Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Transportasi CV. Sibuluan Indah Rute Medan-Sibolga

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN JASA

TRANSPORTASI CV. SIBULUAN INDAH

RUTE MEDAN-SIBOLGA

SKRIPSI OLEH

AHMAD SYAFRIL HUTAGALUNG 060502145

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

ABSTRAK

Ahmad Syafril Hutagalung (2010), Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Transportasi CV. Sibuluan Indah Rute Medan-Sibolga. Ketua Depertemen Manajemen: Prof. DR. Ritha F. Dalimunthe, SE. M.Si. DR. Endang Sulistya Rini, SE, MSi, Dosen Pembimbing. Drs. Chairuddin Nasution, selaku Dosen Penguji I. DR. Khaira A. Fachruddin, SE, MBA, AK, selaku Dosen Penguji II.

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. Sibuluan Indah rute Medan-Sibolga dan untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. Sibuluan Indah rute Medan-Medan. Fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image, kenyamanan angkutan dan keputusan konsumen adalah variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan metode

accidental sampling adalah penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja

yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel minimal 3 kali dan berumur 17-55 tahun.

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS versi 16.0, yaitu model uji F, uji t, dan identifikasi determinan (R2), serta menggambarkan kuesioner secara deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel fasilitas (X1), keamanan (X2), keramahan petugas (X3), ketepatan waktu (X4), tarif (X5),image (X6) dan Kenyamanan angkutan (X7) secara simultan berpegaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen pengguna jasa transportasi CV. Sibuluan Indah Rute Medan-Sibolga. Dari hasil penelitan juga diperoleh bahwa tarif (X5) merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen pengguna jasa transportasi CV. Prima Jaya Rute Medan-Tebing Tinggi.

Kata Kunci : Fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image, kenyamanan angkutan dan keputusan konsumen


(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Innalhamdalillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat serta kesempatan bagi kita untuk terus menghirup udaraNya sehingga akhirnya penulis mampu menyelesaikan kuliah yang diakhiri dengan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Keputusan Konsumen Pengguna Jasa Transportasi CV. Sibuluan Indah Rute Medan – Sibolga.” Tak lupa Shalawat beriring salam penulis hibahkan kepada

junjungan Nabi Besar Rasulullah Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabat beliau, semoga kita terus dapat mengikuti sunnah beliau sesuai dengan pemahaman para Salafussoleh terdahulu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak keterbatasan, untuk itu penulis dengan rendah hati akan menerima saran dan kritik yang membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan berbagai pihak. Pada kesempatan ini pula dengan setulus hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MS.i selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

4. Ibu DR. Endang Sulistya Rini, SE, MSi selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan masukan bagi penulis dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Chairuddin Nasution selaku dosen penguji I yang telah banyak memberi saran dan masukan kepada penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.

6. Ibu DR. Khaira A. Fachruddin, SE, MBA, AK selaku dosen penguji II yang telah banyak memberi saran dan masukan kepada penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.

7. Ibu Dra. Marhaini, MS, selaku Dosen Wali penulis selama mengikuti perkuliahan di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

8. Terima kasih yang tak terhingga untuk kedua orang tua tercinta, Ayahanda Hanafi Hutagalung dan Ibunda Jusrina Tanjung yang selama ini telah banyak memberikan semua kebutuhan penulis, baik kasih sayang, pendidikan, materi, doa dan lain-lain yang tidak dapat penulis sebutkan. Serta Irsyad Hanif Hutagalung dan Abdul Rahim Hutagalung yakni adik-adik tercinta yang telah banyak memberikan bantuan motivasi kepada penulis. Semoga kelak menjadi lebih baik lagi dari abang kalian ini dalam menyelesaikan studinya. Hanya Allah yang mampu membalas segala pemberian mereka. Terima kasih buat Papa dan Umak.


(5)

9. Bapak Agus Fitriadi Panggabean selaku Direktur CV. Sibuluan Indah yang sudah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di CV. SBI dan Dahrul Husni Panggabean yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis mendapatkan informasi dan data mengenai CV. Sibuluan Indah.

10.Para dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah bekerja membantu lancarnya proses belajar mengajar.

11.Para sahabat penulis Generasi Dua Al-Muslimin Pandan dan IKAMA Angkatan X yang senantiasa memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

12.Para sahabat penulis di bangku perkuliahan: Abdi Nugraha Pratama, SE, Aulia Akbar, SE, Zulmy Al Asyri, SE, Musa Sembiring, SE, Adriansyah Putra Ramadhan, SE, Tommy Jogi Sinabariba, SE, Fuad Hasan, Andrew Satria Lubis, Andi Habibi Pratama Lubis, Endar Humala Harahap, Patrick Brevasto Girsang, Andri Primadana Bangun, Febriyan Cahyadi, Surya Rizky Tarihoran, Emanuel Yekanas Sembiring, Dany Oktavianus, Meldy Nofri, Muhammad Arno Muchtar, Deca Rahmansyah. Semua yang kita jalani merupakan kenangan terindah dan semoga kita menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan.


(6)

13.Teman-teman satu rumah penulis: Khairul Ahmad Simatupang, Amd, Joan Denata Saragih, Amd, Januar Maradong Panjaitan. Semoga semakin tepat waktu untuk membayar tagihan kebersihan dan keamanan kompllek, PLN dan PDAM tiap bulannya.

14.Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Medan, Agustus 2010 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………. i

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI……….. v

DAFTAR GAMBAR………. vii

DAFTAR TABEL……….. vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………... 1

B. Perumusan Masalah………... 6

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian………. 7

1. Tujuan penelitian………... 7

2. Manfaat penelitian………. 7

D. Kerangka Konseptual………. 8

E. Hipotesis……… 10

F. Metode Penelitian……….. 10

1. Batasan Operasional………...10

2. Defenisi Operasional Variabel………... 11

3. Pengukuran Variabel……….. 13

4. Lokasi dan Waktu penelitian………. 13

5. Populasi dan Sampel……….. 14

6. Teknik Pengumpulan data………. 15

7. Jenis dan Sumber Data……….. 16

8. Uji Validitas Dan Reliabilitas……… 16

9. Teknik Analisi Data………... 17

BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu……….. 23

B. Defenisi dan Karakteristik Jasa………. 24

C. Bauran Pemasaran jasa……….. 26

D. Pengertian dan Peran Transportasi……….28

E. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi………... 32

F. Tahap –Tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan……….. 34

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah CV. Sibuluan Indah……….. 38

B. Profil Perusahaan………39

C. Struktur Organisasi……….40

D. Layanan………..41


(8)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas………... 43

1. Uji Validitas………... 43

2. Uji Reliabilitas………... 48

B. Uji Asumsi Klasik………. 50

1. Pengujian Normalitas………. 50

2. Pengujian Heterokedastisitas………. 53

3. Pengujian Multikolinearitas………... 55

C. Analisis Data……….. 56

1. Analisis Deskriptif……… 57

2. Deskriptif Variabel……….59

3. Analisis Regresi Berganda………. 68

a. Uji F (Uji Secara Serempak/ Simultan)………. 69

b. Uji t (Parsial)………. 71

c. Identifikasi Determinan (R2)………. 75

D. Pembahasan………76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………..……….. 79

B. Saran……….………. 80

DAFTAR PUSTAKA……… 82 LAMPIRAN


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual………... 9 Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. SBI……… 40 Gambar 4.1 Histogram………. 51 Gambar 4.2 Normal P- P Plot of Regression Standardized Residual…………. 52 Gambar 4.3 Scatterplot……….... 54


(10)

DAFTAR TABEL

Table 1.1 Trayek CV. SBI………... 5

Table 1.2 Jumlah Penumpang CV. SBI Pada Tahun 2009……….. 6

Tabel 1.3 Operasionalisasi Variabel……….12

Tabel 4.1 Uji Validitas………. 45

Tabel 4.2 Uji Validitas………. 46

Tabel 4.3 Validitas Instrumen ………. 48

Tabel 4.4 Reliabilitas………... 49

Tabel 4.5 Reliabilitas Instrumen……….………. 50

Tabel 4.6 Uji Normalitas………..53

Tabel 4.7 Uji Glejser ………... 55

Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas……… 56

Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………. 58

Tabel 4.10 Karakteristik Responden berdasarkan Profesi Penumpang Bus CV. SBI………... 58

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Fasilitas Angkutan………. 60

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keamanan Angkutan……….. 61

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keramahan Petugas Angkutan………... 62

Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Ketepatan waktu Angkutan……… 63

Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Tarif Angkutan………... 64

Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Image Angkutan………. 65

Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kenyamanan Angkutan……….. 66

Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Konsumen……… 67

Tabel 4.19 Uji Regresi Berganda………. 68

Tabel 4.15 Uji F………... 70

Tabel 4.16 Nilai Tabel F……….. 72

Tabel 4.17 Uji t……… 72


(11)

ABSTRAK

Ahmad Syafril Hutagalung (2010), Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Transportasi CV. Sibuluan Indah Rute Medan-Sibolga. Ketua Depertemen Manajemen: Prof. DR. Ritha F. Dalimunthe, SE. M.Si. DR. Endang Sulistya Rini, SE, MSi, Dosen Pembimbing. Drs. Chairuddin Nasution, selaku Dosen Penguji I. DR. Khaira A. Fachruddin, SE, MBA, AK, selaku Dosen Penguji II.

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. Sibuluan Indah rute Medan-Sibolga dan untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. Sibuluan Indah rute Medan-Medan. Fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image, kenyamanan angkutan dan keputusan konsumen adalah variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan metode

accidental sampling adalah penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja

yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel minimal 3 kali dan berumur 17-55 tahun.

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS versi 16.0, yaitu model uji F, uji t, dan identifikasi determinan (R2), serta menggambarkan kuesioner secara deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel fasilitas (X1), keamanan (X2), keramahan petugas (X3), ketepatan waktu (X4), tarif (X5),image (X6) dan Kenyamanan angkutan (X7) secara simultan berpegaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen pengguna jasa transportasi CV. Sibuluan Indah Rute Medan-Sibolga. Dari hasil penelitan juga diperoleh bahwa tarif (X5) merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen pengguna jasa transportasi CV. Prima Jaya Rute Medan-Tebing Tinggi.

Kata Kunci : Fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image, kenyamanan angkutan dan keputusan konsumen


(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Di era pembangunan yang semakin berkembang, pertumbuhan ekonomi, industri manufaktur dan jasa di Indonesia telah banyak mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya produsen yang terlibat dalam pemenuhan dan keinginan konsumen sehingga menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada konsumen sebagai tujuan utama. Perusahan harus menawarkan kepada pelanggan barang atau jasa yang mempunyai nilai lebih tinggi, dengan mutu lebih baik, harga lebih murah, fasilitas yang memadai dan pelayanan yang lebih baik dari pada pesaingnya.

Jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun (Kotler, 2000:428). Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang sangat drastis dari segi kuantitas. Konsumsi jasa travel, penginapan, restoran, hiburan, komunikasi kesehatan, dan keuangan adalah sektor yang banyak dikonsumsi dan memiliki pengaruh besar atas perkembangan perekonomian. Dalam industri jasa kualitas pelayanan menjadi isu utama untuk memenangkan persaingan bisnis karena jasa tidak berwujud dan hanya bisa dirasakan melalui manfaat atau bentuk pelayanan yang diberikan.

Pembangunan ekonomi disuatu daerah tidak terlepas dari daerah lain disekelilingnya. Daerah tersebut membutuhkan daerah lain sebagai pendukung pembangunan di daerahnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui tersedianya sarana dan prasarana yang baik maka distribusi barang, jasa, maupun


(13)

manusia akan mampu berjalan lebih lancar, cepat, dan dalam kuantitas yang besar sehingga pembangunan di daerah akan berjalan dengan mulus. Untuk menghubungkan setiap daerah salah satu sarana pendukungnya ialah adanya pengangkutan/transportasi. Pada hakikatnya transportasi merupakan proses perpindahan barang, manusia, maupun jasa. Dalam proses perpindahan tersebut terdapat suatu proses dimana seseorang akan melakukan aktivitas ekonomi. Salah satu contoh yang paling sederhana adalah ketika seorang mahasiswa berangkat menuju kampus menggunakan sarana transportasi umum berupa bus. Ketika mahasiswa menumpang bus tersebut telah terjadi aktivitas ekonomi disaat mahasiswa membayar ongkos kepada kernet. Dalam perjalanan biasanya pedagang asongan akan turut menumpang bus dengan menawarkan barang daganganya. Ketika itu kembali lagi terjadi aktivitas ekonomi disaat mahasiswa tersebut membeli barang dagangan pedagang tersebut. Melalui contoh sederhana tersebut dapat dimaknai bahwa transportasi merupakan sarana penunjang bagi aktifitas ekonomi.

Dalam hubungan ini, terlihat bahwa unsur-unsur pengangkutan meliputi atas: (a) ada muatan yang diangkut, (b) ada kendaraan sebagai alat angkutnya, (c) ada jalanan/jalur yang dilalui, (d) ada terminal asal dan tujuan, serta (e) sumber daya manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi tersebut. Perusahaan jasa transportasi adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang terletak pada suatu tempat tertentu yang menyediakan jasa angkutan penumpang, dan atau barang dari suatu tempat ketempat lain dengan menggunakan alat angkutan bermotor maupun tidak bermotor melalaui darat, air maupun udara dengan mendapat balas jasa. Dapat dikatakan jasa transportasi pada saat ini merupakan suatu sarana yang sangat dibutuhkan bagi berbagai sendi kehidupan. Orang akan menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan angkutan umum guna mengantarkan dirinya


(14)

kesuatu tempat tujuan, demikian pula perusahaan membutuhkan armada transportasi guna mendistribusikan barangnya dari gudang untuk dapat sampai kepada konsumen di pasar.

Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003:415). Pengambilan keputusan konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis. Salah satu motivasi seseorang yang melalukan pembelian produk atau jasa adalah untuk mendapatkan kepuasan.

Dalam mengambil keputusan konsumen dihadapkan pada alternatif pilihan. Menurut Ginting (2005:47) kepuasan konsumen terhadap transportasi ditentukan oleh fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image dan kenyamanan angkutan. Pertama adalah fasilitas fisik merupakan salah satu faktor mengenai baik tidaknya kualitas suatu jasa, fasilitas erat kaitannya dengan pembentukan persepsi pelanggan. Dengan demikian, bagi perusahaan yang ingin tetap mempertahankan eksistensinya dan memenangkan persaingan bisnis serta menarik perhatian pelanggan senantiasa memberikan pelayanan yang berkualitas serta fasilitas pendukung yang sesuai dengan harga yang telah dibayar oleh pelanggan atau berusaha untuk memenuhi kebutuhan serta mewujudkan harapan mereka. Kedua adalah keamanan merupakan hal yang tidak bisa ditawar karena kita semua tentunya tidak menginginkan musibah menimpa diri kita yang sangat memengaruhi keputusan seseorang dalam menentukan jenis kendaraan yang dipilih, misalnya bis dengan kereta api, pesawat dengan kendaraan carteran, dan lain-lain. Ketiga adalah keramahan petugas merupakan sikap petugas saat berinteraksi dengan pelanggan. Keempat adalah ketepatan waktu merupakan waktu keberangkatan dan kedataangan


(15)

bus sesuai dengan yang telah diinformasikan kepada pelanggan. Hal ini untuk menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Sehingga konsumen tidak resah untuk menunggu terlalu lama dan memperhitungkan waktu kedatangannya diterminal atau takut ketinggalan bus. Kelima adalah masalah keterjangkauan atau tarif. Seseorang memilih alat angkut tentunya berdasarkan anggaran di kantong masing-masing. Ada yang bisa naik kapal terbang atau naik kapal laut, selebihnya dengan bis, kereta api, kendaraan pribadi, sepeda motor, atau yang lainnya. Keenam adalah image atau citra perusahaan dimata konsumen selama menggunakan jasa perusahaan tersebut berupa penilaian secara umum terhadap budaya organisasi. Ketujuh adalah kenyamanan, dalam suasana di mana pasokan (supply) jauh lebih kecil daripada permintaan (demand), maka aspek ini tampaknya harus agak ditoleransi oleh para penumpang angkutan umum, utamanya yang berkantong pas-pasan. Kenyamanan tampaknya menjadi aspek luxury bagi sebagian besar pengguna transportasi di Indonesia. Dari mulai mereka yang berjalan kaki, naik kendaraan tidak bermotor, sepeda motor, hingga kendaraan mewah, tidak akan terlepas dari aspek ketidaknyamanan, tentunya dengan derajat yang berbeda-beda.

Medan adalah ibu kota Provinsi Sumatera Utara menjadi kota yang banyak dikunjungi masyarakat daerah untuk berbagai kepentingan. Seperti keperluan berbelanja, keperluan bisnis, belajar/kuliah, atau sebagai tempat liburan. Sibolga adalah kota yang sedang berkembang terutama pada sektor pariwisata laut dan aneka ragam hasil lautnya. Jarak Kota Sibolga dengan Kota Medan ± 356 KM. Setiap minggu maupun setiap hari, penduduk dari kota Sibolga ada yang melakukan perjalanan ke kota Medan dengan berbagai alasan tersebut. Melihat perilaku tersebut, maka muncul pelayanan jasa dibidang transportasi seperti bus, travel dan taxi di Kota Sibolga. Salah satunya CV. SBI yang didirikan pada 08 oktober 1988 berpusat di


(16)

Sibolga. Armada bus yang dipakai adalah jenis mini bus Mitsubishi L-300 dan L-300 jumbo dengan kapasitas penumpang delapan orang. Saat ini CV. SBI telah memiliki delapan kantor cabang antara lain Sorkam, Batang Toru, Pematang Siantar, Batu Bara, Medan, Binjai, Padang dan Bukit Tinggi.

TABEL 1.1 Trayek CV. SBI

Trayek Jumlah Armada

Sibolga – Tarutung - P.Siantar - T.Tinggi - Medan

40 unit Sibolga - P.Sidempuan - B.Tinggi –

Padang

20 unit Sibolga – Barus – Manduamas 10 unit

Sumber: CV. SBI (diolah)

Pada hari libur seperti Sabtu dan Minggu dan hari-hari besar seperti idul fitri, natal, tahun baru dan hari libur semester sekolah, adalah hari-hari yang sering terjadi lonjakan penumpang.

Tabel 1.2

Jumlah Penumpang di CV. SBI Rute Medan-Sibolga Tahun 2009

No Bulan Jumlah

1 Januari 744 orang

2 Februari 580 orang

3 Maret 396 orang

4 April 420 orang

5 Mei 435 orang

6 Juni 910 orang

7 Juli 823 orang

8 Agustus 980 orang

9 September 247 orang

10 Oktober 960 orang

11 November 739 orang

12 Desember 650 orang

Sumber: CV. Sibuluan Indah (diolah)

Berdasarkan data Tabel 1.2 di atas, pada tahun 2009 CV. SBI memiliki jumlah penumpang 7.884 orang. Jumlah penumpang terendah yaitu pada bulan September sebanyak 247 orang dan yang tertinggi pada bulan Agustus sebanyak 980 orang.


(17)

Dari latar belakang di atas membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan

Konsumen Menggunakan Jasa Transportasi CV. Sibuluan Indah (SBI) Rute Medan-Sibolga”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah faktor fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image dan kenyamanan angkutan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. SBI ?”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian tidak akan pernah lepas dari suatu tujuan karena dalam menentukan tujuan merupakan langkah awal yang ditempuh dalam pelaksanaan penelitian sehingga dapat menyusun suatu penulisan yang terencana dan terarah.

Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi menggunakan jasa CV. SBI.

2. Manfaat Penelitian

Selain tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini diharapkan juga bermanfaat, baik bagi penulis, perusahaan yang bersangkutan, juga bagi peneliti lain. Adapun manfaat yang diharapkan adalah :


(18)

a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk terus meningkatkan pelayanan yang diberikan agar tercipta kepuasan dan loyalitas konsumen pengguna jasa transportasi CV. SBI, yang akhirnya berguna bagi tujuan jangka panjang perusahaan. b. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama dimasa yang akan datang, maupun untuk penelitian lanjutan.

c. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori dan literatur yang penulis peroleh di bangku perkuliahan, dan mencoba membandingkannya dengan praktek yang ada di lapangan. Dengan demikian akan menambah pemahaman penulis dalam bidang Manajemen khususnya dibidang pemasaran dan perilaku konsumen.

D. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan elaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literatur (Kuncoro, 2003 : 44).

Menurut Durianto (2003:109) niat untuk membeli adalah sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa


(19)

banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Tujuan konsumen mengkonsumsi barang atau jasa adalah untuk memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan atas kebutuhan menjadi motif utama melakukan pembelian akan suatu produk atau jasa. Sebelum memutuskan untuk membeli atau menggunakan suatu produk konsumen akan melalui proses pengambilan keputusan antara lain pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, perilaku sesudah pembelian, kepuasan sesudah pembelian, dan tindakan sesudah pembelian.

Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003:415). Dalam menentukan keputusan konsumen dihadapkan pada beberapa alternatif pilihan. Salah satu motivasi seseorang yang melalukan suatu pembelian produk adalah untuk mendapatkan kepuasan. Menurut Ginting (2005:47) kepuasan terhadap transportasi ditentukan oleh : fasilitas, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image dan kenyamanan angkutan.

Dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti, yaitu fasilitas (X1), keamanan (X2), keramahan petugas (X3), ketepatan waktu (X4), tarif (X5), image (X6),dan kenyamanan (X7) angkutan dan keputusan konsumen menggunakan jasa transortasi CV. SBI sebagai Y.


(20)

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

Sumber : Ginting, 2005. (diolah)

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya melalui riset. Dikatakan jawaban sementara karena hipotesis pada dasarnya merupakan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah, sedangkan kebenaran dari hipotesis perlu diuji terlebih dahulu melalui analisis data. (Suliyanto, 2006:53).

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : Faktor fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image dan kenyamanan angkutan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. SBI.

Variabel Kenyamanan Angkutan (X7)

Variabel Fasilitas Angkutan (X1)

Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa CV. SBI

(Y) Variabel Keamanan Angkutan (X2)

Variabel Tarif Angkutan (X5)

Variabel Image Angkutan (X6)

Variabel Keramahan Petugas Angkutan (X3)


(21)

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel independen (X) terdiri dari fasilitas (X1), keamanan (X2), keramahan petugas (X3), ketepatan waktu (X4), tarif (X5),image (X6) dan Kenyamanan (X7)

b. Variabel dependen (Y) yakni keputusan penumpang menggunakan jasa transportasi CV. SBI.

c. Responden penelitian adalah pengguna (penumpang) jasa transportasi CV. SBI yang menggunakan jasa transportasi dengan frekuensi minimal 3 (tiga) kali.

2. Defenisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yang terdiri dari : a. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat baik

secara positif atau negatif. Adapun yang menjadi variabel bebas pada penelitian ini adalah :

1. Variabel fasilitas angkutan (X1) adalah sarana penunjang yang ada di loket dan di bus yang disediakan untuk pelanggan.

2. Variabel keamanan angkutan (X2) adalah kelayakan terhadap keselamatan yang diberikan kepada pelanggan.

3. Variabel keramahan petugas angkutan (X3) adalah sikap petugas yang ramah terhadap para pelanggan.


(22)

4. Variabel ketepatan waktu angkutan (X4) adalah ketepatan waktu berangkat sampai tiba ditujuan sesuai dengan kebutuhan waktu pelanggan.

5. Variabel tarif angkutan (X5) adalah biaya yang dikenakan kepada pelanggan untuk mendapatkan pelayanan CV. SBI.

6. Variabel image angkutan (X6) adalah kesan yang diberikan oleh CV. SBI yang pada akhirnya membentuk sikap atau penilaian terhadap perusahaan.

7. Variabel kenyamanan angkutan adalah persepsi pelanggan terhadap kenyamanan yang diberikan oleh CV. SBI.

b. Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi variabel bebas. Adapun yang menjadi variabel terikat adalah keputusan konsumen pengguna jasa transportasi CV. SBI (Y), yang secara konkrit terwujud dalam jumlah penumpang. Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003:415).


(23)

TABEL 1.3 Operasionalisasi variabel

Sumber: Ginting (2005:49) diolah

3. Pengukuran Variabel

Variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu variabel fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image, dan kenyamanan angkutan dan keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. SBI dengan menggunakan Skala Likert sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam

Variabel Definisi Indikator Skala Ukur

Variabel Fasilitas Angkutan (X1)

Sarana penunjang yang ada di loket dan di bus yang disediakan untuk pelanggan.

a. Tempat tunggu b. Bangku tunggu

c. Pelayanan antar jemput sampai tujuan

Skala Likert

Variabel Keamanan Angkutan (X2)

Kelayakan terhadap keselamatan yang diberikan pada pelanggan.

a. Pengaman pintu b. Kondisi jendela c. Kondisi kendaraan d. Kehilangan

e. Jaminan jika kehilangan selama dalam perjalanan

Skala Likert

Variabel Keramahan Petugas Angkutan (X3)

Sikap petugas yang ramah terhadap para pelanggan.

a. Sikap petugas yang bersahabat

b. Sikap petugas yang komunikatif

c. Daya tanggap petugas

Skala Likert

Variabel ketepatan waktu angkutan (X4)

Ketepatan waktu berangkat sampai tiba ditujuan sesuai dengan kebutuhan waktu pelanggan.

a. Waktu penjemputan b. Waktu Berangkat c. Waktu tiba

Skala Likert

Variabel Tarif Angkutan (X5)

Biaya yang dikenakan kepada pelanggan untuk mendapatkan pelayanan CV. SBI.

a. Tarif yang terjangkau b. Tariff yang sesuai dengan

jarak tempuh

c. Tarif lebih murah dibandingkan angkutan lain

Skala Likert

Variabel Image Angkutan (X6)

Kesan yang diberikan oleh CV. SBI yang pada akhirnya membentuk sikap atau penialian terhadap perusahaan

a. Ramah terhadap pelanggan b. Jarang terjadi kehilangan c. Aman untuk ditumpangi d. Kesan yang baik terhadap

CV. SBI

Skala Likert

Variabel Kenyamanan Angkutan (X7)

Persepsi pelanggan terhadap kenyamanan angkutan

a. Kondisi tempat duduk yang ada di dalam bus

b. Kebersihan bus c. Bebas rokok

d. Supir yang tidak ugal-ugalan

Skala Likert

Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa transportasi CV. SBI.

Proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya

a. Keputusan yang tepat dalam memilih jasa CV. SBI

b. Bus CV. SBI lebih baik dari Bus lainnya

c. Selalu menggunakan Bus CV. SBI


(24)

melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberikan skor. (Sugiyono, 2006:86). Pembagiannya adalah :

Sangat baik : diberi skor 5 Baik : diberi skor 4 Kurang baik : diberi skor 3 Tidak baik : diberi skor 2 Sangat tidak baik : diberi skor 1

Pada penelitian ini responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu (5,4,3,2,1). Setiap responden dijumlahkan dan jumah ini merupakan total skor. Total inilah yang ditafsirkan sebagai posisi responden dalam Skala Likert.

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di loket CV. SBI Medan Jl. S.M. Raja Medan (Simpang Marendal). Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2010.

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2006:72) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisktik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannnya. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna jasa transportasi CV. SBI. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 7.884 penumpang CV. SBI pada tahun 2009 dan dirata-ratakan jumlah populasi perbulan sebanyak 657 penumpang.


(25)

b. Sampel

Pengertian sampel menturut Sugiyono (2006:73) adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode nonprobability sampling, adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2006:78), metode yang digunakan adalah accidental sampling adalah penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Dengan kriteria bahwa penumpang yang dijadikan sampel penelitian adalah penumpang yang pernah menggunakan jasa CV. SBI minimal 3 kali dan berumur 18-50 tahun. Tujuan penetapan kriteria ini adalah mempertimbangkan mereka pernah merasakan pengalaman menggunakan bus CV.SBI dan usia yang layak untuk mengevaluasi kualitas pelayanan mini bus CV. SBI.

Dalam menentukan jumlah sampel, digunakan rumus slovin (Umar, 2000:146) sebagai berikut:

Keterangan:

n = jumlah sampel N = ukuran populasi

e = tingkat kesalahan (10%)


(26)

Maka jumlah responden yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 87 responden.

6. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Melakukan pengamatan langsung pada obyek yang diteliti, yaitu bus CV. SBI dan loket terutama yang berkaitan dengan fasilitasnya.

b. Daftar pertanyaan / kuesioner

Yakni pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada responden yang terpilih, yakni kepada konsumen pengguna jasa (sampel) yang terpilih.

c. Studi dokumentasi

Mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, tulisan ilmiah, dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.

7. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yakni : a. Data primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan / kuesioner yang berisi tentang variabel yang diteliti. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image, kenyamanan dan keputusan konsumen.


(27)

b. Data sekunder

Yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, informasi dari perusahaan ataupun internet untuk mendukung penelitian ini. Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah data trayek SBI, jumlah armada SBI dan teori-teori yang berhubungan dengan variabel yang diteliti yang diperoleh dari buku-buku.

8. Uji Validitas Dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2006:115), instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Untuk menguji validitas digunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pernyataan dengan skor totalnya. Bila nilai korelasinya positif dan r > 0,361 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Dalam uji validitas pengambilan keputusan adalah: a) Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid b) Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid

Jika telah memenuhi syarat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut telah memiliki validitas konstruk yang baik. Sementara butir-butir pertanyaan yang tidak valid akan gugur dan dikeluarkan. Setelah semua butir pernyataan dinyatakan valid maka instrumen tersebut layak untuk kuesioner penelitian.


(28)

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang diinginkan (kuesioner) menunjukan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika x memberikan nilai

Cronbach Alpha > 0,60 atau nilai Cronbach Alpha > 0,80. Jika instrumen

pertanyaan < 0,60 atau < 0,08 maka instrumen pertanyaan tersebut tidak baik.

9. Teknik Analisi Data

a. Metode analisis deskriptif

Yaitu salah satu metode analisis dengan cara data yang disusun dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian.

b. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov

smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai

Asymp.Sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal.


(29)

2. Pengujian Heteroskedasitas

Pengujian heteroskedasitas untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varience dan residual suatu pengamatan kepengamatan lain. Jika varience dan residual dari suatu pengamatan kepengamatan lainya tetap maka disebut homoskedasitas dan jika

varience berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik

adalah homoskedasitas. Pengujian heteroskedasitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser, dengan asumsi bahwa jika variabel independen secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedasitas, dan sebaliknya.

3. Pengujian Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan kolerasi antara variabel bebas. Jika terjadi kolerasi maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat nilai Varience Inflasion Factor (VIF). Jika VIF lebih besar dari 5 maka variabel tersebut memiliki persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.

c. Metode Analisi Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengadakan prediksi nilai dari variabel terikat yaitu keputusan konsumen CV. SBI (Y) dengan ikut memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas yang terdiri dari fasilitas (X1), keamanan (X2), keramahan petugas (X3), ketepatan waktu (X4), tarif (X5),

image (X6) dan kenyamanan angkutan (X7) sehingga dapat diketahui pengaruh positif atau negatif faktor-faktor tersebut terhadap keputusan konsumen pengguna jasa transportasi CV. SBI. Analisis regresi linier


(30)

berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS (Statistic Product and Service Solution) 16.0 for Windows.

Adapun model persamaan yang digunakan adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e

Dimana :

Y = keputusan pengguna (penumpang) kereta api Ekonomi Plus a = konstanta

b1 – b6 = koefisien regresi

X1 = skor dimensi fasilitas angkutan X2 = skor dimensi keamanan angkutan

X3 = skor dimensi keramahan petugas angkutan X4 = skor dimensi ketepatan waktu angkutan X5 = skor dimensi tarif angkutan

X6 = skor dimensi image angkutan X7 = skor dimensi kenyamanan angkutan e = standard error

Suatu perhitungan satatistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada di dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima. Adapun pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Pengujian Godness of Fit ( R2)

Koefisien Godness of Fit atau determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Semakin besar koefisien determinasi (R2) menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y, dimana 0<R2<1. Hal ini berarti model


(31)

yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

Sebaliknya, jika R2 semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

2. Uji secara serempak / simultan (Uji F) atau ANOVA

Uji F menunjukkan apakah semua variabel bebas (X) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y).

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = b7 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7) yaitu berupa variabel fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image, dan kenyamanan angkutan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. SBI (Y).

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ b7 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7) yaitu berupa variabel fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image, dan kenyamanan angkutan terhadap keputusan konsumen menggunakan transportasi CV. SBI yaitu variabel terikat (Y). Satu saja varibel tidak sama dengan nol model sudah bisa dipakai.

Nilai F hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 16 for Windows. Selanjutnya nilai F hitung akan dibandingkan


(32)

dengan F tabel dengan tingkat kesalahan (α = 5%) dan derajat kebebasan (df) = (n – k), (k – 1).

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika F hitung < F tabelpada α = 5 % Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5 % 3. Uji Secara Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7) yaitu berupa variabel fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif,

image dan kenyamanan angkutan, terhadap keputusan konsuumen

menggunakan jasa transportasi CV. SBI, yaitu variabel terikat (Y).

Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7) yaitu berupa variabel fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif,

image, dan kenyamanan angkutan terhadap keputusan konsumen

menggunakan jasa transportasi CV. SBI yaitu variabel terikat (Y).

Nilai t hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 16 for Windows. Selanjutnya nilai t hitung akan dibandingkan

dengan t tabel dengan tingkat kesalahan (α = 5%) dan derajat kebebasan

(df) = (n – k), (k – 1).

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5 % Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5 %


(33)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Ginting (2005) berjudul “Pemasaran Pariwisata” yang bertujuan untuk merancang instrumen penelitian untuk mengetahui tingkat kepuasan wisatawan terhadap unsur akomodasi, transportasi, destinasi dan prasarana wisata di Sumatera Utara serta untuk mengetahui atribut apa yang paling signifikan terhadap keempat unsur tersebut. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah Analisis Deskriiptif, Analisis Faktor, Analisis Korelasi Bivariat, Analisis Regresi Linier Berganda yang diolah dengan bantuan program SPSS. Hasil penelitian tentang transportasi menunjukkan bahwa variabel keamanan angkutan, ketepatan waktu angkutan, dan image angkutan dirasakan mengecewakan bagi para pengguna jasa transportasi. Sedangkan variabel fasilitas angkutan, keramahan petugas angkutan, dan variabel tarif angkutan dianggap memuaskan dan menjadi keputusan untuk menggunakan jasa tersebut.

Hasil Penelitian Habibie (2007) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Pengguna Jasa Transportasi CV. Prima Jaya Rute Medan-Tebing Tinggi”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pengguna jasa transportasi menggunakan jasa transportasi CV. Prima Jaya dan untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan mempengaruhi keputusan pengguna jasa transportasi CV. Prima Jaya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah Analisis Deskriiptif, Analisis Faktor, Analisis Korelasi Bivariat, Analisis Regresi Linier Berganda yang diolah dengan bantuan program SPSS. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui


(34)

bahwa variabel fasilitas (X1), keamanan (X2), keramahan petugas (X3), ketepatan waktu (X4), tarif (X5),image (X6) dan Kenyamanan angkutan (X7) secara simultan berpegaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen pengguna jasa transportasi CV. Prima Jaya Rute Medan-Tebing Tinggi. Dari hasil penelitan juga diperleh bahwa fasilitas (X1) merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen pengguna jasa transportasi CV. Prima Jaya Rute Medan-Tebing Tinggi.

B. Defenisi dan Karakteristik Jasa

Menurut Kotler (2000:428) jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk.

Berdasarkan pengertian jasa di atas, Tjiptono (2004:18) mengutarakan ada lima karakteristik utama jasa bagi pembeli pertamanya.

1. Intangibility (tidak berwujud)

Jasa bebeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda; maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Bagi para pelanggan, ketidakpastian dalam pembelian jasa relatif tinggi karena terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat dievaluasi pembeli sebelum pembelian dilakukan. Untuk jasa, kualitas apa dan bagaimana yang akan diteriman konsumen, umumnya tidak diketahui sebelum jasa bersangkutan dikonsumsi.


(35)

2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan)

Barang biasa diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.

3. Variability / Heterogeneity (berubah-ubah)

Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standarized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya yang cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya. 4. Perishability (tidak tahan lama)

Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan.

5. Lack of Ownership

Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada

pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personel atas suatu jasa untuk jangka waktu terbatas (misalnya kamar hotel, bioskop, jasa penerbagan san pendidikan).


(36)

C. Bauran Pemasaran Jasa

1. Products, merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditunjukkan

untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam konteks ini produk bisa dalam bentuk apa saja (baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.

2. Pricing, keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan

taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga dengan berbagai kelompok pelanggan.

3. Promotion, bauran promosi tradisional terdiri dari berbagai metode uintuk

mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode tersebut diantaranya adalah periklanan, promosi penjualan, direct

selling dan personal selling.

4. Place, keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi

para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik, seperti dimana sebuah restauran harus didirikan.

5. People, bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital dalam bauran

pemasaran. Dalam produksi manufaktur, konsumen tidak terlalu memusingkan apakah karyawan produksi berpakaian acak-acakan, berbicara kasar di tempat kerja, atau terlambat ke tempat kerjanya. Yang penting bagi pembeli adalah kualitas barang yang dibelinya. Dilain pihak pada produksi jasa, setiap orang merupakan ”part time marketer” yang tindakan dan perilakunya akan berpengaruh terhadap out put yang diterima oleh pelanggan.

6. Physical Evidence, karakteristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan


(37)

menyebabkan resiko yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan pembelian semakin besar. Oleh sebab itu, salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran adalah upaya mengurangi tingkat resiko tersebut dengan jalan menawarkan bukti fisik dari kakateristik jasa. Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk, misalnya brosur paket liburan yang aktraktif dan muat foto lokasi liburan dan tempat menginap.

7. Process, merupakan faktor penting bagi konsumen high-contack-services,

yang sering juga berperan sebagai co-producer jasa bersangkutan. Pelanggan restoran misalnya, sangat terpengaruh dengan cara staff melayani mereka dan lamanya menunggu selama proses produksi.

8. Costumer Service. Makna layanan pelanggan berbeda antar organisasi. Dalam

sektor jasa, layanan pelanggan dapat diartikan sebagai kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh pelanggan. Oleh sebab itu, tanggung jawab atas unsur bauran pemasaran ini tidak bisa diisolasi hanya pada departemen layanan pelanggan, tetapi menjadi perhatian dan tanggung jawab semua personel produksi.

D. Pengertian dan Peran Transportasi

Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal, dari mana kegiatan angkutan dimulai, ke tempat tujuan, ke mana kegiatan pengangkutan diakhiri. (Nasution, 2004:15).

Dalam hubungan ini terlihat bahwa unsur-unsur pengangkutan meliputi atas : (a) ada muatan yang diangkut, (b) tersedia kendaraan sebagai alat angkutnya, (c) ada jalanan yang dapat dilalui, (d) ada terminal adal dan terminal tujuan, (e) sumber daya


(38)

manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi tersebut.

Ada beberapa peran dari transportasi yang mencakup beberapa aspek, diantaranya :

1. Aspek sosial dan budaya

Adanya transportasi di antara bangsa atau suku bangsa yang berbeda kebudayaan akan saling mengenal dan menghormati masing-masing budaya yang berbeda. Dampak sosial lain dari transportasi adalah peningkatan pemahanan dan intelegensi masyarakat. Dengan kemajuan teknologi transportasi yang makin pesat bisa disaksikan bahwa jarak antarpulau menjadi makin dekat dalam ukuran waktu, dan lebih mudah mencapainya.

2. Aspek politik dan pertahanan

Di negara maju maupun berkembang transportasi memiliki dua keuntungan (advantages) politis, yaitu sebagai berikut :

a. Transportasi dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional. Di Eropa, suatu sistem perkeretaapian dan angkutan darat yang direncanakan dengan baik dan merupakan salah satu program masyarakat ekonomi Eropa untuk pengintegrasian ekonomi negara anggotanya. Di Cina, di masa lampau sebelum perang dunia II jelas bahwa sistem pengangkutan yang sangat tidak efisien telah menimbulkan kekacauan politis dan perpecahan.

b. Transportasi merupakan alat mobilitas unsur pertahanan dan keamanan yang harus selalu tersedia, bukan saja untuk keperluan rutin angkutan unsur-unsur pertahanan dan keamanan. Mobilitas yang tinggi dari aparat kemanaan dan masyarakat, melalui lancarnya transportasi akan memberi rasa aman, tentram dan usaha penegakan hukum.


(39)

3. Aspek hukum

Alat angkutan memerlukan ketentuan hukum dalam hal pengoperasian dan pemilikan hak, kewajiban, dan tanggung jawab serta perasuransian apabila terjadi kecelakaan lalu lintas, juga terhadap penerbangan luar negeri yang melewati batas wilayah suatu negara, diatur di dalam perjanjian antarnegara (bilateral air

agreement).

4. Aspek teknik

Yakni hal yang berkaitan dengan pembangunan dan pengoperasian transportasi menyangkut aspek teknis yang harus menjamin keselamatan dan keamanan dalam penyelenggaraan angkutan.

5. Aspek ekonomi

Pada aspek ekomomi, transportasi dapat ditinjau dari sudut ekonomi makro dan ekonomi mikro. Dari sudut ekonomi makro transportasi merupakan salah satu prasarana yang menunjang pelaksanaan pembangunan nasional. Sedangkan dari sudut ekonomi mikro transportasi dapat dilihat dari kepentingan dua pihak, yaitu :

a. Pada pihak perusahaan pengangkutan (operator)

Transportasi merupakan usaha memproduksi jasa angkutan yang dijual kepada pemakai dengan memperoleh keuntungan.

b. Pada pihak pemakai jasa angkutan (user)

Transportasi sebagai salah satu mata rantai dari arus bahan baku untuk produksi dan arus distribusi barang jadi yang disalurkan ke pasar serta kebutuhan pertukaran barang di pasar. Supaya kedua arus ini lancar, jasa angkutan harus cukup tersedia dan biayanya sebanding dengan seluruh biaya produksi.


(40)

Peranan transportasti tidak hanya untuk melancarkan arus barang dan mobilitas manusia. Transportasi juga membantu tercapainya pengalokasian sumber-sumber ekonomi secara optimal.

Menurut Ginting (2005:38) kepuasan terhadap transportasi dapat ditentukan oleh atribut yaitu:

1. Fasilitas Angkutan adalah persepsi pelanggan terhadap penampilan fasilitas yang dimiliki CV. SBI.

2. Keamanan Angkutan adalah persepsi pelanggan terhadap seberapa baik keamanan yang diberikan kepada pelanggan.

3. Keramahan Petugas adalah persepsi pelanggan terhadap sikap petugas yang ramah terhadap pelanggan.

4. Tarif Angkutan adalah persepsi pelanggan terhadap tarif yang diberlakukan. 5. Ketepatan Waktu Angkutan adalah persepsi pelanggan terhadap ketepatan

waktu berangkat dan waktu tiba ditujuan sesuai kebutuhan pelanggan.

6. Image Angkutan adalah kesan yang diberikan CV. SBI yang pada akhirnya

membentuk sikap atau penilaian terhadap perusahaan.

7. Kenyamanan Angkutan adalah persepsi pelanggan terhadap kenyamanan angkutan.

Pertama adalah fasilitas fisik merupakan salah satu faktor mengenai baik tidaknya kualitas suatu jasa, fasilitas erat kaitannya dengan pembentukan persepsi pelanggan. Dengan demikian, bagi perusahaan yang ingin tetap mempertahankan eksistensinya dan memenangkan persaingan bisnis serta menarik perhatian pelanggan senantiasa memberikan pelayanan yang berkualitas serta fasilitas pendukung yang sesuai dengan harga yang telah dibayar oleh pelanggan atau berusaha untuk memenuhi kebutuhan serta mewujudkan harapan mereka. Kedua adalah keamanan


(41)

merupakan hal yang tidak bisa ditawar karena kita semua tentunya tidak menginginkan musibah menimpa diri kita yang sangat memengaruhi keputusan seseorang dalam menentukan jenis kendaraan yang dipilih, misalnya bis dengan kereta api, pesawat dengan kendaraan carteran, dan lain-lain. Ketiga adalah keramahan petugas merupakan sikap petugas saat berinteraksi dengan pelanggan. Keempat adalah ketepatan waktu merupakan waktu keberangkatan dan kedataangan bus sesuai dengan yang telah diinformasikan kepada pelanggan. Hal ini untuk menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Sehingga konsumen tidak resah untuk menunggu terlalu lama dan memperhitungkan waktu kedatangannya diterminal atau takut ketinggalan bus. Kelima adalah masalah keterjangkauan atau tarif. Seseorang memilih alat angkut tentunya berdasarkan anggaran di kantong masing-masing. Ada yang bisa naik kapal terbang atau naik kapal laut, selebihnya dengan bis, kereta api, kendaraan pribadi, sepeda motor, atau yang lainnya. Keenam adalah image atau citra perusahaan dimata konsumen selama menggunakan jasa perusahaan tersebut berupa penilaian secara umum terhadap budaya organisasi. Ketujuh adalah kenyamanan, dalam suasana di mana pasokan (supply) jauh lebih kecil daripada permintaan (demand), maka aspek ini tampaknya harus agak ditoleransi oleh para penumpang angkutan umum, utamanya yang berkantong pas-pasan. Kenyamanan tampaknya menjadi aspek luxury bagi sebagian besar pengguna transportasi di Indonesia. Dari mulai mereka yang berjalan kaki, naik kendaraan tidak bermotor, sepeda motor, hingga kendaraan mewah, tidak akan terlepas dari aspek ketidaknyamanan, tentunya dengan derajat yang berbeda-beda.


(42)

E. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Konsumen

Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.

Ada empat faktor yang mempengaruhi konsumen (Setiadi 2003:3), yaitu : 1. Faktor Kebudayaan

Budaya masyarakat tertentu dapat membentuk perilaku konsumen. Dalam faktor kebudayaan, ada komponen budaya itu sendiri, yaitu sub-budaya, dan kelas sosial. Komponen sub-budaya dalam konteks masyarakat Indonesia, bisa kita anggap suku-suku tertentu yang memiliki budaya sendiri. Sementara itu, Kotler merumuskan kelas sosial sebagai pengelompokan masyarakat yang mempunyai minat, nilai-nilai serta perilaku yang serupa, dan dikelompokkan secara berjenjang.

2. Faktor Sosial

Individu adalah makhluk sosial. Individu pada dasarnya mendapatkan pengaruh dari orang-orang di sekitarnya saat membeli barang. Ada tiga aspek dalam faktor sosial yaitu kelompok rujukan, keluarga, serta peran dan status.

3. Faktor Pribadi

a. Usia dan Siklus Hidup

Individu mengalami beberapa tahapan dalam siklus hidupnya. Berbagai tahapan dalam pribadi seseorang ini membutuhkan produk dan jasa yang berbeda-beda.

b. Pekerjaan

Setiap orang memiliki cita-cita tertentu tentang pekerjaannya. Namun banyak yang tidak dapat merealisasikan cita itu. Orang bisa bekerja dengan


(43)

cita-citanya atau tidak, namun yang jelas ia memerlukan barang-barang yang sesuai dengan pekerjaannya.

c. Gaya Hidup

Pemasar bisa menganalisis gaya hidup seseorang dari bagaimana orang itu beraktivitas maupun dari opini mereka.

d. Pribadi dan Konsep Diri

Kepribadian merupakan karakter-karakter khusus yang ada pada individu, dan biasanya tidak mudah untuk berubah. Konsep diri adalah bagaimana seseorang beropini terhadap dirinya.

4. Faktor Psikologis

Aspek ini mempunyai peran yang sangat signifikan pada perilaku konsumen. Dari sekian banyak bidang dalam psikologi, kepercayaan dan sikap, motivasi, persepsi, dan pembelajaran (learning) merupakan empat hal utama yang perlu dipelajari.

F. Tahap –Tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan

Secara teoritis, setiap kali seseorang membeli suatu barang atau jasa, ia berharap bahwa barang atau jasa tersebut akan mampu memberikan kegunaan maksimum. Dengan kata lain, setiap konsumen adalah rational economic man yang memiliki alasan rasional dan membuat pilihan rasional dalam setiap pembelian produk dan jasa (Tjiptono, 2005:379).

Menurut Setiadi (2003:16) proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian yang secara rinci diuraikan sebagai berikut :

1. Pengenalan Masalah

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi yang sesuangguhnya dengan


(44)

kondisi yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal dalam kasus pertama dan kebutuhan normal seseorang, yaitu rasa lapar, dahaga atau seks meningkat hingga tingkat tertentu dan berubah menjadi dorongan, suatu kebutuhan dapat juga timbul karena disebabkan rangsangan eksternal seseorang yang melewati sebuah toko roti dan melihat roti yang baru selesai dibakar dapat merangsang rasa laparnya.

2. Pencarian Informasi

Konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Dapat dibedakan dua tingkat yaitu keadaan tingkat pencarian informasi yang sedang-sedang saja yang disebut perhatian yang meningkat. Pencarian informasi secara aktif dimana ia mencari bahan-bahan bacaan, menelepon teman-temannya, dan melakukan kegiatan-kegiatan mencari untuk mempelajari yang lain. Umumnya jumlah aktivitas pencarian konsumen akan meningkat bersamaan dengan konsumen berpindah dari situasi pemecahan masalah yang terbatas ke pemecahan masalah yang ekstensif.

Sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu :

 Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan

 Sumber komersil : iklan, tenaga penjual, penyalur, kemasan dan pameran

 Sumber umum : media massa, organisasi konsumen

 Sumber pengalaman : pernah menangani, menguji, menggunakan produk 3. Evaluasi Alternatif

Setelah memiliki informasi yang cukup lengkap, biasanya konsumen mengevaluasi alternatif yang ada. Dalam mengevaluasi konsumen dapat


(45)

menggunakan kalkulasi yang ketat dan berfikir tentang barang yang akan dibeli, namun adakalanya konsumen hanya mengandalkan intuisi saja dan bersikap impulsif.

4. Keputusan Membeli

Konsumen pada tahap evaluasi membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek paling disukai. Walaupun demikian, dua faktor dapat mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang utama ialah sikap orang lain. Sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal : (1) Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan kosnumen. (2) Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut. Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain semakin besar kemungkinan konsumen akan menyesuaikan tujuan pembeliannya.

Tujuan pembelian dipengaruhi juga oleh faktor-faktor keadaan yang tidak terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti : pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli.

5. Perilaku Sesudah Pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pemasaran.

6. Kepuasan Sesudah Pembelian

Konsumen setelah membeli suatu produk, mungkin mendeteksi adanya suatu cacat. Beberapa pembeli tidak akan menginginkan produk cacat tersebut, yang lainnya


(46)

akan bersifat netral dan beberaoa bahkan mungkin melihat cacat itu sebagai sesuatu yang meningkatkan nilai dari produk. Konsumen akan merasa sangat puas, cukup puas atau tidak puas atas suatu pembelian. Kepuasan pembelian merupakan fungsi dari dekatnya antar harapan dan pembeli tentang produk dan kemampuan dan produk tersebut.

7. Tindakan Sesudah Pembelian

Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan mempengaruhi tingkah laku. Konsumen jika merasa puas, maka akan memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi.


(47)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah CV. SBI

Perseroan ini pertama kali dibentuk oleh Bapak Eddy Siregar yang bertindak sebagai wakil dari anaknya yang belum dewasa Andy Putra Siregar dan Ibu Sirlak Misrawaty Harahap pada tanggal 01 oktober 1988. Kedua belah pihak bertempat tinggal di Desa Pandan, Kecamatan Sibolga. Dan disahkan berdasarkan Akte Notaris Sundari Siregar, SH nomor 27 pada tanggal 08 oktober 1988 dengan nama CV. Sibuluan Indah (SBI) yang berkedudukan di Desa Pandan, Kecamatan Sibolga, dengan memakai cabang-cabang atau perwakilan di tempat-tempat yang diperlukan.

Modal perseroan tidak tentu jumlahnya dan akan dicatat dalam buku perseroan. Penyetoran modal tersebut dilakukan atas pemufakatan bersama. Di dalam buku akan tertera bagian masing-masing persero. Ibu Sirlak Misrawaty Harahap tidak hanya selaku penyetor modal tapi juga menyumbangkan waktu dan kecakapannya untuk menjalankan perseroan dan menjadi penanggung jawab penuh atas perseroan selaku Direktur.

Terhitung pada tanggal 19 oktober 1995 sesuai dengan Akte Notaris Nomor 18 Purnama, SH, berdasarkan S.K. Men. Keh R.I. No. : C-196.Ht.D3.D1-th.1994 pada tanggal 28 november 1994, terjadi Pemasukan Dan Pengeluaran Persero serta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Komanditer CV. Sibuluan Indah.

Berdasarkan Akte Notaris tersebut bahwa Bapak Agus Fitriadi Panggabean dan Bapak Anasrul Panggabean telah masuk menjadi bagian dari perseroan. Pada hari itu juga pihak Bapak Eddy Siregar dan Ibu Sirlak Misrawaty Harahap mengundurkan diri dari perseroan tersebut. Terhitung sejak Akte diterbitkan perseroan komanditer


(48)

CV. Sibuluan Indah tersebut diteruskan Bapak Agus Fitriadi Panggabean selaku direktur dan Bapak Anasrul Panggabean selaku Wakil Direktur.

B. Profil Perusahaan

1. Status

Perusahaan Komanditer (CV) 2. Bisnis / Industri

Angkutan Darat 3. Alamat Perusahaan

Jl. P. Diponegoro No. 62 Sibolga a. Kantor cabang

1. Sorkam

Jl. Sorkam – Barus 2. Batang Toru

Jl. Sibolga – Padang Sidempuan 3. Medan

Jl. SM. Raja Km. 6,5 No. 37A Marindal Medan 4. Binjai

Jl. Pasar Binjai 5. Siantar

Jl. SM. Raja 6. Padang

Jl. Khatib Sulaiman No. 18 Padang 7. Bukit Tinggi


(49)

8. Batu Bara

Jl. Simpang Empat Pasar Miring No. 92 b. Jumlah Kantor Cabang

Jumlah kantor cabang CV. Sibuluan Indah sebanyak 8.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi CV. Sibuluan Indah adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1: Struktur Organisasi CV. SBI (data diolah)

CV. Sibuluan Indah dipimpin oleh Direktur yang berhak mewakili perseroan di depan dan di luar pengadilan dalam segala hal dan segala tindakan karenanya berhak menandatangani untuk dan atas nama perseroan, mengikat perseroan pada pihak lain dan sebaliknya mengikat pihak lain pada perseroan.

Setelahnya adalah wakil Direktur yang bertugas untuk membantu direktur dan mewakili Perseroan dalam hal Direktur sakit, bepergian atau berhalangan karena sebab lainnya, hal mana tidak perlu dibuktikan terhadap pihak lain.

Direktur

Wakil Direktur

Kepala

Kepala Kepala

Mandor Mandor Mandor


(50)

Kepala Cabang bertanggung jawab atas kegiatan operasi disetiap cabang CV. Sibuluan Indah. Mandor adalah orang yang mengendalikan kegiatan operasi disetiap kantor cabang CV. Sibuluan Indah. Supir adalah orang menjalankan kegiatan operasi CV. Sibuluan Indah untuk mengangkut penumpang.

D. Layanan

1. Angkutan antar kota, berfungsi untuk melayani kebutuhan transportasi ke berbagai tujuan pengguna jasa baik untuk rute Antarkota dalam propinsi (AKDP) dan antarkota Antarpropinsi (AKAP). Hal ini sesuai dengan SK Kepala Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara Nomor: 551.21 / 11954 / R / PHB / 2005.

2. Angkutan wisata, merupakan jenis angkutan untuk mengangkut rombongan wisatawan baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari manca negara yang akan mengunjungi objek-objek wisata di wilayah Kota Sibolga. Armada bus menggunakan AC serta mengutamakan kenyamanan selama perjalanan. Hal ini sesuai dengan SK Walikota Sibolga Nomor: 503.556 / 13 / UPPTSP / 2008.

3. Truk box paket, yaitu jenis angkutan barang atau paket untuk melayani pengiriman ke berbagai daerah tujuan trayek. Untuk masa mendatang jenis angkutan ini akan dikembangkan dengan menambah jumlah armada maupun daerah pelayanannya serta mengadakan kerjasama dengan instansi terkait.


(51)

E. Operasional

Alat produksi yang digunakan oleh CV. Sibuluan Indah pada pada saat ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Alat Produksi CV. Sibuluan Indah 2010

No. Alat Produksi Jumlah

1. Armada 82

2. Siap Guna (SG) 80

3. Siap Guna Operasi (SGO) 75

4. Siap Operasi 70

Sumber : CV. Sibuluan Indah, 2010


(52)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Penulis dalam menganalisis dan mengevaluasi data menggunakan 2 (dua) metode yaitu metode deskriptif dan metode kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat persepsi responden dan karakteristik responden penelitian, sedangkan analisis statistik digunakan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa transportaasi CV. SBI rute Medan-Sibolga.

A. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Kualitas hasil penelitian yang baik sudah semestinya diperoleh jika rangkaian penelitian dilakukan dengan baik. Perencanaan yang matang mutlak dengan alat penelitian seperti daftar pertanyaan yang digunakan harus dalam kondisi baik. Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen penelitian dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh konsisten atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for windows dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika rhitung positif atau rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan tersebut valid. b. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak

valid.


(53)

Penyebaran kuisioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar responden penelitian. Nilai tabel r dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, angka yang diperoleh = 0,361.

Corrected item total correlation menunjukkan korelasi antara skor item

dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada kolom Corrected

item total correlation yang merupakan nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel. Adapun pada α = 0,05 dengan derajat bebas df = 30, sehingga r (0,05;30), diperoleh rtabel adalah 0,361.

Tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa butir pertanyaan 8, 21, dan 24 tidak valid karena Corrected Item-Total Correlation lebih kecil dari 0,361. Maka ketiga pernyataan tersebut harus dikeluarkan.


(54)

Tabel 4.1 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted VAR00001 106.0000 100.414 .416 .894 VAR00002 105.9667 100.378 .413 .893 VAR00003 105.7333 101.513 .386 .894 VAR00004 106.1667 98.213 .556 .891 VAR00005 106.2000 96.441 .559 .890 VAR00006 106.1333 100.740 .362 .894 VAR00007 105.9667 99.206 .466 .892 VAR00008 106.9000 97.817 .286 .898 VAR00009 106.4667 95.223 .550 .890 VAR00010 106.2667 99.237 .525 .891 VAR00011 106.4667 99.706 .464 .892 VAR00012 106.8333 92.351 .591 .889 VAR00013 107.1667 92.075 .660 .887 VAR00014 106.7000 93.252 .532 .891 VAR00015 106.2000 98.924 .586 .891 VAR00016 106.3000 100.010 .410 .893 VAR00017 107.3000 99.459 .376 .897 VAR00018 106.3000 99.321 .663 .891 VAR00019 106.3000 96.976 .697 .889 VAR00020 106.3000 98.355 .652 .890 VAR00021 106.3333 100.644 .292 .895 VAR00022 106.5333 96.189 .739 .888 VAR00023 106.5667 97.840 .433 .893 VAR00024 107.9667 96.447 .317 .898 VAR00025 106.8333 92.902 .520 .891 VAR00026 106.2667 97.513 .701 .889 VAR00027 106.3667 98.378 .495 .891 VAR00028 106.2667 99.582 .391 .895


(55)

Lalu diadakan pengujian kembali, sebagai berikut:

Tabel 4.2 Uji Validitas Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 96.0000 82.276 .405 .901

VAR00002 95.9667 82.516 .433 .901

VAR00003 95.7333 83.720 .367 .903

VAR00004 96.1667 79.937 .637 .897

VAR00005 96.2000 78.372 .620 .897

VAR00006 96.1333 82.464 .422 .901

VAR00007 95.9667 81.413 .487 .900

VAR00009 96.4667 77.154 .612 .897

VAR00010 96.2667 81.168 .580 .899

VAR00011 96.4667 82.464 .422 .901

VAR00012 96.8333 74.833 .625 .897

VAR00013 97.1667 75.730 .622 .897

VAR00014 96.7000 75.597 .568 .899

VAR00015 96.2000 81.200 .607 .898

VAR00016 96.3000 82.010 .446 .901

VAR00017 97.3000 83.528 .368 .908

VAR00018 96.3000 82.010 .625 .899

VAR00019 96.3000 79.459 .714 .896

VAR00020 96.3000 80.907 .647 .898

VAR00022 96.5333 79.085 .720 .896

VAR00023 96.5667 81.289 .363 .903

VAR00025 96.8333 76.213 .500 .902

VAR00026 96.2667 80.064 .706 .897

VAR00027 96.3667 81.068 .477 .900

VAR00028 96.2667 81.857 .378 .903

Sumber: Hasil pengolahan SPSS


(56)

1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut

dihapus, misalnya jika pernyataan (item) 2 dihapus maka rata-rata variabel sebesar 96,0 ; jika pernyataan (item) 3 dihapus maka rata-rata variabel bernilai 95,9 dan seterusnya.

2. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika variabel

(butir) tersebut dihapus. Misalnya item 2 dihapus maka besarnya adalah 82,2 sedangkan jika variabel (butir) item 3 dihapus adalah 82,5 dan seterusnya.

3. Corrected item-total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor

total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai rhitung yang akan dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir pernyataan. Jumlah kasus adalah 30; nilai tabel r dengan tingkat signifikansi sebesar 5% adalah 0,361.

Ketentuan untuk pengambilan keputusan:

1. Jika rhitung > rtable, maka pertanyaan dinyatakan valid. 2. Jika rhitung < rtable, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

3. rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation.

Penulis melakukan pengujian validitas terlihat pada Tabel 4.3, seluruh pernyataan telah valid yaitu nilai Corrected item total correlation seluruhnya telah bernilai lebih besar dari 0,361. Maka seluruh pernyataan dalam penelitian dinyatakan valid.


(57)

Tabel 4.3 Validitas Instrumen

No. Butir Instrumen

Corrected item total correlation

R tabel Keputusan

1 .405 0,361 Valid

2 .433 0,361 Valid

3 .367 0,361 Valid

4 .637 0,361 Valid

5 .620 0,361 Valid

6 .422 0,361 Valid

7 .487 0,361 Valid

8 .612 0,361 Valid

9 .580 0,361 Valid

10 .422 0,361 Valid

11 .625 0,361 Valid

12 .622 0,361 Valid

13 .568 0,361 Valid

14 .607 0,361 Valid

15 .446 0,361 Valid

16 .368 0,361 Valid

17 .625 0,361 Valid

18 .714 0,361 Valid

19 .647 0,361 Valid

20 .720 0,361 Valid

21 .363 0,361 Valid

22 .500 0,361 Valid

23 .706 0,361 Valid

24 .477 0,361 Valid

25 .378 0,361 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2010)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, artinya


(58)

mempunyai konsistensi pengukuran yang baik, dan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 15 for windows dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan reliabel.

b. Jika ralpha negatif atau ralpha lebih kecil dari rtabel maka dinyatakan tidak reliabel.

Tabel 4.4 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.903 25

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010)

Dari Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai ralpha sebesar 0,903 dan rtabel sebesar 0,80. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif dan lebih besar dari rtabel (0,903 > 0,80) maka kuisioner tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

Ketentuan untuk pengambilan keputusan yaitu menurut Kuncoro, (2008:40) menyatakan instrumen dapat dikatakan reliabel (andal) bila memiliki nilai Cronbach

Alpha > 0,80. Tabel 4.5 dapat dilihat nilai Cronbach Alpha > 0,80. maka setiap


(59)

Tabel 4.5 Reliabilitas Instrumen

No.Butir Instrumen

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Cronbach's Alpha Keputusan

1 .901 0.80 Reliabel

2 .901 0.80 Reliabel

3 .903 0.80 Reliabel

4 .897 0.80 Reliabel

5 .897 0.80 Reliabel

6 .901 0.80 Reliabel

7 .900 0.80 Reliabel

8 .897 0.80 Reliabel

9 .899 0.80 Reliabel

10 .901 0.80 Reliabel

11 .897 0.80 Reliabel

12 .897 0.80 Reliabel

13 .899 0.80 Reliabel

14 .898 0.80 Reliabel

15 .901 0.80 Reliabel

16 .908 0.80 Reliabel

17 .899 0.80 Reliabel

18 .896 0.80 Reliabel

19 .898 0.80 Reliabel

20 .896 0.80 Reliabel

21 .903 0.80 Reliabel

22 .902 0.80 Reliabel

23 .897 0.80 Reliabel

24 .900 0.80 Reliabel

25 .903 0.80 Reliabel

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2010)

B. Uji Asumsi Klasik 1. Pengujian Normalitas


(60)

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual penulis menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang menbandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.

Hipotesis:

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normal.

Gambar 4.1 Histogram


(61)

Interpretasi dari Gambar 4.1, menunjukkan bahwa grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal.

Gambar 4.2 Normal P- P Plot of Regression Standardized Residual Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2010).

Pada Gambar 4.2 tersebut dapat dilihat bahwa data-data (titik-titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan Gambar 4.2 tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa data telah memenuhi uji normalitas.

Uji Kolmogorov Smirnov (1 Sample KS) dilakukan untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal, dengan melihat data residual apakah berdistribusi normal (Situmorang, dkk, 2008: 59).

Menentukan kriteria keputusan:

1. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak mengalami gangguan distribusi normal.

2. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05 maka mengalami gangguan distribusi normal.


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Durianto. Invasi dengan Iklan yang Efektif, Strategi, Program dan Teknik Pengukuran, 2003

Ginting, Paham, (2005), Pemasaran Pariwisata, Penerbit USU press Medan

Habibie, Try Muhammad Muchtar, 2007, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menggunakan jasa Transportasi CV. Prima Jaya Rute Medan – Tebing Tinggi, Skripsi.USU Press : Medan. Jogianto (2004), Metologi Penelitian Bisnis, BPFE-Yogyakarta.

Kotler, Philip (2000), Marketing, jilid satu, cetakan kedelapan, penyunting bahasa Herujati Purwoko, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad, (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Lamb, Charles W ; Hair, Joseph F, dan Carl Mc Daniel. Terjemahan David Octarevia. 2001. Pemasaran. Edisi Pertama Jilid Kedua. Jakarta : Salemba Empat.

Nasution, M.N (2004), Manajemen Transportasi, Edisi Kedua, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Setiadi, J. Nugroho, (2003). Perilaku Konsumen. Jakarta : Prenada Media.

Situmorang, Syafrizal Helmi, Dkk. 2008. Analisis Data Penelitian. USU Press, Medan.

Sugiyono (2006), Metode Penelitian Bisnis, cetakan kedelapan, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Suliyanto (2006), Metode Riset Bisnis, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Supramono, dan Haryanto, Jony Oktavian, 2003,Desain Proposal Penelitian: Studi Pemasaran, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy (2004), Manajemen jasa, Penerbit Andi, Yogyakarta.


(2)

Umar, Husein, (2004). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Keenam. Jakarta: PT. raja Grafindo.

www.catatan-ti.blogspot.com/2009/05/bauran-pemasaran-jasa-service-marketing.html.

www.muttaqin7marketing.wordpress.com/2009/05/14/konsep-jasa/. www.one.indoskripsi.com/node/6060.

www.shelmi.wordpress.com/2009/03/14/bauran-pemasaran-jasa/.

www.shelmi.wordpress.com/2009/03/14/pengertian-dan-karakteristik-jasa www.sibolgakota.bps.go.id/index.php?id=dda09&bab=3.


(3)

Lampiran

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN JASA

TRANSPORTASI CV. SIBULUAN INDAH

RUTE MEDAN – SIBOLGA

No. Responden :

Bersama ini, saya mohon kesediaan para penumpang CV. SBI untuk mengisi daftar kuesioner yang saya berikan.

Informasi yang anda berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatian yang anda berikan, saya ucapkan terima kasih.

IDENTITAS RESPONDEN Umur :

Jenis Kelamin : Pekerjaan :

Pernah menggunakan Bus CV. SBI sebanyak : a. 3 kali


(4)

PETUNJUK PENGISIAN

Berilah tanda check list (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat saudara.

Kriterian Penilaian :

Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1 Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2 Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3 Setuju (S) : diberi skor 4 Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5

No. Variabel Fasilitas Angkutan (X1) STS TS KS S SS 1. CV. SBI menyediakan tempat menunggu

untuk penumpang di loket

2. CV. SBI menyediakan bangku tunggu untuk penumpang di loket

3. CV. SBI memberikan layanan antar jemput penumpang

No. Variabel Keamanan Angkutan (X2) STS TS KS S SS 1. Pengaman pintu di bus CV. SBI berfungsi

dengan baik

2. Jendela di bus CV. SBI berfungsi dengan baik

3. Menurut saya kondisi bus CV. SBI masih dalam keadaan layak pakai

4. Selama menggunakan bus CV. SBI saya tidak pernah kehilangan barang bawaan No. Variabel Keramahan Petugas Angkutan

(X3)

STS TS KS S SS 1. Petugas CV. SBI memiliki sikap yang

bersahabat terhadap penumpang 2. Petugas CV. SBI memiliki sikap yang

komunikatif dengan penumpang


(5)

kebutuhan penumpang

No. Variabel Ketepatan Waktu Angkutan (X4)

STS TS KS S SS 1. Bus CV. SBI menjemput anda tepat sesuai

waktu yang telah diinformasikan

2. Bus CV. SBI berangkat sesuai jadwalnya (tidak lebih dari 15 menit dari jadwal) 3. Bus CV. SBI tiba ditujuan sesuai harapan

anda

No. Variabel Tarif Angkutan (X5) STS TS KS S SS 1. Tarif yang ditetapkan CV. SBI sesuai

dengan jarak yang ditempuh

2. Tarif yang ditetapkan CV. SBI terjangkau sesuai kemampuan saya

3. Tarif yang ditetapkan lebih murah dari bus lain dengan rute yang sama

No. Variabel Image Angkutan (X6) STS TS KS S SS 1. Saya memiliki kesan yang baik terhadap

CV. SBI

2. CV. SBI ramah terhadap penumpang yang tercermin dari sikap karyawannya

3. CV. SBI mengutamakan kenyamanan penumpang

No. Variabel Kenyamanan Angkutan (X7) STS TS KS S SS 1. Saya merasa nyaman dengan tempat

duduk yang ada di bus CV. SBI

2. CV. SBI selalu menjaga kebersihan bus nya

3. Saya merasa nyaman selama dalam perjalanan karena supir yang tidak ugal-ugalan.

No. Variabel Keputusan Konsumen (Y) STS TS KS S SS 1. Saya yakin mengambil keputusan yang

tepat saat memilih bus CV. SBI

2. Saya memilih SBI karena lebih baik dari Bus lainnya


(6)