Korelasi Antara Variabel HASIL PENELITIAN

26 Pada tabel 3 dapat dilihat parameter status nutrisi yang diukur dengan BIA yaitu BCM, FFM kg, ECW, TBW, RMR, Protein, Mineral dan glikogen berbeda bermakna antara laki-laki dan perempuan dimana nilai laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan, sedangkan parameter FMkg tidak berbeda bermakna antara laki-laki dan perempuan. Tabel 3. Parameter status nutrisi yang diukur dengan BIA pada pasien yang menjalani HD reguler laki-laki dan perempuan Parameter Laki-laki n = 26 Perempuan n = 18 p Signifikan BCM FFM kg FM kg TBW Lt ECW Lt RMR kkal Protein kg Mineral kg Glikogen kg 24,1 ± 3,9 47,1 ± 5,4 14,5 ± 7,1 35,3 ± 4,8 18,7 ± 4,6 1296 ± 152 8,7 ± 1,5 3,0 ± 0,5 427 ± 48,7 20,1 ± 2,6 36,8 ± 4,3 15,3 ± 5,8 28,8 ± 3,2 13,9 ± 1,7 1153 ± 64,6 5,6 ± 1,1 2,3 ± 0,4 334 ± 39,2 0,00 0,00 0,68 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 S S NS S S S S S S NS= Not Significant; S= Significant p0,05 BCM, Body Cell Mass; FFM, Fat Free Mass; FM, Fat Mass;TBW, total body water; RMR, Resting Metabolic Rate; ECW, Extracellular Water

4.1.2. Korelasi Antara Variabel

Dari analisis hubungan antara parameter status nutrisi yang diukur dengan BIA dan skor kualitas hidup dimensi kesehatan dan mental yang dinilai dengan SF- 36 pada keseluruhan pasien, dijumpai beberapa parameter berkorelasi positif dan bermakna. Dan ada yang berkorelasi negatif tabel 4 dan gambar 1 Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa dari parameter status nutrisi yang diukur dengan BIA: BCM dan Dry Weight berkorelasi positif dan bermakna dengan dimensi kesehatan fisik dan mental. FM kg dan TBW Lt berkorelasi positif dengan dimensi kesehatan mental pada keseluruhan pasien HD reguler. ECW berkorelasi negatif 27 dengan dimensi kesehatan fisik dan mental, secara statistik tidak bermakna. Parameter FFM kg, RMR, Protein, Mineral, Glikogen tidak berkorelasi baik dengan dimensi kesehatan fisik maupun mental. Tabel 4. Korelasi antara status nutrisi yang diukur dengan BIA, dan dry weight dengan dimensi kesehatan fisik dan mental yang dinilai dengan SF-36 pada pasien HD reguler Parameter Kes Fisik a SF-36 r ; p Kes Mental b SF-36 r ; p Signifikan BCM FFM kg FM kg TBW Lt ECW Lt RMR kkal Protein kg Mineral kg Glikogen kg Dry weight 0,35 ; 0,02 0,24 ; 0,11 0,25 ; 0,11 0,24 ; 0,12 -0,27 ; 0,86 0,24 ; 0,12 0,21 ; 0,17 0,19 ; 0,21 0,24 ; 0,11 0,37 ; 0,03 0,42 ; 0,01 0,27 ; 0,81 0,39 ; 0,01 0,39 ; 0,01 -0,37 ; 0,81 0,23 ; 0,14 0,13 ; 0,40 0,11 ; 0,48 0,27 ; 0,08 0,46 ; 0,00 S a,b NS S b S b NS NS NS NS NS S a,b a SF-36 Dimensi Kesehatan Fisik; b SF-36 Dimensi kesehatan Mental NS= Not Significant; S= Significant p0,05 IMT, Indeks Massa Tubuh; BCM, Body Cell Mass; FFM, Fat Free Mass; FM, Fat Mass; TBW, total body water; RMR, Resting Metabolic Rate; ECW, Extracellular Water Pada Gambar 1 dapat dilihat BCM dan dry weight berkorelasi positif dan bermakna dengan dimensi kesehatan fisik r: 0,35 ; p: 0,02 dan r: 0,37; p: 0,03 demikian juga dimensi kesehatan mental r: 0,42 ; p: 0,01 dan r:0,46; p:0,00, sedangkan FM kg r: 0,39 ; p: 0,01, TBW Lt r: 0,39 ; p:0,01 berkorelasi positif dan bermakna dengan dimensi kesehatan mental . 28 BCM kg 40 30 20 10 P HY S ICA L HE A LT H 80 70 60 50 40 30 20 10 r = 0,35 BCM kg 40 30 20 10 ME NT A L HE A LT H 100 80 60 40 20 r = 0,42 Dry weight kg 90 80 70 60 50 40 30 P HY S ICA L HE A LT H 80 70 60 50 40 30 20 10 r = 0,37 Dry weight kg 90 80 70 60 50 40 30 ME NT A L HE A LT H 100 80 60 40 20 r=0,46 FM kg 30 20 10 ME NT A L HE A LT H 100 80 60 40 20 r =0,39 TBW Lt 50 40 30 20 ME NT A L HE A LT H 100 80 60 40 20 r = 0,39 Gambar 3. Korelasi antara Body Cell Mass BCM, dry weight dengan dimensi kesehatan fisik dan BCM, dry weight, Fat Mass kg, Total Body Water TBW Lt dengan dimensi kesehatan mental keseluruhan pasien HD reguler r=0,35 p=0,02 r=0,42 p=0,01 r=0,35 p=0,03 r=0,46 p=0,00 r=0,39 p=0,01 r=0,39 p=0,01 29

4.2. PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Hubungan Modifikasi Kadar Natrium Dialisat Dengan Kualitas Hidup Yang Diukur Dengan SF-36 Pada Pasien Hemodialisis Reguler

3 106 75

Hubungan Antara Parameter Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio Impedance Analysis Dengan Kualitas Hidup Yang Diukur Dengan Sf-36 Pada Pasien Hemodialisis Reguler

1 62 79

Hubungan Antara Parameter Volume Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio Impedance Analysis (BIA)Dengan Kualitas Hidup Yang Diukur Dengan Short Form -36 (Sf-36) Pada Pasien Gagal Jantung Nyha I Dan Ii

0 42 71

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 22

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 2

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 4

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 17

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 3

Hubungan Modifikasi Kadar Natrium Dialisat Dengan Kualitas Hidup Yang Diukur Dengan SF-36 Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 23

HUBUNGAN MODIFIKASI KADAR NATRIUM DIALISAT DENGAN KUALITAS HIDUP YANG DIUKUR DENGAN SF-36 PADA PASIEN HEMODIALISIS REGULER

0 0 19