Barang biasa diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual dahulu baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi
pada waktu dan tempat yang sama. 3. Variability Berubah-ubah
Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standarized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada kepada
siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya
yang cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak bisa konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.
4. Perishability Tidak tahan lama Jasa tidak dapat disimpan dan tidak tahan lama. Misalnya kursi bus yang
kosong, kamar hotel yang tidak dihuni dan tidak dimanfaatkan akan hilang dan berlalu begitu saja karena tidak bisa disimpan.
5. Lack of Ownership Merupakan perbedaan dasar antara barang dan jasa. Pada pembelian
barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan barang yang dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya
sedangkan pada pembelian jasa konsumen mungkin hanya memiliki akses personel atas suatu jasa untuk waktu terbatas misalnya kamar
hotel, jasa penerbangan, bioskop dan pendidikan.
C. Bauran Pemasaran Jasa
Universitas Sumatera Utara
1. Products, merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan ai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Dalam konteks ini produk dapat berbentuk apa saja baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud yang dapat ditawarkan kepada pelanggan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. 2. Pricing, keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis
dan taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat perbedaaan harga .
3. Promotion , bauran promosi tradisional terdiri dari berbagai metode untuk mengkomunikasikan jasa kepada para pelanggan. Diantara metode
tersebut adalah periklanan, promosi penjualan, direct selling, dan personal selling.
4. Place, keputusan distribusi menyakut kemudahan akses terhadap jasa untuk konsumen, keputusannya meliputi keputusan lokasi fisik.
5. People, orang merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran jasa. Dalam produksi barang, orang tidak terlalu memusingkan kondisi
karyawan yang bekerja dalam memproduksi barang tersebut, apakah dia bicara yang kurang sopan, berpakaian yang tidak rapi, kurang disiplin
dan lain-lain. Yang penting bagi konsumen adalah kualitas barang yang diproduksi. Tetapi beda halnya pada produksi jasa, tindakan setiap orang
berpengaruh terhadap hasil yang diterima pelanggan. 6. Phisical Evidence, karakteristik yang intangeability menyebabkan
konsumen tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengkonsumsinya. pada jasa salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran adalah upaya
Universitas Sumatera Utara
mengurangi tingkat risiko tersebut dengan cara menawarkan bukti fisik. Bukti fisik tersebut ada dalam berbagai bentuk, misalnya brosur tentang
bus dan foto tentang jasa bus tersebut. 7. Process, merupakan faktor yang penting dalam penyaluran jasa, misalnya
karyawan bus yang berbicara tidak sopan sehingga membentuk persepsi negatif bagi konsumen.
Pertumbuhan jasa yang begitu cepat disebabkan oleh berbagai faktor yang mendorong Pertumbuhan bisnis jasa, diantaranya dipicu oleh perubahan
demografis, perubahan sosial, perubahan perekonomian, perubahan bidang politik dan hukum Lupiyoadi,2006:4
D. Pengertian dan Peran Transportasi