جﺮ
kharaja
ﺎـــ ﺮـــ ـــ
takharraj ā
sufiks infiks
ا
al
īf infiks
tasyd īd berupa huruf
ر
ra prefiks
ت
ta
4.1.2. Proses Reduplikasi
ـ ـ ـ ا
at-tad` īf dalam Bahasa Arab
● Reduplikasi adalah proses morfemis yang mengulang bentuk dasar, baik secara keseluruhan, sebagian maupun dengan perubahan bunyi Chaer: 2003: 1820.
Dalam KBBI 1988: 735, yang dimaksud dengan reduplikasi adalah hal perulangan kata atau unsur kata, seperti yang terjadi pada kata rumah-rumah, tetamu.
Al-Khuli 1982: 238 dalam bukunya A Dictionary of Theoretical Linguistics English-Arabic menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan Reduplikasi dalam istilah
bahasa Arab adalah:
ا :
ﺪ وأ ةﺪ ﺪ ﺔ آ ﺔ ﺎ تﻮ وأ فﺮ وأ ـ راﺮﻜ ا وأ ةﺪ ا ﺮ
ا وأ ﺎهﺎ
At-Tad` īfu: tikrāru maqta`in aw harfin aw şautin lişiyāgati kalimatin
jad īdatin aw ta`dīli ma`nāha aw at-ta`bīri `ani asy-syiddati aw al-jam`i
Reduplikasi: pengulangan satu potongan kata atau satu huruf atau satu suara untuk membentuk kata baru atau merubah maknanya atau untuk
mengungkapkan ketegasan atau untuk membentuk jamak Berikut diuraikan bagian-bagian dari reduplikasi beserta contohnya:
a. Dwilingga: Pengulangan morfem dasar.
Universitas Sumatera Utara
Contoh: meja-meja Dalam bahasa Arab tidak ditemukan proses Dwilingga, karena untuk menyebutkan
bentuk jamak dalam bahasa Arab sudah memiliki polanya tersendiri. Misalnya untuk menyebutkan kata meja-meja dalam bahasa Arab tidak berlaku
bentuk
ﻜـ ﻜـ
-
maktabun-maktabun akan tetapi langsung ke bentuk jamaknya yaitu
ﺎﻜـ
mak ātibun yang artinya meja-meja.
Bentuk
ﺎﻜـ
mak ātibun di dalam bahasa Arab merupakan bentuk dari
ـ ا ﺮ ﻜ ا
al-jam`u at-taks īri.
Anwar 1996: 407 memberikan defenisi dari
ﺮ ﻜ ا ـ ا
al-jam`u at-taks īri
sebagai berikut:
ﻜ ا ـ ا ﺮ
: دﺮ ءﺎ ـ ﺮـ ـ ﺎ
al-jam`u at-taks īri: mā tagayyara `an bināi mufradihi
Jamak taksir: jamak yang berubah dari bentuk mufradnya. Adapun perubahan bentuk dohir dari
ﺮ ﻜ ا ـ ا
al-jam`u at-taks īri ini
terbagi atas 5 lima macam, yaitu: 1. Dengan ziyadah, seperti
ـ ر
rajulun seorang pemuda menjadi
لﺎ ر
rij ālun
pemuda-pemuda. 2. Dengan berubah nukson, seperti
ﺮ
safarjalun menjadi
جرﺎ
saf āriju.
3. Dengan berubah baris harakat, seperti
ﻮـ
ţawīlun panjang menjadi
لاﻮـ
ţiwālun panjang-panjang.
Universitas Sumatera Utara
4. Dengan berubah ziyadah dan syakal, seperti
ﺪـ
masjidun mesjid menjadi
ﺪ ﺎ
mas ājidu mesjid-mesjid.
5. Dengan berubah nukson dan syakal, seperti
بﺎ آ
kit ābun buku menjadi
ـآ
kutubun. Dengan memperhatikan kelima perubahan bentuk dohir dari
ﺮ ﻜ ا ـ ا
al- jam`u at-taks
īri di atas, maka contoh
ﻜ
maktabun meja yang berubah menjadi
ﺎﻜ
mak
ā
tibun
berarti telah mengalami perubahan dari segi ziyadah dan syakalnya. b. Dwilingga salin suara:
Pengulangan morfem dasar dengan perubahan vokal dan fonem lainnya. Contoh: bolak-balik
c. Dwipurwa: Pengulangan silabel pertama.
Contoh: lelaki d. Dwiwasana:
Pengulangan pada akhir kata. Contoh: cengengesan
e. Trilingga: pengulangan morfem dasar sampai dua kali.
Contoh: dag-dig-dug Chaer, 2003: 182-183. Untuk proses pengulangan berupa Dwipura, Dwiwasana, dan Trilingga tidak
ditemukan dalam bahasa Arab. Pengulangan dalam bentuk keseluruhan, seperti buku-buku, meja-meja, guru-
guru, murid-murid, dll. Makna yang muncul dari pengulangan secara keseluruhan ini
Universitas Sumatera Utara
pada umumnya memunculkan makna menunjukkan banyak pluraljama`. Pengulangan secara sebagian seperti lelaki dari kata dasarnya laki. Pengulangan dalam bentuk
perubahan bunyi, seperti bolak-balik, kocar-kacir, morat-marit, dll. Nasution, 2006: 111.
Dalam bahasa Arab proses seperti ini lebih tepat disebut dengan
ﺪ آﺄ ا
at- ta`k
īdu. Yaitu pengulangan kata secara utuh dengan makna penguat. Pengulangan dalam bahasa Arab tidak menunjukkan jama` tetapi lebih condong kepada bentuk penegasan.
Jika dilihat dalam bahasa Arab memang terdapat kata-kata yang bentuknya sama dengan bentuk pengulangan keseluruhan, akan tetapi makna yang dimaksud bukan
menunjukkan jama` tetapi lebih condong kepada bentuk penegasan. Dengan demikian, reduplikasi dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab berbeda dalam makna
yang ditimbulkannya. Nasution, 2006: 111. Ghulayaini 1992: 333 dalam bukunya Jam
ī`ud Durūs Al-`Arābiyyah menyebutkan defenisi tentang Taukid sebagai berikut:
ﺪــ آﻮ أ ﺪ آﺄـ ا وا
: ا
رﺮﻜ ا ﺮ أ داﺮ ﺮ ﺮﻜ
ﺎ .
at-tauk īdu aw at-ta`kīdu : takrīrun yurādu bihi tasbītu amaru al-
mukarrari f ī nafsi as-sāmi`
Taukid atau ta`kid ialah pengulangan yang dimaksudkan untuk menetapkan keadaan yang diulang itu di hati pendengar.
Anwar 1996: 276 dalam buku Terjemah Matan Al-Fiyah memberikan defenisi dari Taukid sebagai berikut:
ﺪ آﻮ ا :
لﺎ اﺮ ا ﺎ ا
Universitas Sumatera Utara
at-tauk īdu: at-tābi`u ar-rāfi`u lil-ihtimāli
Taukid adalah lafaz yang mengikuti yang menghilangkan pengertian ihtimal yang memungkinkan diartikan dua kemungkinan.
Bek, dkk 2004: 308 dalam bukunya Kaidah Tata Bahasa Arab yang merupakan terjemahan dari buku Qaw
ā`idu Al-Lugah Al-`Arābiyyah, memberikan defenisi lain tentang Taukid sebagai berikut:
ﺪ آﻮ ا :
لﺎ إ ﺮ ﻮ ا اﺮ ﺮ ﺮآﺬ ﺎ ﻮه ﻮـﻬ ا وأ زﻮ ا
at-tauk īdu: huwa tābi`un yuzkaru taqrīran al-matbū`ihi liraf`i ihtimāli at-
tajawwuzi aw as-sahwi Taukid yaitu tabi` isim yang mengakhiri, yang disebutkan untuk
menetapkan memastikan matbu-nya agar tidak meragukan bagi pendengar atau menghilangkan kemungkinan terlupa tentang apa yang
disebutkan. Selanjutnya Bek, dkk 2004: 308 menjelaskan bahwasanya Taukid itu terbagi ke dalam
dua bagian, yaitu Taukid Lafzi dan Taukid Ma`nawi, sebagai mana berikut;
و نﺎ ﻮه ﺪ آﻮ ا
نﺎآ لوﻷا ا ةدﺎ ﺈ نﻮﻜ ﺎ يﻮ
ﺔ وأ ﺎ ﺮ وأ ﺎ إ وأ .
at-tauk īdu huwa qismāni lafziyyun wa ma`nawiyyun fal-lafziyyu yakūnu
bi-i` ādati allafzi al-awwali fi`lan kāna aw isman aw harfan aw jumlatan.
Taukid itu ada dua bagian: Taukid lafzhi dan Taukid ma`nawi. Taukid lafzhi adalah dengan mengulangi lafazh yang pertama disebut, baik
berupa fi`il, isim, huruf maupun jumlah. Contoh-contoh:
1 .
ـ ا مﺪ مﺪ
qadima qadima al-hajju 1. Sungguh-sungguh telah datang haji itu
Universitas Sumatera Utara
Terjemah harfiyahnya: telah datang, telah datang haji itu.Tapi hal ini dalam bahasa Indonesia tidak lazim.oleh karena itu kami ganti dengan kata sungguh-
sungguh. Karena taukid artinya menyungguhkan menguatkan keterangan.
2 .
او او
ا
al-haqqu w ādihun wādihun
2. Kebenaran itu, sungguh-sungguh jelas.
3 .
,
na`am, na`am 3. Ya, ya ya, sungguh-sungguh.
4 .
رﺎﻬ ا ,
رﺎﻬ ا
ţala`a an-nahāru, ţala`a an-nahāru 4. Sungguh hari telah siang.
Ghulayaini 1992: 334 memberikan rincian tentang macam-macam Taukid Lafzi sebagai berikut;
Lafaz, misal dan artinya Macam Taukid
ﻰ ﻰ ءﺎ
j ā-a `aliyyun `aliyyun
Telah dating si Ali, si Ali
ـ أ
jita anta Telah datang anda, anda
ﻰ ءﺎ ءﺎ
j āa jāa `aliyyun
Telah datang, telah datang Ali
, ﺮ ﺎ حﻮ ا
l ā, lā abūhu bissirri
Tidak, tidak akan aku membuka rahasia Taukid Lafzi, dengan mengulang isim
zahir
Taukid Lafzi dengan mengulang isim damir
Taukid Lafzi dengan mengulang fi`il
Taukid Lafzi dengan mengulang huruf
Universitas Sumatera Utara
ﻰ ءﺎ ﻰ أ
At ā jāa `Aliyyun
Telah datang, telah datang Ali
ﺪـﻬ ـ ﻰ ,
ﺪﻬ ـ ﻰ
`Aliyyun mujtahidun,`aliyyun mujtahidun Ali orang yang rajin, Ali orang yang rajin
Taukid Lafzi dengan mengulang sinonim
Taukid Lafzi dengan mengulang jumlah
Adapun proses reduplikasi
ﺪ آﺄ ا
at-ta`k īdu penguatanpenegasan yang
terdapat di dalam ayat Al-Quran sebagai berikut:
ﺎ ﺎ ﻚ ـ او ﻚـ ر ءﺎ و
wa j ā`a rabbuka wa al-malaku şaffan şaffan
Dan datanglah Tuhanmu; sedang malaikat berbaris-baris. Qs. Al-Fajr89: 22.
Kata
ﺎً ﺎً
şaffan şaffan yang berarti berbaris-baris, maknanya lebih condong kepada bentuk penguatan atau penegasan.
Contoh lain dalam Al-Quran:
ﺎآد ﺎآد ضرﻷا ـآد اذإ ـآ
kall ā izā dukkati al-ardu dakkan dakkan
Jangan berbuat demikian. apabila bumi digoncangkan berturut-turut. Qs. Al-Fajr89: 21.
Dalam ayat di atas terdapat kata
ًكد ًكد
dakkan dakkan. Jika dilihat sekilas kata tersebut sama dengan bentuk seperti buku-buku, meja-meja, guru-guru, murid-murid, dll.
Universitas Sumatera Utara
Akan tetapi makna dari kata
ًكد ًكد
pada ayat di atas lebih condong kepada bentuk penguatan atau penegasan oleh karena itu maka proses ini di dalam bahasa Arab disebut
dengan
ﺪ آﺄ ا
at-ta`k īdu.
4.1.3. Proses Komposisi