Konsep Dasar KONSEP PERANCANGAN

105

BAB V KONSEP PERANCANGAN

V.1. Konsep Dasar

Adapun konsep dasar dari perancangan Floriculture Research and Market Centre ini adalah menciptakan bangunan yang multi fungsi pusat rekreasi, pendidikan, dan konvensi agar sesuai dengan ruang hidup bunga dan menerapkan tema arsitektur hijau dalam bangunan yang ramah lingkungan. Adapun hal-hal utama yang akan diterapkan pada bangunan Floriculture Research and Market Centre ini adalah: Tema green architecture : Bangunan akan mengadopsi prinsip dasar yang dapat diajukan untuk dapat diterapkan dalam berbagai aplikatif menurut Brenda dan Robert Vale yaitu: Konservasi energi Bangunan seharusnya meminimalkan penggunaan kebutuhan akan energi. Perlindungan sumber daya alam. Pendayagunaan alam sebagai sumber energi bagi keperluan studi dan rekreasi. Memanfaatkan limbah sebaik-baiknya seperti dengan manjadikan limbah sebagai sumber energi biogas atau pupuk. Penentuan lokasi yang paling tepat guna dengan cara pemilihan sumber daya alam yang sesuai dengan kebutuhan dari fungsi bangunan atau proyek. Bekerja sama dengan iklim Bangunan bekerja sama dengan iklim dan sumber energi alam. Memanfaatkan energi yang tersedia di alam seperti matahari, angin, hujan, dan air. Pencahayaan alami pada siang hari. Penghawaan alami. Meminimalisasi sumber-sumber daya baru Penggunaan material daur ulang. Penggunaan material yang dapat diperbaharui. Merancang bangunan dari sisa bangunan yang sebelumnya. Penggunaan material yang ramah lingkungan. Menghargai pemakai 106 Green Architecture menyadari bahwa pengguna atau pemakai dari bangunan harus diperhatikan kebutuhannya. Untuk itu dilakukan pendekatan yang memperhatikan kenyamanan penggunanya namun selaras dengan prinsip Green Architecture yang lainnya. Misalnya : daripada menggunakan AC untuk kenyamanan pengguna, sebaiknya menggunakan penghawaan alami untuk menyejukkan ruangnan dengan ventilasi silang. Daripada menggunakan terlalu banyak energi untuk penerangan lampu pada siang hari agar pengguna tetap nyaman beraktifitas dalam bangunan prinsip Green Architecture menerapkan pencahayaan alami. Menghargai site Seminimal mungkin merubah tapak. Misalnya dengan mempertahankan kontur tanah. Tidak mengambil jalan pintas dengan cara cut dan fill site dalam pembangunan di tapak. Memberi pori-pori bagi tanah agar tetap memiliki aliran udara. Menurut seorang arsitek Australia, Glenn Murcutt “Seorang harus menyentuh bumi secara ringan” yang ia kutip dari kata-kata orang Aborigin. Kata-kata ini meliputi interaksi bangunan dan sitenya merupakan suatu hal yang sangat penting dalam penerapan Green Architecture. Suatu bangunan yang menghabiskan banyak energi, menghasilkan sumber polusi dan menjadi asing bagi penggunanya tidak menyentuh bumi secara ringan. Holistik Seluruh prinsip-prinsip Green Architecture digabungkan dalam suatu pendekatan holistik pada lingkungan yang dibangun. V.2. Konsep Perancangan Tapak V.2.1. Konsep Perletakan Massa