Gambaran Umum School of Universe

53 Hal di atas menunjukkan, bahwa tujuan utama pendidikan bukan hanya sekedar mentransfer semua ilmu pengetahuan atau pelajaran kepada otak siswa, melainkan juga mendidik akhlak dan jiwa mereka. Dengan demikian tujuan utama dari pendidikan Islam adalah mendidik akhlak dan membentuk kepribadian siswa. Untuk mengaplikasikan tujuan yang ada dalam konsep pendidikan sekolah alam School of Universe tersebut perlu adanya materi, metode dan evaluasi. Oleh karena itu, bab ketiga ini membahas tentang pengembangan komponen kurikulum Pendidikan Agama Islam di sekolah alam School of Universe yang terdiri dari materi, metode, dan evaluasi.

A. Gambaran Umum School of Universe

Sejarah Berdiri School of Universe berdiri pada tahun 2004 yang dirintis oleh Lendo Novo, seorang perintis sekolah alam di Indonesia. 4 Tujuan berdirinya sekolah ini adalah ingin menciptakan sebuah lembaga pendidikan yang lingkungan belajarnya baik, metode pembelajarannya mengaktifkan siswa, dan menciptakan pembelajaran yang lebih mengarah pada berpikir bebas dan kritis. Lingkungan belajar dapat diartikan sebagai segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang berpengaruh terhadap keberhasilan atau kegagalan pendidikan. Lingkungan yang bersifat fisik dapat berupa tempat belajar seperti kelas, tempat ibadah, tempat olah raga, dan tempat bermain. Sedangkan lingkungan yang bersifat non fisik dapat berupa pola hubungan, pola komunikasi, dan pola pergaulan. Di School of Universe tempat belajar disetting dengan gaya yang alami. Ruang- ruang pembelajaran seperti kelas tidak berdinding, namun terbuka. Hal ini sesuai dengan konsep sekolah yang ingin meminimalisir biaya pendidikan. Selain itu dengan model bangunan seperti ini akan berdampak baik bagi kesehatan siswa, karena siswa tidak akan merasakan kepenatan di dalam ruangan. 4 Dokumentasi Sekolah Alam School of Universe. 54 Kemudian ruang belajar tidak hanya di dalam ruangan, tetapi dimana saja, seperti di kebun, taman, dan mesjid. 5 Guru dan siswa akan bermusyawarah untuk menentukan tempat pembelajaran berlangsung. Mereka akan memilih sesuai dengan materi yang akan dikaji dan situasi ketika pembelajaran akan berlangsung. Pembelajaran yang mengaktifkan siswa akan lebih banyak melibatkan aktifitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran, sehingga siswa mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman. Siswa di School of Universe diupayakan untuk selalu aktif dalam proses pembelajaran, sehingga peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator. Siswa diharapkan mampu mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, seperti menganalisis dan mensintesis, serta melakukan penilaian terhadap berbagai peristiwa belajar, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Di School of Universe siswa diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk belajar. Oleh karena itu, guru harus mengembangkan strategi pembelajaran yang memberi peluang lebih besar bagi siswa untuk belajar. Sekolah menjadi second home bagi siswa, sehingga mereka nyaman menghabiskan waktu di sekolah dengan belajar, berdiskusi, menyelesaikan tugas-tugas kelompok, membaca dan aktivitas pembelajaran lainnya. School of Universe adalah perpanjangan atau kelanjutan dari sekolah alam, yaitu sekolah alam Ciganjur. Pada masa lalu Rasulullah dididik dengan alam, bagaimana ia mengembala yang harus melalui panasnya terik matahari. Hal ini menunjukkan bahwa alam pada hakikatnya mendidik manusia. Karena itu Lendo mendirikan sekolah alam. Apalagi Indonesia terkenal dengan alamnya yang kaya. Untuk memperluas jaringan sekolah alam dan mengaplikasikan konsep idealnya tentang sekolah atau pendidikan, maka sekolah alam School of Universe didirikan. 5 Berdasarkan wawancara dengan M. Ishak, Guru PAI TK dan SD School of Universe, 11 Agustus 2008, School of Universe Parung Bogor. 55 School of Universe bukan sekolah berbasis Islam, tetapi dasar pendirian sekolah ini adalah sirah Nabawiyah, yaitu kisah-kisah Nabi yang berkaitan dengan aspek- aspek pendidikan misalnya kisah Nabi ketika berdagang. 6 Sebenarnya sekolah alam School of Universe adalah sekolah bisnis. Hal itu mengingat bahwa Rasulullah pada masa itu sukses dengan berdagang. Selain itu, salah satu harapan sekolah alam School of Universe ini adalah ingin lulusannya menjadi pengusaha yang sukses. Konsep ini bisa diambil dari kisah Rasulullah ketika berdagang. Seperti Ketika Nabi pertama kali berdagang ikut dengan pamannya. Ikutnya Nabi berdagang dengan pamannya sekolah alam School of Universe dinamakan dengan pemagangan. Pemagangan ini dijadikan konsep yang paling diutamakan dalam kurikulum sekolah alam School of Universe. Berdasarkan pada hal di atas, pemagangan yang dilakukan sekolah alam School of Universe dalam satu tahun ada tiga kali pemagangan. 7 Semester pertama dua kali magang dan semester kedua satu kali magang. Dari mulai tingkat sekolah dasar SD pemagangan sudah diaplikasikan. Namun pemagangan untuk tingkat sekolah dasar SD ini masih dilakukan di dalam lingkungan sekolah. Misalnya magang dalam tema Kebersihan, maka magangnya di tempat kebersihan dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Selain itu misalnya tema tentang perpustakaan, maka siswa akan dibagi tugas untuk magang di perpustakaan sekolah. Sedangkan pada tingkat sekolah menengah SM, kegiatan magang sudah mulai dilakukan di luar lingkungan sekolah. Sekolah ini berada di bawah naungan yayasan yang dibantu oleh konseptor sekolah. 8 Jenjang pendidikan yang ada saat ini adalah Taman Kanak-kanak TK, Sekolah Dasar SD, dan Sekolah Menengah SM. Sekolah ini disesuaikan dengan standar bidang pendidikan di Indonesia dan semua fasilitator kelas guru minimal menyandang gelar sarjana S1. 6 Berdasarkan wawancara dengan Asmuni Marzuki, Guru Agama SM School of Universe, 28 Agustus 2008, School of Universe Parung Bogor 7 Berdasarkan wawancara dengan Asmuni Marzuki, Guru Agama SM School of Universe, 28 Agustus 2008, School of Universe Parung Bogor 8 Yayasan yang menaungi sekolah alam School of Universe adalah Yayasan Semesta Alam 56 Visi Misi Visi dan misi sebuah lembaga pendidikan sangat diperlukan karena merupakan arah yang akan dituju oleh perjalanan suatu lembaga pendidikan. Pengembangan lembaga pendidikan tidak akan terarah tanpa adanya visi dan misi yang jelas. Visi merupakan mimpi besar yang ingin dicapai pada suatu program atau kegiatan. Dalam hal ini visi yang ingin dicapai sekolah alam School of Universe adalah mengembalikan manusia pada tujuan penciptaan hidupnya. Tujuan penciptaan manusia tersebut adalah untuk menjadi khalifah di muka bumi. 9 Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam Quran surat Al-Baqarah ayat 30, yaitu Ingatlah ketika Tuhan berfirman kepada Malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menciptakan manusia di muka bumi ini …. 10 Visi sekolah alam adalah ingin mengembalikan kesadaran dari tiap individu bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah atau pemimpin di bumi. Setiap manusia adalah pemimpin, yang paling tidak memimpin diri mereka sendiri untuk survive di bumi ini. Karena kelak setiap individu manusia akan dimintai pertanggungjawaban dari apa-apa yang dipimpinnya sebagai amanah. Misi merupakan kelanjutan daripada visi, artinya dalam mengupayakan tercapainya visi tersebut di atas, maka ditentukanlah misinya. Misi sekolah alam School of Universe sebagaimana visinya adalah mendampingi setiap anak manusia sebagai khalifah di muka bumi untuk menjadi pemimpin yang harus memiliki: ketakwaan cara tunduk atau akhlak kepada sang Pencipta, logika cara mengelola bumi sesuai dengan sunnatullah atau science dan teknologi, dan kepemimpinan 9 Tujuan ini juga diungkapkan oleh Abdurrahman An Nahlawi bahwa Allah menciptakan manusia dengan tujuan untuk menjadi khalifah di muka bumi. Dan pendidikan harus memiliki tujuan yang sama dengan tujuan penciptaan manusia. Lihat. Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat, Jakarta: Gema Insani Press, 2004, cet.ke-4, h. 117. Lihat pula. Syahminan Zaini, Prinsip-prinsip Dasar Konsepsi Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 1996, h. 35. hal ini juga diungkapkan Hasan Langgulung, bahwa tugas pendidikan adalah memelihara kehidupan manusia agar dapat mengemban tugas dan kedudukan sebagai khalifah. Lihat. Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan; Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan, Jakarta: Pustaka Al Husna, 1986, h. 33 10 ﺔﻔﯿﻠﺧ ضرﻻا ﻰﻓ ﻞﻋﺎﺟ ﻲﻧا ﺔﻜﺌﯿﻠﻤﻠﻟ ﻚﺑر لﺎﻗ ذاو ... 57 kepemimpinan yang sesuai dengan Rasulullah, sehingga dapat menebar rahmat bagi seluruh alam. Dengan visi misi tersebut, maka kurikulum sekolah alam School of Universe didasarkan pada tiga output proses pendidikan, yaitu integritas akhlak, integritas logika, dan kepemimpinan. Ketiga landasan output tersebut dijabarkan dalam tiga aspek kurikulum sekolah, yaitu 1 kurikulum akhlak, 2 kurikulum kognitif, dan 3 kurikulum kepemimpinan. Kurikulum akhlak tersebar pada semua kegiatan, artinya segala kegiatan akan dinilai atau diterapkan dari segi akhlaknya. Karena sekolah alam, maka yang difokuskan adalah akhlak terhadap alam. Pada kurikulum kognitif atau logika berkaitan dengan bagaimana memahami alam semesta. Sedangkan kurikulum kepemimpinan akan direalisasikan lewat segala macam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kepemimpinan. Salah satu kegiatan yang menjadi program rutinitas adalah outbound yang dilakukan setiap minggu secara giliran. Kegiatan outbound ini bertujuan untuk membentuk sikap kepemimpinan siswa, seperti keterampilan fisik, sikap kepercayaan diri, dan kerjasama tim. Keadaan Lokasi dan Fasilitas Sekolah alam School of Universe yang menjadi objek penelitian penulis memiliki luas tanah keseluruhan 9330 m2. Sekolah ini berlokasi di wilayah Bogor, tepatnya di Jalan Raya Parung 314, desa Lebak, kelurahan Pemagar Sari, kecamatan Parung, kabupaten Bogor, Jawa Barat. 18 km sebelah selatan kota Jakarta. Fasilitas merupakan salah satu faktor yang sangat berperan terhadap kemajuan dan keberhasilan suatu lembaga pendidikan. Dalam rangka menunjang proses pendidikan dan kegiatan belajar mengajar, sekolah alam School of Universe mempunyai beberapa fasilitas layanan umum yang dapat dimanfaatkan oleh kepentingan siswa, guru dan pegawai, serta masyarakat umum. Beberapa fasilitas yang dimiliki sekolah alam School of Universe antara lain: masjid, perpustakaan, ruang kelas dan ruang guru, fasilitas outbound, tempat bermain, dan laboratorium. 58 Ada tiga laboratorium yang terdapat di School of Universe, yaitu: Pertama, Biotec berkaitan dengan pertanian dan tanaman organic. Dalam hal ini terdapat juga green lab, yaitu laboratorium tanam-tanaman dalam rumah plastik dan kaca lengkap dengan saung kebunnya, berpadu dengan petak-petak kebun yang ditanami aneka tanaman organik dan hidroponik. Kedua, Retail atau Trading House Perdagangan; bidang ini banyak digandrungi karena sekarang banyak swalayan-swalayan di Indonesia seperti Giant, Carefour, dan Alfamart. Ketiga, ICT Information Communication Technology; berkaitan dengan teknologi. Perpustakaan berfungsi melayani siswa, guru, dan pegawai dalam menyediakan bahan bacaan yang dibutuhkan untuk menunjang pembelajaran. Perpustakaan ini terdiri dari berbagai koleksi, baik koleksi buku maupun non-buku. Koleksi tersebut berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Berbeda dengan sekolah-sekolah pada umumnya, ruang kelas dan ruang guru merupakan ruangan yang terbuka tanpa dinding. Dalam ruangan ini tidak ada meja dan kursi duduk belajar siswa. Mereka duduk dengan lesehan. Mesjid adalah salah satu sarana atau fasilitas bagi kegiatan pendidikan atau pembelajaran. Lingkaran-lingkaran pelajaran telah diadakan di mesjid semenjak mesjid didirikan. 11 Sebagaimana fungsi mesjid pada masa Nabi yang multiguna, 12 di sekolah alam School of Universe masjid merupakan salah satu fasilitas yang 11 Lihat. Ahmad Syalabi, Sejarah Pendidikan Islam, alih bahasa. Muchtar Yahja dan Sanusi Latief, Jakarta: BB, 1987, h. 93 12 Dalam sejarah, mesjid yang pertama kali didirikan oleh Nabi Muhammad adalah mesjid Nabawi di Madinah. Fungsi mesjid pada masa itu, selain untuk tempat beribadah juga tempat belajar dan tempat bermusyawarah Nabi dengan para sahabat, baik mengenai ekonomi, politik, maupun tentang ajaran Islam. Selain itu juga sebagai tempat berlindung dan menginap bagi Ahl Al-Shuffah dan rumah tempat tinggal Nabi dan keluarganya. Namun lambat laun mesjid putus hubungannya dengan kegiatan politik, dan mulai menjadi pusat peribadatan dan ilmu pengetahuan saja. Kemudian fungsi mesjid semakin terbatas, yaitu hanya sebagai tempat beribadah atau shalat saja. Maka dapat disimpulkan bahwa mesjid tidak hanya merupakan pusat peribadatan seperti shalat, tetapi juga merupakan pusat kegiatan-kegiatan sosial. Pada masa kini, banyak kegiatan-kegiatan yang pada masa silam berpusat di mesjid, pidah ke tempat lain. Misalnya kemiliteran, pengadilan, dan persekolahan. Lihat. Abdul Rahman An-Nahlawi, Ushul Al-Tarbiyah Al-Islamiyah, Damsyiq: Dar al-Fikr, 1986, h. 98. Abdurrahman AnNahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, sekolah dan Masyarakat, Jakarta: Gema Insani Press, 1995, h. 136 Lihat pula. Harun Nasution, Islam Rasional, Bandung: Mizan, 1995, cet.ke-3, h. 248. 59 mempunyai multiguna. Selain berfungsi sebagai tempat beribadah, mesjid juga digunakan sebagai tempat kegiatan lainnya, seperti untuk musyawarah antar guru atau orang tua, juga sering digunakan untuk tempat proses pembelajaran, belajar al-Quran dan diskusi keagamaan mentoring. Kondisi Guru dan Siswa Guru merupakan faktor yang dominan dalam keberhasilan pendidikan di sekolah dalam melakukan proses transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta internalisasi etika dan moral. 13 Pada proses pendidikan tersebut, profesionalisme 14 tenaga pendidik merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Profesionalisme seorang pendidik akan berdampak langsung pada peningkatan kemampuan belajar peserta didik di sekolah serta akan berdampak tidak langsung pada peningkatan kualitas sekolah. Seorang tenaga kerja yang profesional harus memiliki standar mutu tertentu. Menurut Indra Djati Sidi, 15 ada beberapa persyaratan minimal yang harus ada pada seorang pendidik yang profesional, yaitu memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai, memiliki kompetensi keilmuan sesuai bidang yang ditekuninya, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan peserta didik, mempunyai jiwa kreatif dan produktif, mempunyai etos kerja dan komitmen tinggi terhadap profesinya dan selalu melakukan pengembangan diri secara terus menerus. 13 Lihat. Indra Djati Sidi, Menuju Masyarakat Belajar; Menggagas Paradigma Baru Pendidikan, Jakarta: Paramadina, 2001, h. 37 14 Profesionalisme adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Lihat. Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab I, Pasal I, Ayat I. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 bab XI Pasal 39 ayat 2 dinyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 15 Indra Djati Sidi, Menuju Masyarakat Belajar; Menggagas Paradigma Baru Pendidikan, Jakarta: Paramadina, 2001, h. 38-39. 60 Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi, 16 semua pendidik yang ada di sekolah alam School of Universe adalah lulusan jenjang pendidikan Strata 1 S-I. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga pendidik di sekolah telah memenuhi standar kualifikasi. Sekolah alam School of Universe tidak mewajibkan pendidiknya lulusan dari kejuruan kependidikan, hal ini terlihat dari banyak alumni yang menjadi pendidik di Sekolah Alam School of Universe dari luar kejuruan pendidikan seperti ITB, UI, IPB, dan UNPAD. Karena itu, untuk membekali pendidik teknik pembelajaran, sekolah memberikan pelatihan-pelatihan kependidikan kepada pendidik. selain itu juga di anjurkan untuk mengambil program akta IV. Para guru adalah sumber daya manusia pilihan yang memiliki skill, kreativitas dan akhlak yang mulia. Disamping kemampuan akademis yang jadi persyaratan untuk jadi guru di sekolah alam School of Universe, hal yang diutamakan adalah akhlak yang baik, sehingga bisa memberikan teladan bagi siswa dimanapun berada. Rasa cinta dan rasa empati terhadap anak juga menjadi prioritas utama dalam penyeleksian guru. Mekanisme penerimaan guru merupakan hal yang sangat penting, karena pada tahap penerimaan ini dapat memilih dan menyeleksi calon-calon guru sesuai dengan kriteria yang diinginkan bagi cita-cita dan tujuan pendidikan yang akan dicapai. Kesalahan dalam menyeleksi guru dapat berakibat fatal bagi kelangsungan kegitan pembelajaran dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan dan cita-cita lulusan yang diinginkan. Sekolah alam School of Universe dalam menerima calon pendidik atau guru mengadakan seleksi secara ketat. Seleksi dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu tahap seleksi berkas, kemudian tes wawancara dan microteaching. Selain itu, untuk mengetahui sejauhmana kemampuan dan kepribadian calon guru, sekolah juga 16 Wawancara dengan Septriana, Kepala Sekolah SD School of Universe, 29 Juli 2008, Parung Bogor. Dalam konsep sekolah alam, ada tiga komponen yang harus diperhatikan dalam membina sebuah pendidikan. Yaitu pendidik atau guru yang berkualitas, metodologi pendidikan yang tepat, dan buku-buku bermutu sebagai sumber belajar. 61 melakukan tes dengan cara calon guru terlibat langsung kegiatan-kegiatan luar pembelajaran. Seperti pada kegiatan Outbound. Penyeleksian dilakukan dengan tujuan untuk mempertimbangkan kemampuan calon guru baik dari segi kualifikasi pendidikan, kepribadian, maupun pemahaman keagamaan termasuk kemampuan membaca dan menulis al-Quran. Pendidikan agama adalah salah satu materi tes seleksi masuk bagi guru. Materi itu yang paling utama adalah membaca dan menulis al-Quran dan wawasannya tentang keagamaan atau keislaman. Penilaian kelulusan guru ditentukan oleh para guru yang mengobservasi kegiatan tersebut. Kemudian dimusyawarahkan dengan seluruh guru yang nantinya akan diserahkan atau dibawa dalam sebuah musyawarah. Dalam musyawarah tersebut akan dihadirkan para dewan guru, kepala sekolah, dan komite sekolah untuk merundingkan keputusan. Kondisi Siswa Pada dasarnya sasaran pendidikan adalah peserta didik. Oleh karena itu, pemahaman tentang peluang pendidikan seharusnya selalu diorientasikan pada pemikiran peluang bagi peserta didik. Kegiatan kependidikan berkewajiban memberikan peluang kepada semua peserta didik untuk dapat mengikuti keberlangsungan semua aktivitas pendidikan yang dilaksanakan dengan tidak memilah-milah peserta didik berdasarkan tingkat kecerdasan, latar belakang status sosial dan pendidikannya. Namun semua itu tergantung pada tujuan institusional yang ingin dicapai oleh lembaga pendidikan tersebut. Sekolah alam School of Universe mempunyai prinsip bahwa peluang belajar terbuka bagi semua peserta didik baik yang cerdas, kurang cerdas, bahkan anak autis. Oleh karena itu, di sekolah alam School of Universe tidak ada tes masuk untuk menyeleksi siswa dari tingkat kecerdasannya. Sekolah alam School of Universe memandang bahwa filosofi pendidikan adalah membina dan membimbing anak agar tumbuh secara wajar dan dewasa. 62 Tes yang akan dilalui setiap siswa yang berminat di sekolah alam School of Universe disebut dengan istilah sit in, yaitu calon siswa diajak untuk melihat dan mencoba mengikuti pembelajaran dan kegiatan yang ada di sekolah School of Universe. 17 Ketika sit in, pendamping calon siswa atau orang tua siswa tidak berada di dalam maupun di sekitar kelas sit in. Kemudian untuk penyeleksian, selain dilakukan pada calon siswa juga dilakukan pada orang tua calon siswa dengan cara wawancara. Hal ini dilakukan karena tugas mendidik anak tidak hanya sepenuhnya diberikan orang tua terhadap sekolah, karena orang tuapun mempunyai andil yang penting dalam membantu perkembangan anak. 18 Jadi sekolah dan orang tua harus bekerja sama dalam mendidik anak. Orang tua dalam pandangan Islam adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Sedangkan guru adalah pendidik kedua yang bertanggung mendidik anak dari orang tua. Menurut Muhammad Naquib Al Attas, Guru dan orang tua adalah sumber ilmu dan moral. Keduanya merupakan tokoh dalam hal keluasan ilmu dan keluhuran akhlaknya, sehingga siswa selalu berupaya untuk mengikuti langkah- langkahnya. 19 Oleh karena itu, di sekolah School of Universe ada perjanjian antara guru dan orang tua untuk bekerja sama dalam mendidik anak. Struktur Organisasi Untuk menterjemahkan kegiatan antar komponen organisasi agar dapat dipahami dan dijadikan pedoman dalam bekerja, dituangkan dalam suatu struktur organisasi. Dengan perkataan lain, agar komponen itu bisa berkaitan satu dengan yang lainnya dan masing-masing komponen itu berinteraksi sesuai dengan harapan 17 Dalam tes masuk sekolah School of Universe tidak ada tes IQ, ini menunjukkan bahwa School of Universe menganut paham bahwa setiap anak mempunyai kecerdasan yang berbeda-beda. Sehingga Sit in menunjukkan bahwa anak diberi kesempatan untuk memilih dan menentukan apakah dia bersedia sekolah di School of Universe 18 Pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Pola pembinaan Pendidikan Agama Islam harus dikembangkan dengan menekankan keterpaduan antara tiga lingkungan pendidikan, yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Untuk itu perlu adanya kerja sama antara ketiga lingkungan tersebut, sehingga terwujud keselarasan dan kesesuaian sikap serta perilaku dalam pembinaannya. 19 Lihat. Syed Muhammad Naquib Al Attas, Aims and Objectives of Islamic Educatin, Jeddah, King Abdul Aziz University, 1979, h. 107 63 tercapainya tujuan organisasi, diperlukan kerangka yang berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan kerja sama. Kerangka kerja sama itu disebut struktur. Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan suatu organisasi yang memiliki struktur organisasi tertentu. Dalam struktur organisasi sekolah alam School of Universe, yayasan merupakan lembaga yang mengayomi sekolah. Kemudian karena sekolah alam School of Universe merupakan sekolah yang banyak membuat inovasi sistem pendidikan dan mempunyai konsep-konsep pendidikan yang khas, maka sekolah alam School of Universe berada dibawah para perintis sekolah alam, yaitu kaderisasi. Kaderisasi bertugas mengenalkan dan memberikan pelatihan- pelatihan kepada guru mengenai konsep sekolah alam. Sedangkan pengawasan dan pengontrolan kondisi pembelajaran akan diawasi oleh principles, yaitu bagian yang diberikan wewenang dalam mengevaluasi pembelajaran di sekolah. Pelaksanaan pembelajaran akan dilakukan oleh para guru yang dipimpin oleh kepala sekolah masing-masing. Guru dan kepala sekolah adalah bagian yang paling penting dalam keberlangsungan proses pendidikan dan pembelajaran. Semua komponen bekerjasama dalam tim yang saling membantu, terutama berkaitan dengan pendidikan agama. Pendidikan agama adalah menjadi tanggung jawab bersama, baik guru agama maupun guru lainnya. Terutama berkaitan dengan membina akhlak siswa dengan memberikan contoh dan tauladan yang baik pada siswa.

B. Bentuk-bentuk Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam