN..., 2008 USU e-Repository © 2008
Dari Tabel IV.12 diketahui nilai koefisien determinasi R
2
hasil regresi sebesar 0,422 artinya bahwa variabel kebijakan perkreditan dapat mempengaruhi
tingkat permintaan kredit pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Sentra Kredit Kecil Medan sebesar 42,2 . Hal ini menunjukkan bahwa tingkat permintaan
kredit masih dipengaruhi oleh banyak faktor lain, di mana berdasarkan hasil nilai koefisien determinasi tersebut menunjukkan bahwa sebesar 57,8 lainnya yang tidak
dikaji dalam penelitian ini turut mempengaruhi permintaan kredit. Faktor tersebut diantaranya adalah kondisi perekonomian yang berdampak langsung terhadap sektor
riil, demikian juga kebijakan pemerintah termasuk kebijakan moneter, dan juga persaingan antar bank dalam penyaluran kredit, menyangkut strategi pemasaran
kredit oleh bank yang bersangkutan. Hasil penelitian Siregar 2006 menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi
berpengaruh positif terhadap tingkat permintaan kredit, artinya tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik kondisi perekonomian baik, kondusif, maka permintaan kredit
juga akan meningkat, sebaliknya jika kondisi perekonomian tidak baik, maka permintaan kredit akan menurun. Selanjutnya menurut Julaihah dan Insukindro
2004, bahwa kebijakan moneter seperti kenaikan SBI akan menurunkan permintaan kredit.
Abdul Rahim Simangunsong : Analisis Pengaruh Kebijakan Perkreditan Terhadap Tingkat Permintaan Kredit Pada Bank BUMN..., 2008 USU e-Repository © 2008
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1. Kesimpulan