G. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov. Data dapat dinyatakan berdistribusi normal apabila mempunyai nilai p- Kolmogorov Smirnov 0,05. Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk
mengkategorikan hasil ukur variabel independen. Apabila data berdistribusi normal, maka hasil ukur variabel dikategorikan sebagaimana berikut:
1. Baik, Total skor ≥ Nilai Mean
2. Tidak baik, Total skor Nilai Mean Apabila data tidak berdistribusi normal, maka dalam mengkategorikan hasil
ukurnya, sebagaimana berikut: 1.
Baik, Total skor ≥ Nilai Median 2. Tidak baik, Total skor Nilai Median
Berdasarkan hasil uji normalitas didapatkan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi tidak normal dengann nilai Pvalue
≤0,05 sehingga menggunakan cut of point nilai median masing-masing variabel sebagai berikut:
1. Persepsi pasien tentang kehandalan: Baik, apabila memiliki nilai ≥18
Tidak baik, apabila memiliki nilai 18 2. Persepsi pasien tentang daya tanggap:
Baik, apabila memiliki nilai ≥24 Tidak baik, apabila memiliki nilai 24
3. Persepsi pasien tentang jaminan:
Baik, apabila memiliki nilai ≥15 Tidak baik, apabila memiliki nilai 15
4. Persepsi pasien tentang empati: Baik, apabila memiliki nilai ≥18
Tidak baik, apabila memiliki nilai 18 5. Persepsi pasien tentang bukti fisik:
Baik, apabila memiliki nilai ≥35
Tidak baik, apabila memiliki nilai 35
H. Pengolahan Data
Pengolahan data terdiri dari serangkaian tahapan yang harus dilakukan agar data siap untuk diuji statistik dan dilakukan analisisinterpretasi Amran, 2012 .
1. Data Coding Data yang masih dalam kode huruf akan dilakukan pengkodean dengan
mengubahnya menjadi angka agar lebih mudah dalam mengentry dan menganalisis data.
2. Data Editing Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian kuesioner
apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah: a. Lengkap: semua pertanyaan sudah terisi jawabannya
b. Jelas: jawaban pertanyaan apakah tulisannya cukup jelas terbaca c. Relevan: jawaban yang tertulis apakah relevan dengan pertanyaannya
d. Konsisten: apakah antara beberapa pertanyaan yang berkaitan isi jawabannya
konsisten. 3. Data Structure
Data structure dikembangkan sesuai dengan analisis yang akan dilakukan dan jenis perangkat lunak yang digunakan. Pada saat mengembangkan data
structure bagi masing-masing variabel ditetapkan: nama, skala ukur variabel, jumlah digit.
4. Data Entry Data akan dientry dengan menggunakan software statistik agar dapat
dilakukan analisis data. 5. Data Cleaning
Data yang telah dientry akan dicek ulang untuk memastikan tidak ada kesalahan data.
I. Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan dengan menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian Notoadmodjo, 2005. Analisis univariat untuk
menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Analisis univariat berfungsi untuk meringkas kumpulan data hasil pengukuran sedemikian
rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. Peringkasan tersebut dapat berupa ukuran statistik, tabel, grafik. Analisis
univariat dilakukan masing –masing variabel yang diteliti Amran, 2012.
Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya. Dalam penelitian ini analisis univariat dilakukan pada tiap variabel dari hasil penelitian dengan
mendeskripsikan setiap variabel dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi, diantaranya variabel persepsi pasien tentang kualitas pelayanan berupa
kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati, bukti fisik dan variabel minat kunjungan ulang.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis lanjutan setelah dilakukan analisis univariat masing-masing variabel. Analisis bivariat dalam penelitian ini
menggunakan uji statistik chi-square. Menurut Sabri dan Hastono 2006 uji chi- square adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi
observasi dan frekuensi harapan yang didasarkan atas hipotesis tertentu. Uji statistik dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis, yaitu untuk melihat
hubungan antara variabel independen dengan dependen. Signifikansi uji chi-square menggunakan derajat kepercayaan 95
α = 5. Jika Pvalue
≤ 0,05 maka hipotesis alternatif Ha diterima atau hipotesis null Ho ditolak yang menunjukkan adanya hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Sebaliknya, jilka Pvalue 0,05 maka maka hipotesis alternatif Ha ditolak atau hipotesis null Ho diterima yang
menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel independen dengann variabel dependen. Rumus uji statistik tersebut adalah:
X
2
= ∑ � − �
2
� df : k-1b-1
Keterangan: X² = Chi square
O = Nilai yang diamati observasi E = Nilai yang diharapkan Ekspektasi
df= derajat kebebasan k = Jumlah kolom
b = Jumlah baris
J. Penyajian Data
Penyajian data dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, diagram ataupun bagan. Dalam penelitian ini, penyajian data disajikan dalam bentuk tabel dan tulisan.
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada
Rumah sakit Bhineka Bakti Husada berawal dari sebuah praktek dokter pada tanggal 15 oktober 1987 oleh dr. H. Muslim Gunawan, DTPH. Dari tahun ke tahun
permintaan pelayanan kesehatan dirasakan terus meningkat, sehingga layanan praktek dokter tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan
kesehatan. Berawal dari permasalahan ini dan juga untuk mewujudkan fungsi dakwah, dr. Muslim Gunawan, DTPH tergugah dan mulai memikirkan perlu adanya
sebuah rumah sakit untuk melayani masyarakat dengan nilai lebih yaitu pelayanan dengan nilai-nilai islam. Akhirnya, yayasan Bhineka Bakti Husada mulai merintis
berdirinya rumah sakit. Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada adalah sebuah rumah sakit yang
sedang berkembang di daerah Tangerang Selatan. Letaknya yang strategis semakin mendukung program pengembangan rumah sakit. Rumah sakit ini terletak di Jl.
Cabe Raya No. 17 Pamulang Tangerang Selatan. Letaknya yang tidak di sentral Tangerang Selatan memberi kelebihan tersendiri, yaitu memiliki pangsa pasar yang
luas di luar dari wilayah Tangerang Selatan. Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada berada di bawah badan hukum PT. Bhineka Bakti Husada, yang sejak tahun 2009
telah terakreditasi 5 pelayanan. Rumah sakit yang telah berdiri selama 25 tahun ini, memiliki kapasitas 114 tempat tidur dengan berbagai kelas, 12 klinik spesialis,