Tahap – Tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan

sikap, motivasi, persepsi, dan pembelajaran merupakan empat hal utama yang perlu dipelajari.

G. Tahap – Tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan

Secara teoritis, setiap kali seseorang membeli suatu barang atau jasa, ia akan berharap kalau barang atau jasa tersebut akan mampu memberikan kegunaan maksimum. Dengan kata lain, setiap konsumen adalah rational economic man yang memilik alasan rasional dalam setiap pembelian produk dan jasa Tjiptono,2005:379 Setiadi 2003:16 menyatakan bahwa proses pengambilan keputusan pembelian yang spesifik terdiri atas : mengenali kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, perilaku paska pembelian. Secara rinci tahap – tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pengenalan Masalah Proses membeli diawali pada saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi yang sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang, yaitu rasa lapar, dahaga atau seks meningkat hingga tingkat tertentu dan berubah menjadi dorongan, suatu kebutuhan dapat juga timbul karena disebabkan rangsangan eksternal seseorang yang melewati sebuah rumah makan dan melihat makanan sehingga dapat merangsang rasa lapar. 2. Pencarian Informasi Universitas Sumatera Utara Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak lagi. Dapat dibedakan dua tingkat yaitu keadaan tingkat pencarian informasi yang sedang–sedang saja yang disebut perhatian yang meningkat. Pencarian informasi secara aktif dimana ia mencari bahan – bahan bacaan, menelpon teman-temannya dan melakukan kegiatan – kegiatan mencari untuk mempelajari yang lain. Umumnya jumlah aktivitas pencarian konsumen akan meningkat bersamaan dengan konsumen berpindah dari situasi pemecahan masalah yang terbatas kepemecahan masalah yang ekstensif. Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber – sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing – masing sumber terhadap keputusan membeli. Sumber –sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok : a. Sumber Pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan b. Sumber Komersil : iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan dan pemeran. c. Sumber Umum : media massa, organisasi konsumen. d. Sumber Pengalaman : pernah menangani, menguji, menggunakan produk. 3. Evaluasi Alternatif Universitas Sumatera Utara Bagaimana konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan akhir, ternyata tidak ada proses evaluasi yang sederhana dan tunggal yang digunakan oleh konsumen. Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu perusahaan memandang konsumen sebagai bentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional. 4. Keputusan Membeli Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap merek- merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Walaupun demikian, dua faktor yang dapat mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal : 1 Intensitas sikap harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor – faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli. 5. Perilaku Sesudah Pembelian Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan. Konsumen juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar. Pekerjaan Universitas Sumatera Utara pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga periode sesudah pembelian. 6. Kepuasan Sesudah Pembelian Konsumen sesudah membeli suatu produk, mungkin mendeteksi adanya suatu cacat. Beberapa pembeli tidak menginginkan produk yang cacat tersebut, yang lainnya akan bersifat netral dan beberapa bahkan mungkin melihat cacat tersebut sebagai sesuatu yang meningkatkan nlai produk. Konsumen akan merasa sangat puas, cukup puas, atau tidak puas atas suatu pembelian. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari dekatnya antara harapan dari pembeli produk dan kemampuan dari produk tersebut. 7. Tindakan Paska Pembelian Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan mempengaruhi tingkah laku. Konsumen jika merasa puas, maka akan memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk tersebut lagi.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN