koperasi diatas terasa kurang tepat dan perlu dikembangkan pula. Perkembangan usaha koperasi berlangsung serba cepat dan luas mengikuti kemajuan ekonomi
dan tingkat kepentingan atau kebutuhan para anggotanya. Koperasi juga dapat dibedakan menjadi koperasi tunggal usaha single purpose cooperation dan
koperasi serba usaha multi purpose cooperation. Koperasi tunggal usaha yaitu koperasi yang hanya melakukan satu fungsi saja dan menggarap satu jenis barang
sebagai objek kegiatannya, misalnya koperasi produksi yang menggarap hanya hasil-hasil tembakau para anggotanya saja. Koperasi serba usaha, yaitu badan
hukum koperasi yang menjalankan beberapa fungsi, baik sebagai koperasi produksi, koperasi konsumsi maupun sebagai koperasi kredit.
2.2.3.1 Peran dan Tugas Koperasi
Dalam rangka pembangunan ekonomi bangsa Indonesia, koperasi mempunyai kedudukan dan fungsi atau peran dan tugas yang penting yang secara
bersama-sama dengan Badan-Badan Usaha Milik Negara atau Swasta melakukan berbagai usaha demi tercapainya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Fungsi atau peran dan tugas koperasi Indonesia adalah sebagai berikut : 1.
Mempersatukan, mengarahkan, dan mengembangkan daya kreasi, daya cipta, serta daya usaha rakyat, terutama mereka yang serba terbatas kemampuan
ekonominya agar mereka dapat turut serta dalam kegiatan perekonomian. 2.
Koperasi bertugas meningkatkan pendapatan dan menimbulkan pembagian yang adil dan merata atas pendapatan tersebut.
3. Koperasi bertugas mempertinggi taraf hidup dan kecerdasan bangsa indonesia.
4. Koperasi berperan secara aktif dalam membina kelangsungan perkembangan
demokrasi ekonomi. 5.
Koperasi berperan secara aktif dalam menciptakan atau membuka lapangan kerja baru.
2.2.3.2 Usaha meningkatkan efisiensi koperasi
Koperasi harus dikelola dengan baik, agar koperasi dapat bertahan dan berkembang dalam melangsungkan usaha-usahanya maka perlu diperhatikan
usaha mempertinggi tingkat efisien koperasi itu sendiri, koperasi harus mampu menangani bidang-bidang usahanya dengan biaya atau pengeluaran yang sehemat-
hematnya, koperasi harus sanggup menghindarkan pemborosan-pemborosan. Beberapa pedoman dalam hal ini dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Penghematan Pengeluaran.
Modal dan investasi-investasi yang diperoleh oleh koperasi untuk mengembangkan usaha-usahanya harus benar-benar dipelihara dan dipertanggung
jawabkan secara terbuka, mengingat segala sesuatunya merupakan milik bersama dan tanggung jawab bersama demi untuk kepentingan meningkatkan
kesejahteraan bersama para anggota koperasi tersebut. Dalam jangkauan pemeliharaan dan pertanggungjawaban modal secara terbuka berarti bahwa
penggunaan modal harus digunakan untuk usaha-usaha yang tepat dengan pengeluaran-pengeluaran yang sehemat-hematnya, sehingga dengan demikian
keberhasilan usaha akan tercapai. 2.
Perencanaan Usaha. Perencanaan
usaha harus
benar-benar dipertimbangkan
dan diperhitungkan. Penyusunan rencana usaha yang baik seharusnya diserahkan
kepada anggota pengurus yang memiliki kemampuan dan pengalaman luas untuk itu dengan dasar ketulusannya demi keberhasilan usaha dan perkembangan
koperasi, dengan perencanaan yang demikian dapat diharapkan koperasi dapat bekerja atau berusaha dalam bidang usaha yang mendatangkan keuntungan yang
besar bagi para anggotanya, meningkatkan kesejahteraan bagi para anggota, bagi kelangsungan usaha dan hidup berkembangnya koperasi.
3. Produktivitas atau peningkatan hasil per kapita.
Produktivitas adalah hasil yang dicapai per kapita oleh para anggota yang menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan. Usaha yang dijalankan oleh
koperasi harus dapat mendorong para anggotanya agar lebih semangat kerja sehingga peningkatan-peningkatan hasil akan diperoleh dan hal ini berarti
diperolehnya peningkatan pendapatan para anggota. Peningkatan semangat kerja dapan dilakukan dengan pengadaan sarana atau alat-alat yang dapat menunjang
prsesing produk dan dapat digunakan oleh para anggotanya.
2.2.3.3 Kemampuan koperasi untuk mengimbangi badan usaha lainnya