Saluran Pemasaran Susu Sapi

Konsumen Akhir Konsumen Pengecer Pedagang Pengecer

BAB V HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

5.1 Saluran Pemasaran Susu Sapi

Pada saluran pemasaran susu sapi di daerah penelitian tidak dijumpai adanya agen dan pedagang pengumpul mengingat sifat susu yang mudah rusak 6 jam setelah diperah, sehingga memerlukan saluran pemasaran yang lebih pendek mulai dari peternak hingga ke konsumen akhir. Untuk skema saluran pemasaran susu sapi dapat dilihat pada gambar berikut: Peternak Gambar 2. Skema Saluran Pemasaran Susu Sapi Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat 3 macam saluran pemasaran yang berbeda, yaitu: a Peternak  Pedagang Pengecer  Konsumen Rumah Tangga b Peternak  Konsumen Antara  Konsumen Rumah Tangga Universitas Sumatera Utara c Peternak  Konsumen Rumah Tangga Untuk lebih rinci, saluran pemasaran dapat dilihat pada bahasan berikut 1 Saluran Satu Peternak  Pedagang Pengecer  Konsumen Rumah Tangga Pada saluran pemasaran ini diambil sample dua orang pedagang pengecer. Saluran pemasaran satu berawal dari pedagang pengecer membeli susu dari peternak dengan harga Rp 6000liter lalu menjualnya langsung kepada konsumen dengan harga Rp 10000liter. Volume penjualan yang disalurkan adalah sebesar 50 liter per harinya. Jumlah ini cenderung tetap dikarenakan para pedagang ini telah memiliki sejumlah langganan tetap yang sama setiap harinya. 2 Saluran Dua Peternak  Konsumen Antara  Konsumen Rumah Tangga Saluran pemasaran kedua yang membedakannya dengan saluran pertama dimana peternak langsung menjual susu sapi ke konsumen antara yang kemudian mengolah susu sapi tersebut menjadi minuman susu limun. Harga penjualan susu limun sebesar Rp 8000liter dengan volume penjualan sebesar 60 liter setiap harinya. Sementara konsumen antara menjual susu sapi tersebut seharga Rp 6000 segelas. Yang mana bila dikonversikan 1 liter susu sapi murni dapat diolah menjadi 4.5 gelas susu limun. 3 Saluran Tiga Peternak  Konsumen Rumah Tangga Khusus untuk saluran 3, para peternak menjual langsung susu sapinya kepada konsumen. Hal ini mereka lakukan untuk menambah keuntungan disebabkan oleh harga jual susu yang mencapai Rp 10.000liter. Rata-rata dalam satu hari volum Universitas Sumatera Utara penjualan dapat mencapai 236 liter atau dengan kata lain, saluran pemasaran ini merupakan saluran pemasaran yang paling banyak terjadi di desa Amplas. Dalam setiap saluran pemasaran susu sapi tidak diketemukan adanya marketing loss karena volume susu sapi yang dipasarkan adalah berdasarkan jumlah pesanan langganan tetap.

5.2 Fungsi-fungsi Pemasaran