Perumusan Masalah Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah : Manfaat Penelitian Kerangka Berpikir

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Sejauhmana pengaruh periklanan yang terdiri dari: surat kabar, brosur, dan billboard terhadap keputusan konsumen berlangganan telkomspeedy di PT.Telkom Putri Hijau Medan ? 2. Sejauhmana pengaruh pengiriman pesan terhadap periklanan di PT. Telkom Putri Hijau Medan?

I.3. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh periklanan yang terdiri dari : surat kabar, brosur, billboard terhadap keputusan konsumen berlangganan telkomspeedy di PT Telkom Putri Hijau Medan. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengiriman pesan terhadap periklanan di PT. Telkom Putri Hijau Medan.

I.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi PT Telkom Putri Hijau Medan dalam meningkatkan jumlah konsumen untuk berlangganan telkomspeedy. 2. Sebagai menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam mengembangkan hal – hal yang berhubungan dengan manajemen pemasaran khususnya pengaruh Universitas Sumatera Utara periklanan terhadap keputusan konsumen untuk berlangganan telkomspeedy di PT Telkom Putri Hijau Medan. 3. Sebagai menambah khasanah penelitian bagi Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 4. Sebagai bahan referensi atau perbandingan bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian di masa yang akan datang.

I.5. Kerangka Berpikir

Promosi yang menarik dapat membuat konsumen membeli produk atau jasa yang ditawarkan kepada mereka. Sehingga banyak perusahaan berusaha mempromosikan produk atau jasa mereka semenarik mungkin agar konsumen mau membelinya. Menurut Tjiptono 1997 bahwa pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Kotler 2002 bahwa periklanan merupakan salah satu bagian dari bauran promosi yang bisa menjadi saluran komunikasi kepada calon pembeli. Periklanan merupakan segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Universitas Sumatera Utara Nurudin 2004 menyatakan bahwa media massa menjadi salah satu hal yang tidak dapat terpisahkan dari iklan. Iklan ini juga bisa berfungsi sebagai persuasif. Meskipun ada juga media yang bisa hidup tanpa harus mengandalkan iklan, tetapi ini jarang untuk mengatakan tidak ada sama sekali. Jadi media membutuhkan iklan. Diantara media massa yang kerap digunakan untuk melakukan promosi adalah media cetak yaitu surat kabar, brosur, dan billboard. Menurut Lee 2007 bahwa surat kabar merupakan hibrida dari dua media cetak. Surat kabar memiliki satu editor dan staf majalah terpisah, dan formatnya menyerupai dengan yang terdapat di majalah, dengan kisah – kisah yang lebih panjang yang diilustrasikan melalui foto – foto berwarna ukuran besar dan koran juga dapat lebih mudah menarget wilayah – wilayah geografis. Menurut Tjiptono 1997 bahwa brosur adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit. Halamannya sering dijadikan satu antara lain dengan stapler, benang atau kawat, biasanya memiliki sampul, tetapi tidak menggunakan jilid keras. Menurut Morrisan 2008 bahwa Billboard yang sering disebut juga dengan papan reklame luar ruangan, Billboard harus menggunakan kata – kata yang simpel yang mengandung point utama yang dapat ditangkap dengan cepat oleh konsumen karena konsumen melihat iklan tersebut dengan cepat sambil mengendarai mobil atau kendaraan lain. Universitas Sumatera Utara Menurut McDaniel 2001 bahwa meskipun periklanan tidak dapat merubah nilai dan sikap konsumen yang telah berakar dalam, periklanan mungkin berhasil dalam merubah sikap negatif seseorang terhadap produk menjadi positif. Ketika evaluasi awal suatu merk negatif, iklan yang serius atau dramatis lebih efektif dalam merubah sikap konsumen. Iklan yang bersifat humor, sebaliknya, telah terbukti lebih efektif dalam membentuk sikap ketika konsumen tersebut telah memiliki citra positif pada merek yang diiklankan. Perusahaan juga perlu memperhatikan pemilihan media iklan yang tepat karena sebagus apapun pesan yang disampaikan melalui iklan apabila media yang dipilih tidak tepat maka iklan tersebut tidak ada berhasil dalam menarik konsumen untuk membeli sebuah produk. Untuk memperjelas hubungan antara variabel – variabel yang telah diuraikan dapat dilihat dalam kerangka berpikir pada Gambar I.1 dan Gambar I.2 berikut: Gambar I.1. Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama Menurut Kotler 2002 bahwa ada lima keputusan utama dalam pembuatan program periklanan sebagai berikut: 1 misi, 2 mengevaluasi efektivitas iklan, 3 uang, 4 media, dan 5 pesan. Surat Kabar Brosur Billboard Keputusan Konsumen Berlangganan Telkomspeedy Universitas Sumatera Utara Menurut McDaniel 2001 bahwa pengiriman pesan merupakan informasi yang disampaikan pengiklan kepada konsumen yang dikirim melalui suatu saluran media komunikasi. Dalam periklanan, produsen harus dapat mengemas pesan sedemikian rupa sehingga dapat menarik konsumen. Dengan mengkomunikasikan pesan dengan cara yang menarik, konsumen akan lebih mudah mengingat mengenai informasi yang terkandung iklan tersebut karena efektivitas iklan bergantung pada struktur dan isi pesan. Gambar I.2. Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua