1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Agama menurut pengertian yang terbatas di lingkungan pemeluk agama samawi terutama Islam, adalah perwujudan dari petunjuk Allah yang tertuang
dalam bentuk-bentuk kaidah perlindungan yang ditunjukkan kepada umat manusia agar mereka mampu berusaha dijalan yang benar dalam rangka memperoleh
kebahagiaan dunia akhirat. Agama menurut penulis menawarkan jalan keluar yang terbaik dalam terapi
stres yaitu melalui pendekatan kepada Allah SWT Psikoreligius berupa Dzikir d
an Do’a, Dzikir adalah ibadah yang bisa dilaksanakan setiap detik dan setiap saat agar manusia selalu ingat dan selalu bersyukur kepada Allah SWT. Sedangkan
do’a adalah memohon atau meminta sesuatu kepada Allah SWT.
Ajaran islam mengandung banyak petunjuk bimbingan dalam segala bidang kehidupan, maka untuk menjaga agar manusia jangan sampai mengalami
penderitaan yang lebih jauh, bimbingan Allah SWT yang terdapat dalam Al- Qur’an dan sunah Rasul dapat digunakan oleh setiap orang yang memahaminya
dan dapat pula dimanfaatkan oleh para ahli dibidangnya. Jika diperhatikan dengan seksama, manusia dalam kehidupan sehari-hari
akan terlihat dengan bermacam-macam prilaku, maksudnya adalah ketika mempunyai masalah ada yang kelihatan tegar, acuh dan di bawa santai. Ada pula
yang gelisah, sering mengeluh, bersedih hati, tidak semangat dan terasa berat memikul tanggung jawab dalam kehidupannya.
Dalam setiap tahap perkembangan manusia akan menemui permasalahan. Mulai dari hal-hal kecil maupun yang berat, sehingga dengan adanya masalah
tersebut membuat orang tidak karuan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Stres merupakan beban psikis atau jiwa seseorang yang menjadikan berat
dalam menjalani kehidupan sehari-hari, sehingga di kehidupan sehari-hari orang tersebut selalu diliputi dengan emosional atau marah, ketakutan, gelisah, sedih,
dan lain sebagainya. Seperti halnya yang mengalami masalah dikeluarganya dari segi pekerjaan, keuangan dan lain sebagainya.
Sehingga bagi setiap orang yang sedang mengalami stres yang penuh konflik, kemampuan mengendalikan dirinya berkurang, maka orang tersebut
dituntut supaya mempunyai mental spiritual yang kuat agar tidak goyah dalam menghadapi cobaan dan ujian dalam situasi kondisi seperti ini.
Firman Allah SWT dalam Al;- Qur’an surat Al-Baqarah ayat 155
Artinya: “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
”
Dalam mengatasi permasalahan tersebut manusia memiliki cara yang beragam, diantaranya adalah konsultasi dengan para ahli dokter, dan psikiater
ada pula yang melakukan kegiatan secara berlebihan, seperti melarikan diri dari kenyataan hidup melalui minum-minuman keras dan narkoba, bahkan tidak jarang
bagi mereka yang tidak kuat imannya menerjunkan dirinya kedalam aliran kebathinan yang bathil.
Dengan demikian, nyatalah bahwa rasa tenang dan tentram serta kestabilan emosi ajaran islam memberikan solusinya melalui berdzikir dalam terapi stres,
karena dengan berdzikir hati menjadi tenang dan tentram. Sebagaimana firman Allah SWT
Artinya : “yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram
”. Q.S Ar-Ra’du : 28 Ayat ini mengandung daya terapi yang potensial bahwa ketenangan hati,
kestabilan emosi akan diperoleh melalui ibadah dengan dzikrullah kepada Allah SWT. Dzikir bisa dilakukan dengan cara sendirian maupun secara berjama’ah,
banyak lembaga-lembaga yang menyelenggarakan dzikir bersama untuk membantu orang-orang yang ingin berdzikir. Salah satunya adalah Majelis Dzikir
As-Samawaat Al-Maliki yang beralamat di Puri Kembangan Jakarta Barat. Majelis ini mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan, diantaranya
konsultasi spiritual yang dimana pelaksanaanya menggunakan dzikir. Dzikir disini
memang ditujukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi oleh pasien yang membuat stres dalam menghadapinya.
Dan pelaksanaan dzikir dalam terapi disini juga dibantu oleh seorang pembimbing atau dengan kata lain dengan seorang ahli yang dapat memberikan
sugesti kepada pasien untuk mempelajari dan mengamalkannya dengan benar dan khusyu’. Sehingga pengaruh Dzikir tersebut dapat dirasakan sebagai psikoterapi
untuk menghilangkan Stres yang tentunya akan mendatangkan ketenangan dan ketentraman hati, jiwa, dan pikiran pasien.
Untuk mengetahui bagaimana Peranan Dzikir dalam terapi stres yang diselenggarakan oleh Majelis Dzikir As-Samawaat Al-Maliki, maka disini penulis
bermaksud menuangkannya dalam sebuah karya ilmiah dengan mengambil judul : Peranan Dzikir dalam Terapi Stres di Majelis Dzikir As-Samawaat Al-Maliki Puri
Kembangan Jakarta Barat.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah