1
BAB I PENDAHULUAN
Malnutrisi sering terjadi pada pasien hemodialisis reguler, dimana banyak faktor yang mempengaruhi, di antaranya gejala uremia yang menyebabkan asupan
protein dan kalori yang menurun, inflamasi kronik, dan komorbid akut atau kronik.
1
Sehingga mereka mengalami berat badan menurun, kehilangan simpanan energi jaringan lemak dan protein tubuh juga albumin serum, transferin dan protein viseral
lainnya.
2
Oleh karena adanya kecenderungan terjadinya kelebihan volume cairan tubuh dan malnutrisi pasien-pasien hemodialisis reguler, penilaian status volume cairan
tubuh dan nutrisi merupakan komponen kunci utama dalam evaluasi dan penatalaksaan pasien untuk meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan angka
morbiditas dan mortalitas
.
1
Dengan semakin bertambahnya pasien gagal ginjal tahap akhir yang mengalami dialisis, penilaian status nutrisi dan komposisi tubuh menjadi bagian
penting, oleh karena sering dijumpai pasien mengalami gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan malnutrisi. Pasien dengan malnutrisi akan mengalami gangguan
fisiologis dimana akan mempengaruhi kualitas hidupnya.
3,4
Pada pasien hemodialisis HD, malnutrisi yang ringan belum menunjukkan kelainan pada pemeriksaan umum, tetapi gejala nyata akan timbul setelah penyakit
menjadi lanjut. Sehingga dibutuhkan indikator komposisi tubuh yang praktis dan sensitif untuk kepentingan klinis.
5
Kunci utama dalam mencegah dan mendeteksi dini malnutrisi ini adalah dengan cara mengetahui komposisi tubuh yang tepat pada
pasien.
3
2 Dibutuhkan metode yang akurat dalam menilai 2 kompartemen utama
komposisi tubuh yaitu Fat Free Mass FFM dan Fat Mass FM. BIA dapat mendeteksi gangguan status nutrisi pada kondisi fisiologis atau pun patologis.
5
Dumler dkk 1992 melakukan studi terhadap 39 pasien HD yang difollow-up selama 5-12 bulan dengan antropometri dan Bioelectrical Impedance Analysis BIA,
ternyata pengukuran berat badan serial tidak berkorelasi dengan perubahan FFM yang diukur dengan BIA, ini menunjukkan bahwa perubahan status hidrasi dan FM
inilah yang menyebabkan perbedaan tersebut.
6
Ada beberapa instrumen untuk menganalisis kualitas hidup yang meliputi persepsi fisik, psikologi dan hubungan sosial pasien. 36-Item Short-Form Health
Survey SF-36 secara luas telah dipakai untuk mengevaluasi kualitas hidup pada penyakit ginjal stadium akhir.
7,8
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA