namun sulit terlihat oleh mata. Image cytometri
lebih efektif dan intensif serta dapat menghasilkan output yang lebih banyak.
2.6.1 Kuantitasi Analisa
Gambar
Analisa kualitatif dan kuantitatif pada bidang patologi anatomi saat ini didominasi oleh perangkat lunak yang menggunakan algoritme. Pada
penggunaan analisa gambar, hal utama yang perlu diperhatikan adalah ketergantungan mutlak pada gambaran inti yang sudah disegmentasi
deteksi batas inti. Aplikasi analisa gambar dengan menggunakan komputer ini pada bidang patologi anatomi diharapkan dapat menjadi alat yang dapat
diandalkan , dapat diulang pemeriksaannnya dan objektif dalam menentukan diagnosa.
6,7
Analisa gambar merupakan teknik monokromatik yang kuat berdasarkan perbedaan intensitas
gray level
pada daerah yang berwarna dan yang tidak berwarna. Kuantitasi pada pemeriksaan imunohistokimia dapat menjadi
aplikasi densitometri khusus berdasarkan pada skala gray
level . Sebagian
besar kasus, jumlah zat warna yang terserap akan sebanding dengan konsentrasi substratnya, hubungan ini sesuai dengan
Hukum Beer Lambert.
2.6.2. Segmentasi Inti
Pengertian segmentasi pada dasarnya adalah membuat suatu batas antara dua buah kompartemen. Pada analisa gambar, segmentasi inti berarti yang
Fitriani Lumongga : Perbedaan Nilai Numerik Kuantitasi Sitomorfometri Terhadap Keliling Dan Densitas Inti Pada Fibroadenoma, Karsinoma Duktus Dan Karsinoma Lobular Payudara, 2009
membuat garis batas disekeliling inti sehingga dapat memisahkan inti dari sitoplasma. Jika inti sel sudah disegmentasi, maka akan lebih mudah untuk
dianalisa dan dilakukan penilaian secara komputerisasi pada daerah inti yang sudah dibatasi tersebut gambar 4. Segmentasi ini dapat juga dilakukan pada
sitoplasma sehingga sitoplasma dapat dipisahkan dari latar belakang. Akan tetapi pada sebagian besar kasus, hal ini sulit untuk dilakukan oleh karena
sering batas sitoplasma tidak jelas sehingga segmentasi sitoplasma menjadi tidak tepat.
Gambar 4 . Segmentasi dari inti.
4
2.6.3 Evaluasi Data Ukuran Inti
Penggunaan rata-rata aritmatika pada profil inti mempunyai beberapa aplikasi pada analisis, tetapi penentuan diagnostik tidak dapat berdasarkan
pada hal ini saja, karena sering terjadi overlapping antara sel jinak yang besar, sel displasia dan sel ganas. Untuk mengatasi keadaan ini dilakukan adaptasi
dengan menggunakan histogram. Pada histogram ini ditetapkan kisaran dari ukuran dan kelas dari lebar inti, sering dijumpai profil ukuran dari sel epitel
Fitriani Lumongga : Perbedaan Nilai Numerik Kuantitasi Sitomorfometri Terhadap Keliling Dan Densitas Inti Pada Fibroadenoma, Karsinoma Duktus Dan Karsinoma Lobular Payudara, 2009
normal berkelompok pada sisi kiri dari histogram. Pada sel displasia maupun sel yang reaktif memperlihatkan pergeseran distribusi kearah kanan
mengarah ke bagian profil ukuran yang lebih besar seperti yang terlihat pada gambar 5. Sel malignan selalu memperlihatkan kisaran yang lebar pada profil
ukuran inti dengan puncak yang rendah, pada bagian paling kanan histogram hampir selalu dijumpai beberapa sel besar yang ganas.
6,7
Fitriani Lumongga : Perbedaan Nilai Numerik Kuantitasi Sitomorfometri Terhadap Keliling Dan Densitas Inti Pada Fibroadenoma, Karsinoma Duktus Dan Karsinoma Lobular Payudara, 2009
Gambar 5 . Histogram dari perimeter dan nuklear area pada karsinoma payudara.
30
2.6.4 Tekstur Kromatin Inti Pada Analisa Gambar