McDaniel 2002 menyatakan bahwa,” pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi dan distribusi sejumlah ide,
barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwasanya pemasaran merupakan ujung tombak bagi keberadaan suatu organisasi agar dapat memuaskan individu dan
organisasi untuk jangka panjang.
II.1.2. Pengertian Jasa
Jasa sering dipandang sebagai fenomena yang rumit. Kata jasa itu sendiri memiliki banyak arti, dari mulai pelayanan personal sampai jasa sebagai suatu
produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran jasa telah mendefenisikan pengertian jasa.
Kotler 2000 menyatakan bahwa “jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan suatu pihak yang dapat ditawarkan kepada pihak lain secara esensial tidak berwujud
dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu”. Jasfar 2005, menyatakan bahwa “jasa hanya berupa pelayanan dari
seseorang kepada orang lain baik yang dapat dilihat explicit service ataupun yang tidak dapat yang hanya bisa dirasakan implicit service sampai kepada fasilitas –
fasilitas pendukung yang harus tersedia dalam penjualan jasa dan benda – benda yang lain”.
Universitas Sumatera Utara
Payne dalam Yazid 2003, menyatakan bahwa jasa sebagai aktivitas ekonomi yang mempunyai elemen nilai dan manfaat intangible yang berkaitan dengannya
yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau barang – barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan”.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat dikemukakan bahwa jasa merupakan suatu tindakan atau kegiatan yang bersifat tak berwujud. Dengan demikian kualitas jasa
dinilai dari pelaksanaannya atau hasil kerjanya bukan dari karateristiknya secara fisik. Dalam proses pertukarannya konsumen membayar sesuatu yang tidak berwujud.
II.1.3. Pengertian Pemasaran Jasa
Rangkuti 2003 menyatakan bahwa, ”pemasaran jasa tidak sama dengan pemasaran produk. Pemasaran jasa lebih bersifat intangible dan immaterial karena
produknya tidak kasat mata dan tidak dapat diraba, produk jasa dilakukan saat konsumen berhadapan dengan petugas sehingga pengawasan kualitasnya dilakukan
dengan segera, interaksi antara konsumen dan petugas adalah penting untuk mewujudkan produk yang dibentuk.
Menurut Yazid 2001 bahwa dalam pemasaran jasa, ada elemen- elemen lain yang bisa dikontrol dan dikoordinasikan untuk keperluan komunikasi dan pemuasan
konsumen jasa elemen – elemen tersebut adalah orang, lingkungan fisik dimana jasa diberikan atau bukti fisik dan proses jasa itu sendiri. Sebagai suatu bauran, elemen –
elemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga bila salah satu tidak tepat pengorganisasiannya akan mempengaruhi strategi pemasaran jasa secara
Universitas Sumatera Utara
keseluruhan. Bauran pemasaran jasa sebagaimana dikemukaan diatas terdiri atas tujuh elemen yaitu: produk, harga, distribusi, orang, bukti fisik, proses, dan promosi.
II.2.Teori tentang Promosi dan Komunikasi II.2.1. Pengertian Promosi
Dalam memperkenalkan produknya, perusahaan tidak lepas dari kegiatan promosi. Promosi merupakan suatu media komunikasi antara penjual dan pembeli
yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengenal produk
tersebut. Promosi menurut Kotler dan Amstrong 2004 bahwa ”aktivitas yang
mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya”.
Sedangkan menurut Evans dan Berman dalam Simamora 2001, bahwa ”promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan
to inform, membujuk to persuade atau mengingatkan orang – orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu ataupun rumah tangga”.
Berdasarkan defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan kegiatan perusahaan untuk memberikan informasi, membujuk dan mengingatkan
pihak lain akan perusahaan dan produk yang dihasilkan dengan harapan agar pihak lain melakukan tindakan pembelian terhadap produk perusahaan. Agar kegiatan
Universitas Sumatera Utara
promosi yang dilakukan dapat berhasil dengan baik maka promosi tersebut harus direncanakan terlebih dahulu.
II.2.2. Faktor-faktor Promosi