C4 : Lesi yang dicurigai ganas. Yang termasuk kategori ini adalah sediaan dengan sel-sel yang hampir mendekati kriteria sel ganas, banyak
dijumpai sel yang tidak normal, tetapi ahli patologi belum dapat menggolongkannya sebagai sel yang ganas, oleh karena: spesimen dan
jumlah sel yang sedikit; beberapa sel memperlihatkan gambaran ganas, tetapi belum cukup kuat untuk membuat kesimpulan sebagai apusan
yang ganas; sebagian besar kelompokan sel epitel memperlihatkan karakteristik jinak dengan populasi sebaran sel mioepitel yang banyak,
namun sebagian sel-sel dengan gambaran yang ganas. C5 : Lesi ganas. Pada kategori ini sel-sel pada sediaan sitologi dengan jelas
memperlihatkan kriteria sel-sel ganas, sehingga para ahli patologi tidak ragu menyimpulkan sebagai apusan ganas.
6,7
2.3. Fibroadenoma Mammae
Fibroadenoma mammae merupakan lesi jinak pada payudara yang paling banyak dijumpai dan biasanya terjadi pada wanita muda dengan sekitar 20-30
tahun, walaupun pada beberapa kasus dapat terjadi pada usia yang lebih muda. Gambaran makroskopis dari tumor ini adalah massa yang solid padat,
kenyal, bulging
, berwarna putih keabuan. Pada gambaran mikroskopis menunjukkan adanya proliferasi dari sel epitel kelenjar duktus terminal pada
unit lobular dan jaringan ikat stroma yang mempunyai 2 pola pertumbuhan, yaitu perikanalikuler dan intra kanalikuler. Pada tipe perikanalikuler, proliferasi
dari stroma di sekeliling duktus yang berbentuk sirkumferensial. Tipe intra kanalikuler, disebabkan oleh invaginasi dan kerusakan distorsi duktus karena
Fitriani Lumongga : Perbedaan Nilai Numerik Kuantitasi Sitomorfometri Terhadap Keliling Dan Densitas Inti Pada Fibroadenoma, Karsinoma Duktus Dan Karsinoma Lobular Payudara, 2009
proliferasi sub-epitel jaringan ikat. Kedua tipe ini tidak mempunyai perbedaan nilai prognostik. Stroma mengalami hiperseluler fokal maupun difus, dapat
dijumpai massa miksoid maupun hialinisasi, terutama pada pasien dengan usia yang lebih tua. Sel epitel dapat mengalami hiperplasia dan metaplasia
metaplasia apokrine skuamous.
5,11,12
Sitologi biopsi aspirasi jarum halus pada fibroadenoma mammae mempunyai gambaran karakteristik yang terdiri dari 3 komponen, berupa : 1.
Banyaknya kelompokan epitel kelenjar jinak, kohesi antar sel cukup kuat; 2. Pada sebagian besar kasus dijumpai fragmen stroma jaringan ikat fibrous
dengan sel bentuk spindel kecil dan homogen; serta 3. Bisa dijumpai banyak sel mioepitel dengan inti bentuk bulat tanpa sitoplasma. Pada mikroskop
dengan pembesaran kecil, tampak kelompokan sel epitel dengan karakteristik struktur seperti
staghorn . Pada pembesaran yang lebih besar, tampak lapisan
yang datar dari sel epitel duktus dengan sel bentuk bulat-oval, sedikit membesar, kromatin bergranul halus, kadang dengan anak inti menonjol. Pada
fragmen stroma dapat berupa jaringan miksoid yang gembur ataupun jaringan ikat fibrous yang padat. Latar belakang apusan terdiri dari sel-sel dengan inti
bipolar, tanpa sitoplasma yang merupakan sel mioepitel. Pada beberapa kasus dapat dijumpai kelompokan sel epitel yang sedikit, inti membesar dengan
berbagai derajat atipik dan anak inti menonjol sehingga sering disalahdiagnosakan sebagai karsinoma payudara. Pada fibroadenoma
mammae dengan sel-sel atipik diperlukan pemeriksaan histopatologi untuk konfirmasi diagnostik dengan malakukan biopsi eksisi. Fibroadenoma mammae
jarang berkembang menjadi kanker payudara. Namun dari peneliatian Dupont
Fitriani Lumongga : Perbedaan Nilai Numerik Kuantitasi Sitomorfometri Terhadap Keliling Dan Densitas Inti Pada Fibroadenoma, Karsinoma Duktus Dan Karsinoma Lobular Payudara, 2009
dkk. 1994, pada pasien fibroadenoma mammae mempunyai resiko berdegenerasi menjadi ganas sebanyak 2,17 kali.
1,2,5,6
2.4. Karsinoma Payudara