49
menyediakan layanan prima dan solusi bernilai tambah kepada seluruh nasabah. Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad
untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara.
5
Bagi nasabah institusi bisnis, BNI memberikan layanan cash management secara online, trade finance, perdagangan internasional eksporimpor dan
remittancepengiriman uang yang didukung oleh jaringan cabang luar negeri dan kurang lebih 1000 bank koresponden di seluruh dunia. Saham BNI tercatat di
Bursa Eefek Indonesia BEI dengan kode BBNI sejak tahun 1996. a.
Visi BNI “Menjadi bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan
kinerja .”
Pernyataan Visi “BNI berupaya menjadi Bank yang menunjukkan kinerja unggul untuk
memberikan nilai investasi yang memuaskan bagi para pemegang saham, menjadi the bank of choice dengan menyajikan kualitas layanan yang terbaik,
serta menjadi dominant
player market leader
dengan menyajikan
produkjasa bernilai tinggi di segmen pasar yang dilayani .”
5
Sejarah Bank BNI, diakses pada tanggal 1 Desember 2013 dari http:www.bni.co.idid- idtentangkamisejarah.aspx
50
b. Misi BNI
1 Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada
seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama the bank choice 2
Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor. 3
Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi.
4 Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan
sosial. 5
Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.
6
B. Konsep dan Mekanisme Penerapan Perlindungan Data Pribadi Nasabah di
Bank BNI
Ketentuan rahasia bank dan rahasia jabatan yang ketat dapat dianggap menghambat mekanisme pasar karena informasi yang tersedia bagi masyarakat
atau pelaku pasar sangat sedikit dan sulit diperoleh. Selain itu, sering kali sangat sulit bagi pihak di luar bank atau masyarakat untuk mengetahui proses
pengambilan keputusan di bidang perbankan. Akhirnya timbul kesan bahwa
6
Visi Misi Bank BNI, diakses pada tanggal 1 Desember 2013 dari http:www.bni.co.idid-idtentangkamivisimisi.aspx
51
ketentuan rahasia bank dan rahasia jabatan dapat menghambat adanya keterbukaan di bidang perbankan.
7
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan memuat dua belas pasal terkait rahasia bank, yaitu Pasal 1 angka 28, Pasal 40, 41, 41A, 42,
42A, 43, 44, 44A, 45, dan 47A. Begitupun, pengaturan ini masih belum sempurna dan mengandung beberapa kelemahan. Walaupun di dalam Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan dinyatakan bahwa rahasia bank hanya meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah
penyimpan dana dan simpanannya, namun persoalan batasan pengertian rahasia bank tersebut masih terlalu singkat, sederhana, dan kurang tajam, sehingga belum
menjawab secara tuntas mengenai rahasia bank. Sebagai contoh, pengertian “segala sesuatu” masih belum diperjelas, selain itu istilah “keterangan mengenai
penyimpan dana” juga harus diperjelas pengertiannya, yaitu keterangan apa saja yang menyangkut penyimpan dana yang harus dirahasiakan oleh bank.
8
PBI Nomor 76PBI2005 Tentang Transparansi Informasi Produk Bank Dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah berusaha untuk memberikan perlindungan
hak privasi data pribadi nasabah, namun masih terbatas jika digunakan untuk tujuan komersial yang dalam penjelasannya pun hanya menyebutkannya sebagai
penggunaan oleh pihak lain untuk memperoleh keuntungan. Pengertian ini relatif
7
Yunus Husein, Rahasia Bank Privasi versus Kepentingan Umum. Jakarta: Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003, h. 3.
8
Yunus Husein, Rahasia Bank Privasi versus Kepentingan Umum, h. 185.
52
luas karena batasan “memperoleh keuntungan” yang dimaksudkan tidak dijelaskan lebih lanjut.
PBI Nomor 76PBI2005 Tentang Transparansi Informasi Produk Bank Dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah tersebut juga belum mengatur secara
tegas masalah mekanisme persetujuan tertulis dari nasabah maupun permintaan persetujuan nasabah.
Untuk lebih memahami kendala dalam praktek pelaksanaan PBI Nomor 76PBI2005 Tentang Transparansi Informasi Produk Bank Dan Penggunaan
Data Pribadi Nasabah, maka penulis mencoba untuk mengambil contoh penerapan konsep perlindungan data pribadi nasabah yang terdapat di dalam PBI
tersebut pada salah satu Bank Umum Nasional yaitu Bank BNI. 1.
Konsep Penyusunan Kebijakan melalui Sistem Prosedur Operasi Direksi Bank BNI dengan persetujuan Komisaris memberi wewenang
kepada Kepala dan Wakil Kepala Divisi Kepatuhan menetapkan kebijakan transparansi penggunaan data pribadi nasabah dalam bentuk sistem prosedur
perihal Transparansi Informasi Mengenai Produk Bank BNI dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah Bank BNI, yang didistribusikan kepada segenap kantor
cabang bank melalui intranet, meliputi:
9
a. Penggunaan data pribadi nasabah untuk tujuan komersial harus dilakukan
secara transparan dan berdasarkan persetujuan tertulis dari nasabah. Yang dimaksud dengan tujuan komersial adalah penggunaan data pribadi
nasabah Bank BNI oleh pihak lain untuk memperoleh keuntungan, termasuk pemberian dan penyebarluasan kepada pihak lain yang
melakukan kerja sama dengan Bank BNI;
b. Jenis data pribadi meliputi: nama nasabah, alamat, nomor telepon dan
keterangan lain yang merupakan identitas pribadi dan lazim diberikan nasabah kepada Bank BNI dalam pemanfaatan produk Bank BNI.
9
Wawancara Pribadi dengan Wawan Setyawan, Compliance Regulatory and Policy Manager Divisi Kepatuhan PT. Bank Negara Indonesia Persero, Tbk., Jakarta 06 Januari 2014.
53
Pemberian data pribadi nasabah kepada pihak lain tidak diperkenankan dilakukan dalam bentuk softcopy.
c. Apabila nasabah Bank BNI merupakan suatu badan hukum maka
pemberian dan atau penyerbarluasan data pribadi yang ditunjuk mewakili badan hukum dan data diri dari badan hukum tersebut memerlukan
persetujuan tertulis dari yang bersangkutan;
d. Pemberian data pribadi nasabah kepada pihak lain dalam rangka
pengalihan dan atau penjualan aktiva Bank BNI tidak termasuk dalam pemberian dan atau penyebarluasan data pribadi nasabah yang
memerlukan persetujuan nasabah terlebih dahulu;
e. Penggunaan data pribadi nasabah seseorang dan atau sekelompok orang
yang diperoleh dari pihak lain oleh Bank BNI berdasarkan tujuannya: 1
Jika untuk tujuan pemasaran produk Bank BNI maka penggunaan data pribadi tersebut harus didukung dengan persyaratan tertulis dari pihak
lain tersebut yang sekurang-kurangnya memuat pernyataan bahwa seseorang atau sekelompok orang yang data pribadinya diberikan
kepada Bank BNI tidak keberatan atas penyebarluasan data pribadinya untuik tujuan komersial;
2 Jika untuk tujuan komersial, maka bank wajib memiliki jaminan
tertulis dari pihak lain yang berisi persetujuan tertulis dari sesorang dan atau sekelompok orang tersebut untuk menyebarluaskan data
pribadinya;
3 Jika diminta oleh nasabah, maka pejabat dan atau petugas Bank BNI
wajib memberikan
penjelasan kepada
nasabah yang
akan memanfaatkan produk Bank BNI bahwa data pribadi nasabah yang
diserahkan kepada Bank BNI: 4
Hanya akan digunakan untuk kepentingan internal Bank BNI dan atau sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
5 Akan diberikan dan atau disebarluaskan kepada pihak lain di luar
badan hukum Bank BNI untuk tujuan komersial apabila disetujui secara tertulis oleh nasabah;
6 Untuk menindaklanjuti dan mendukung pelaksanaan ketentuan BI
mengenai: 7
Prinsip Perlindungan Nasabah dan Kehati-hatian, serta Peningkatan Keamanan dalam Penyelenggaraan kegiatan Alat Pembayaran dengan
menggunakan kartu, dan 8
Transparansi Informasi Produk dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah, maka dilakukan penyesuaian berupa penambahan beberapa
klausula terhadap formulir ketemtuan-ketentuan produk Bank BNI; Ketentuan-ketentuan produk tersebut dikirim ke cabang melalui
intranet. Cabang harus mencetak dan memperbanyak sendiri dengan cara memfotocopi;