Konsep dan Mekanisme Penerapan Perlindungan Data Pribadi Nasabah di

53 Pemberian data pribadi nasabah kepada pihak lain tidak diperkenankan dilakukan dalam bentuk softcopy. c. Apabila nasabah Bank BNI merupakan suatu badan hukum maka pemberian dan atau penyerbarluasan data pribadi yang ditunjuk mewakili badan hukum dan data diri dari badan hukum tersebut memerlukan persetujuan tertulis dari yang bersangkutan; d. Pemberian data pribadi nasabah kepada pihak lain dalam rangka pengalihan dan atau penjualan aktiva Bank BNI tidak termasuk dalam pemberian dan atau penyebarluasan data pribadi nasabah yang memerlukan persetujuan nasabah terlebih dahulu; e. Penggunaan data pribadi nasabah seseorang dan atau sekelompok orang yang diperoleh dari pihak lain oleh Bank BNI berdasarkan tujuannya: 1 Jika untuk tujuan pemasaran produk Bank BNI maka penggunaan data pribadi tersebut harus didukung dengan persyaratan tertulis dari pihak lain tersebut yang sekurang-kurangnya memuat pernyataan bahwa seseorang atau sekelompok orang yang data pribadinya diberikan kepada Bank BNI tidak keberatan atas penyebarluasan data pribadinya untuik tujuan komersial; 2 Jika untuk tujuan komersial, maka bank wajib memiliki jaminan tertulis dari pihak lain yang berisi persetujuan tertulis dari sesorang dan atau sekelompok orang tersebut untuk menyebarluaskan data pribadinya; 3 Jika diminta oleh nasabah, maka pejabat dan atau petugas Bank BNI wajib memberikan penjelasan kepada nasabah yang akan memanfaatkan produk Bank BNI bahwa data pribadi nasabah yang diserahkan kepada Bank BNI: 4 Hanya akan digunakan untuk kepentingan internal Bank BNI dan atau sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; 5 Akan diberikan dan atau disebarluaskan kepada pihak lain di luar badan hukum Bank BNI untuk tujuan komersial apabila disetujui secara tertulis oleh nasabah; 6 Untuk menindaklanjuti dan mendukung pelaksanaan ketentuan BI mengenai: 7 Prinsip Perlindungan Nasabah dan Kehati-hatian, serta Peningkatan Keamanan dalam Penyelenggaraan kegiatan Alat Pembayaran dengan menggunakan kartu, dan 8 Transparansi Informasi Produk dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah, maka dilakukan penyesuaian berupa penambahan beberapa klausula terhadap formulir ketemtuan-ketentuan produk Bank BNI; Ketentuan-ketentuan produk tersebut dikirim ke cabang melalui intranet. Cabang harus mencetak dan memperbanyak sendiri dengan cara memfotocopi; 54 f. Dengan adanya penyesuaian terhadap formulir ketentuan-ketentuan produk, maka perubahan tersebut harus dijelaskan dan diminta persetujuan nasabah pada saat nasabah melakukan pembukaan rekening atau pada ssat melakukan penambahan fasilitas lainnya. 10 2. Hasil Pengamatan dan Konsultasi Sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak Wawan Setyawan selaku Compliance Regulatory and Policy Manager Divisi Kepatuhan Bank BNI serta Ibu Endah Kusumaningrum selaku Manager Customer Care Divisi BNI Contact Center. Beliau-beliau ini mengatakan bahwa: “Bank BNI sudah dan akan selalu menjalankan segala aturan perbankan yang berlaku di Indonesia. Baik aturan secara umum maupun aturan secara khusus yang contohnya seperti aturan-aturang yang diterbitkan Bank Indonesia dalam bentuk PBI. Namun memang kami akui bahwa dalam segi tekhnis pelaksanaan kami tidak langsung secara persis mengikutinya tetapi terkadang mengadopsi kembali ketentuan yang dimaksud PBI dengan alasan efisiensi tetapi tetap tidak terhitung itu sebuah pelanggaran.” Berikut hasil pengamatan dan konsultasi atas ketentuan-ketentuan yang diterbitkan Bank BNI terkait PBI Nomor 76PBI2005 Tentang Transparansi Informasi Produk Bank Dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah, yaitu berupa penambahan atau perubahan klausula-klausula dalam perjanjian baku pembukaan rekening produk Bank BNI. a Penetapan aturan yang terdapat di Bank BNI relatif tidak langsung menerapkan ketentuan PBI sejak pemberlakuan efektif PBI Nomor 76PBI2005 Tentang Transparansi Informasi Produk Bank Dan 10 Wawancara Pribadi dengan Wawan Setyawan, Compliance Regulatory and Policy Manager Divisi Kepatuhan PT. Bank Negara Indonesia Persero, Tbk., Jakarta 06 Januari 2014. 55 Penggunaan Data Pribadi Nasabah terkait dengan berbagai pertimbangan yang melatarbelakangi, antara lain: 1 Fleksibilitas usaha bank Kepentingan melindungi data pribadi nasabah di Bank BNI berhadapan dengan kelaziman tukar menukar informasi dalam praktek pemasaran produk bank yang sulit dihindari dan diubah secara cepat dalam mekanisme pemasaran produk lembaga keuangan saat ini. 2 Format transaparansi yang tepat. Penyesuaian tersebut diwujudkan oleh Bank BNI dalam bentuk perubahan atau tambahan klausula-klausula pada formulir pembukaan rekening produk yang ditawarkannya. Klausula yang diitambahkan pada beberapa produk, yaitu Deposito dan Giro, dapat dikategorikan sebagai klausula eksonerasi. Selain itu klausula tersebut berlaku untuk nasabah yang baru mengadakan perjanjian pembukaan rekening sejak PBI Nomor 76PBI2005 Tentang Transparansi Informasi Produk Bank Dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah berlaku, dan tidak berlaku surat untuk nasabah yang sudah ada existing customer. 3 Cost-Benefit Perhitungan ekonomis dalam melaksanakan PBI Nomor 76PBI2005 Tentang Transparansi Informasi Produk Bank Dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah terkait dengan permintaan persetujuan tertulis dari calon nasabah menjadi kendala, dengan pertimbangan keengganan 56 nasabah Bank BNI memberikan persetujuan jika disediakan berupa formulir khusus dan dibutuhkan waktu untuk menjelaskannya. Selain itu biaya yang harus dikeluarkan dalam rangka meminta persetujuan nasabah yang datanya sudah dimiliki atau bahkan sudah digunakan oleh Bank BNI. Biaya yang akan dikeluarkan diperhitungkan tidak akan sepadan dengan pencapaian tujuan yang artinya hal ini tidak efisien. 11

C. Kendala Pelaksanaan Penerapan Perlindungan Data Pribadi Nasabah di

Bank BNI Konsep dan mekanisme penerapan perlindungan data pribadi nasabah di Bank BNI sendiri sebenarnya harus mengikuti aturan-aturan di dalam Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan serta peraturan turunannya yaitu Peraturan Bank Indonesia Nomor 76PBI2005 Tentang Transparansi Informasi Produk Bank Dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah. PBI Nomor 76PBI2005 Tentang Transparansi Informasi Produk Bank Dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah menyatakan bahwa pemberian kuasa oleh nasabah untuk penggunaan data pribadinya harus dibuat dalam suatu formulir khusus tetapi pada kenyatannya terlihat jelas bahwa pemberian kuasa ini dimasukkan dalam perjanjian standar yang dijadikan satu dalam ketentuan- 11 Wawancara Pribadi dengan Endah Kusumaningrum, Manager Customer Care Divisi BNI Contact Center PT. Bank Negara Indonesia Persero, Tbk., Jakarta 07 Januari 2014. 57 ketentuan umum produk perbankan, contohnya saja formulir pembukaan rekening tabungan. Kebiasaan dalam prakterk pembukaan rekening, formulir ketentuan- ketentuan baku tersebut tidak pernah dibaca oleh nasabah jika diberikan bahkan ada yang menolak menerimanya sehingga seperti menjadi kebiasaan frontliners Bank BNI hanya menyodorkannya sebagai formalitas dan tidak memberikannya kepada nasabah. Persetujuan nasabah diberikan dengan penandatanganan di formulir pembukaan rekening yang telah mencantumkan kode formulir ketentuan- ketentuan umum yang baku tersebut. Dalam praktek, menurut nasabah yang akan menabung di Bank BNI frontliners tidak menjelaskan kepada nasabah yang akan memanfaatkan produk Bank tersebut bahwa data pribadi yang diserahkan kepada Bank hanya akan digunakan untuk kepentingan internal Bank saja dan atau sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan akan diberikan dan atau disebarluaskan kepada pihak lain di luar badan hukum Bank tersebut untuk tujuan komersial apabila disetujui secara tertulis oleh nasabah. 12 Klausula tambahan terkait yang dimasukkan dalam ketentuan umum pembukaan rekening salah satu produk simpanan yang dipasarkan Bank BNI dapat diindikasikan sebagai klausula eksonerasi exemption clause yang tidak disadari oleh nasabah, yaitu dengan bunyi klausula berikut: “Nasabah dengan ini memberikan persetujuan kepada Bank BNI untuk memberikan identitas nasabah kepada pihak lain meliputi anak 12 Wawancara Pribadi dengan 5 lima orang nasabah PT. Bank Negara Indonesia Persero, Tbk., Jakarta 08 Januari 2014. 58 perusahaan dan perusahaan yang bekerjasama dengan Bank BNI didalam pengembangan produklayananjasa Bank BNI untuk tujuan komersial dan telah memahami penjelasan Bank BNI mengenai tujuan dan konsekuensi dari pemberian identitas tersebut.” Bank BNI belum menentukan format transparansi penggunaan data existing customer sesudah datanya digunakan dan belum diatur ketentuan mengenai persetujuan terkait. Penggunaan data dari pihak lain diakui petugas terkait jarang dilakukan dalam operasional Bank BNI mengingat jumlah nasabah Bank BNI sendiri belum semuanya dapat dikelola, namun pemberian data kepada pihak lain sebagai konsekuensi kerja sama usaha dengan pihak lain dengan pembatasan-pembatasan seperti hanya memberikan nama dan nomor telepon yang tidak boleh dalam bentuk softcopy. Walau sebenarnya hal ini melanggar ketentuan didalam PBI Nomor 76PBI2005 Tentang Transparansi Informasi Produk Bank Dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah namun hal ini sulit dihindari dalam mekanisme operasional Bank BNI dan dunia perbankan pada umumnya. Keberlakuan efektif PBI Nomor 76PBI2005 Tentang Transparansi Informasi Produk Bank Dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah tidak mengubah secara berarti dalam mekanisme pembukaan rekening dalam praktek frontliners Bank BNI, karena isi dari klausula-klausula dalam formulir ketentuan-ketentuan terkait relatif jarang dijelaskan berdasarkan pertimbangan tuntutan waktu, antrian, penjualan produk lain, penambahan fasilitas atas produk, dan sebagainya. Artinya 59 perubahan dengan adanya penambahan klausula persetujuan atau pemberian kuasa terkait tidak disadari nasabah. Kemudian ketiadaan sanksi tegas atas pelanggaran terkait yang dinyatakan secara jelas dalam PBI Nomor 76PBI2005 Tentang Transparansi Informasi Produk Bank Dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah. Padahal bagi Bank yang melanggar ketentuan PBI Nomor 76PBI2005 Tentang Transparansi Informasi Produk Bank Dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah tersebut dimasukkan dalam penilaian tingkat kesehatan bank. Setelah penulis melakukan penelitian, ditemukan beberapa kendala dalam mekanisme penerapan PBI Nomor 76PBI2005 Tentang Transparansi Informasi Produk Bank Dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah khususnya Penggunaan Data Pribadi Nasabah tersebut, namun sangat dimungkinkan akan muncul permasalahan baru lainnya, sejalan dengan luasnya kesempatan berpersepsi bagi masing-masing bank.