Usaha Sapi Perah Peternak

2. Pola kemitraan model vendor Dalam model ini, usaha menengah dan usaha besar menggunakan hasil produksi yang merupakan spesialisasi kerja usaha kecil petani untuk melengkapi produk yang dihasilkan usaha menengah dan usaha besar. Usaha menengah dan usaha besar dapat memesan produk yang diperlukan sesuai dengan teknologi, ukuran, bentuk dan kualitas tertentu yang telah dikuasai oleh usaha kecil. Pengembangan pola vendor yang dilakukan usaha menengah dan usaha besar diarahkan untuk dikembangkan melalui teknologi baru, untuk mendapatkan hasil yang baik dan mendapatkan jaminan pasar. Pola vendor menggerakkan keahlian yang ada pada usaha kecil untuk menunjang usaha menegah dan usaha besar.

2.2.2 Usaha Sapi Perah Peternak

Peternakan merupakan suatu usaha pemeliharaan hewan dengan tujuan memperoleh keuntungan. Peternakan sapi perah adalah salah satu usaha ternak yang ada di Indonesia. Usaha ternak sapi perah di Indonesia baru dimulai pada abad 17 bersamaan dengan masuknya belanda ke Indonesia. Pada waktu itu orang belanda merasa berkepentingan mendatangkan sapi perah, agar dapat diperoleh produksi susu untuk memenuhi kebutuhan mereka. Di negeri asalnya mereka sudah terbiasa minum susu, sedangkan di Indonesia tidak dijumpai. Pada waktu itu bangsa sapi tipe perah yang didatangkan adalah Fries Holland FH dari negeri belanda. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan kalau sampai saat ini populasi tipe sapi perah di Indonesia sebagian besar adalah Fries Holland. Bahkan belakangan ini sapi-sapi baru yang dipakai untuk menggantikan generasi tua dan menambah populasi yang didatangkan dari New Zealand dan Australia adalah bangsa Fries Holland. Pada mulanya produk sapi perah berupa susu hanya dikonsumsi oleh orang-orang asing yang ada di Indonesia, terutama Belanda, Arab dan India. Akan tetapi dalam perkembangan lebih lanjut, produk sapi perah berupa susu bukan saja dikonsumsi oleh orang-orang asing, tetapi bangsa kitapun menyukai pula, walaupun pada awalnya hanya terbatas dibeberapa daerah tertentu diperkotaan. Bahkan sampai dengan tahun lima puluhan pun konsumsi susu tersebut bagi masyarakat pedesaan masih asing, belum membudaya dihati masyarakat. Akan tetapi, dizaman pembangunan seperti yang kita alami dewasa ini keadaannya sudah lain sama sekali. Berkat perkembangan ilmu pengetahuan, penguasaan tehnologi dan peningkatan taraf hidup, kini produk susu telah memasyarakat Kanisius, 2012. Usaha peternakan sapi perah di Indonesia didominasi oleh peternak sapi perah kecil. Para peternak kecil ini kebanyakan memiliki jumlah sapi perah kurang dari sepuluh ekor. Peralatan dan sarana yang digunakan oleh kebanyakan peternak sapi perah di Indonesia juga tergolong sederhana.

2.2.3 Koperasi