4.1.4. Proses Konversi
ﻮ ا لﻮ ا
at-tahawwalu al-waz īfiyyu dalam Bahasa
Arab ● Konversi, sering juga disebut derivasi zero, transmutasi, dan transposisi adalah
proses pembentukan kata dari sebuah kata menjadi kata lain tanpa perubahan unsur segmental.
Al-Khuli 1982: 291 dalam bukunya A Dictionary of Theoretical Linguistics English-Arabic menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan Konversi atau Transmutasi
dalam istilah bahasa Arab adalah:
ﻮ ا لﻮ ـ ا :
ﺎﻬ ﻜ ﻰ ت ﺪ ﺔ أ نودﺎ ﺔ ﺎﻜ ﺔ ﻮ ا ﺔ ﻮ ا ﺮ ﺮ ا
,
drink
ا بﺮ
وأ باﺮ
. ﺮ اﺬه
ﺪ و تاﺮ ا ﺪ ﺮ ﺔ ﻮ ا ﺔ ﻮ ا
, ﺎ آ
record
و
record .
ﻰ ﺪ و ﺎ أ اﺬه
functional change
.
at-tahawwalu al-waz īfiyyu: tagaiyyuru al-wazīfati an-nahwiyyati
likalimati ma d ūna āyati ta`dīlāti `alā syaklihā aş-şarfi, mislu drink allatī
ta`n ī yasyrab aw syirāb. Wa yadkhulu dimna hāza taghaiyyuru al-
waz īfatu an-nahwiyyatu `an tarīqi ta`dīli an-nabarātu kamā fī record wa
record wa yud` ā hāza aidan functional change.
Konversi: perubahan fungsi i`rab dalam satu kata tanpa ada perubahan dalam bentuknya sigah. Seperti halnya kata drink bermakna meminum
atau minuman. Termasuk di dalam perubahan i`rab dengan cara merubah intonasi seperti pada kata record dan record, istilah ini disebut
juga dengan functional change. Berikut adalah contoh dari proses konversi:
Universitas Sumatera Utara
Kata cangkul adalah nomina dalam kalimat Ayah membeli cangkul baru, tetapi dalam kalimat Cangkul dulu baik-baik tanah itu, baru ditanami adalah verba. Chaer, 2003:
188-189. Proses konversi dalam bahasa Arab belum ditemukan oleh peneliti. Sejauh yang
peneliti cari belum ditemukan adanya bentuk dasar nomina
ا
ismun dalam bahasa Arab yang kemudian berubah menjadi verba
fi`lun tanpa perubahan unsur segmental, ataukah bentuk dasar verba
fi`lun yang kemudian berubah menjadi nomina
ا
ismun tanpa perubahan segmental.
4.1.5. Proses Modifikasi Internal
ا اﺪ ا ﺪ ـ
at-ta`d īlu ad-dākhiliyyu dalam
Bahasa Arab
● Modifikasi internal sering disebut juga penambahan internal atau perubahan internal adalah proses pembentukan kata dengan penambahan unsur-unsur yang
biasanya berupa vokal ke dalam morfem yang berkerangka tetap yang biasanya berupa konsonan. Berikut adalah contoh dari proses modifikasi internal:
Di dalam bahasa Arab konsonan k-t-b → kita:b → ka:tib.Chaer, 2003: 189-190.
Proses modifikasi internal ini sama dengan transfiks. Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa menurut Kridalaksana 2001: 218 yang dimaksud dengan transfiks
transfix adalah afiks terbagi yang muncul tersebar dalam dasar; misalnya Ar. a-a-a , a-i-a, a-u-a persona ketiga, jantan, perfektum, muncul dalam leksem k-t-b, sy-r-b; h-s-n,
menjadi kataba ia menulis, syariba ia mium hasuna ia bagus. Adapun proses modifikasi internal yang terdapat di dalam bahasa Arab sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 11 Tabel proses modifikasi internal yang terdapat di dalam bahasa Arab
No Modifikasi Internal
Contoh Kategori
ـ
jalasa Ia duduk
1 a-a-a
, ,
ـآ
kataba Ia menulis
ـآر
rakiba Ia mengendarai
2 a-i-a
, ,
بﺮ
syariba Ia minum
مﺮآ
karuma 3
a-u-a ,
, hasuna
- Persona Ketiga - Jantan
- Perfektum
ــآأ
ukila 4
u-i-a ,
,
بﺮ
duriba - Bentuk Pasif
Dalam bahasa Arab ditemukan 4 empat buah bentuk proses modifikasi internal yaitu: a-a-a
, ,
, a-i-a ,
, , a-u-a
, ,
, dan u-i-a ,
, . Kategori yang dihasilkan oleh ketiga proses transfiks yang pertama adalah
Universitas Sumatera Utara
persona ketiga, jantan, perfektum, jamak dan nomina. Khusus untuk proses transfix yang keempat yaitu u-i-a
, ,
merupakan bentuk
لﻮﻬ
majh ūl atau yang di dalam bahasa Indonesia
dikenal dengan bentuk pasif. Bentuk
لﻮﻬ
majh ūl ini dibuat dari bentuk a-a-a
, ,
. Contoh;
ــآأ
akala yang berarti memakan, maka bentuk pasifnya adalah
ــآأ
ukila yang berarti dimakan. Begitu juga halnya dengan
بﺮ
daraba yang berarti memukul, maka bentuk pasifnya adalah
بﺮ
duriba yang berarti dipukul. Ghulayaini 1992: 35 dalam bukunya Jamiud Dur
ūsil `Arabiyyah menjelaskan tentang bentuk
لﻮﻬ
majh ūl sebagai berikut:
لﻮﻬ ا ا
: م ﻜ ا
ﺎ ﺮآﺬ ﺎ ,
ضﺮ ﺎ وﺬ نﺎآ ضاﺮ ﻷا
: زﺎ
ﺎ إ ,
ﺎ ا ءﺎآذ ﻰ دﺎ إ ,
ﺎ إو ,
ـﻬ ﺎ إو ,
فﻮ ﺎ إو ,
فﻮ ﺎ إو ,
ﻚ ﺎ مﺮﻜ ﺮ ﺎ إو
, ﺎ إو
ﺮآﺬ نأ ﺮﻜ ﺎ ﺮ ,
نأ ﺎ
نإ ,
ﺎ إو ﺎ ا ﻰ ﺎﻬ
.
al-fi`lu al-majh ūlu: mā lam yuzkaru fā`iluhu fī al-kalāmi, bal kāna
mahz ūfan ligardi min al-agrādi: immā lil-ījāzi, i`timādan `alā zakāi as-
s āmi`i, wa immā lil-`ilmi bih, wa immā lil-jahli bihi, wa immā lil-khaufu
`alaihi, wa imm ā lil-khaufu minhu, wa immā litahqiruhu fatukrimu
lis ānaka `anhu, wa immā litu`zimuhu syarīfan lahu fatukrimuhu an
yuzkaru, in fa`ala m ā yanbagi limislihi an yaf`aluhu, wa immāa lil-
ibh āmihi `alā as-sāmi`.
Fi`l Majhul adalah: Fi`l yang fa`ilnya tidak disebutkan di dalam kalimat, akan tetapi fa`il-nya itu dibuang karena suatu tujuan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
- Adakalanya untuk menyingkat karena berpegang kepada kecerdasan
pendengar.
-
Adakalanya karena fa`il-nya sudah dimaklumi.
-
Adakalanya karena dikhawatirkan terjadi sesuatu bagi fa`il jika disebutkan.
-
Adakalanya sebagai penghinaan bagi fa`il, sehingga lisanmu sayang untuk menyebutnya.
-
Adakalanya untuk menghormatinya, karena memuliakannya, sehingga kamu sayang untuk menyebutkannya, jika ia mengerjakan perbuatan
semisal yang tidak patut untuk orang seperti dia.
-
Adakalnya untuk menyamarkan terhadap pendengar.
4.1.6. Proses Suplesi