Efisiensi Teknis Efisiensi Ekonomis

tinggi rasio output terhadap input maka semakin tinggi tingkat efisiensi yang dicapai Widyananto, 2010. Dikatakan efektif bila produsen dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki sebaik-baiknya. Dikatakan efisien bila tidak ada barang yang terbuang percuma atau penggunaannya seefektif mungkin untuk memenuhi keinginan masyarakat Paul Samuelson dalam Togatorop, 2010. Miller dan Meiners dalam Banjarnahor, 2013 memperjelas konsep efisiensi dengan membaginya ke dalam dua jenis yaitu efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis.

2.1.7.1. Efisiensi Teknis

Alokasi sumber daya yang efisien secara teknis adalah suatu pengalokasian sumber daya yang tersedia sedemikian rupa, sehingga untuk memproduksi satu atau lebih produk menyebabkan pengurangan produksi barang-barang lainnya Nicholson, 2002. Menurut Miller dan Meiners dalam Togatorop, 2010 efisien teknis technical efficiency mensyaratkan adanya proses produksi yang dapat memanfaatkan input yang sedikit demi menghasilkan output dalam jumlah yang sama. Efsiensi teknis didalam usaha keripik ubi ini dipengaruhi oleh kuantitas penggunaan faktor-faktor produksi. Proporsi penggunaan masing-masing faktor produksi berbeda-beda pada setiap pedagang, sehingga masing-masing faktor produksi memiliki tingkat efisiensi yang berbeda-beda. Seorang pengusaha dapat dikatakan lebih efisien dari pengusaha lain jika pengusaha tersebut mampu menggunakan faktor-faktor produksi lebih sedikit atau sama dengan pengusaha Universitas Sumatera Utara lainnya, namun dapat menghasilkan tingkat produksi yang sama atau bahkan lebih tinggi dari pengusaha lainnya.

2.1.7.2. Efisiensi Ekonomis

Secara implisit, dalam konsep efisiensi ekonomis economy efficiency, terkandung gagasan bahwa yang terbaik adalah yang paling hemat biaya least- cost . Pada setiap tingkatan output, suatu perusahaan akan memiliki proses produksi secara ekonomis efisien jika perusahaan itu memanfaatkan sumber daya dan biaya paling murah rendah untuk setiap unit outputnya berapa pun total outputnya. Konsep efisiensi ekonomis juga diperjelas oleh Nicholcon 2002, dengan mendefinisikan bahwa alokasi sumber daya yang efisien secara ekonomis adalah sebuah alokasi sumber daya yang efisien secara teknis dimana kombinasi output yang diproduksi juga mencerminkan preferensi masyarakat. Menurut Soekartawi 2003, dalam terminologi ilmu ekonomi, maka pengertian efisiensi dibedakan menjadi tiga yaitu: efisiensi teknis, efisiensi harga dan efisiensi ekonomis. Penggunaan faktor produksi dikatakan efisien secara teknis efisiensi teknis jika faktor produksi yang dipakai menghasilkan produksi yang maksimum. Dikatakan efisiensi harga atau efisiensi alokatif jika nilai produk marginal sama dengan harga faktor produksi yang bersangkutan dan dikatakan efisiensi ekonomis jika usaha pertanian tersebut mencapai kedua efisiensi yaitu efisiensi teknis dan efisiensi harga atau alokatif. Untuk menghitung efisiensi harga maka fungsi produksi yang digunakan adalah : Y = AXb …………………………………………………………… 2.7 Atau Log Y = Log A + b Log X Universitas Sumatera Utara Maka kondisi produksi marginal adalah : �� �� = b koefisien regresi b adalah koefisien regresi yang sekaligus menggambarkan elastisitas produksi. Dengan demikian, maka nilai produksi marginal NPM faktor produksi X, dapat ditulis sebagai berikut : NPM = bYPy X ……………………………………………………… 2.8 Dimana : b = elastisitas produksi Y = produksi Py = harga produksi X = jumlah faktor produksi X Kondisi efisiensi harga menghendaki NPMx sama dengan harga faktor produksi X, atau dapat dituliskan sebagai berikut : bYPy X = Px ……………………………………………………... 2.9 atau bYPy XPx = 1 Dimana : Px = harga faktor produksi X Dalam praktek, nilai dari Y, Py, X dan Px adalah diperoleh dari nilai rata- ratanya, sehingga persamaan ialah: bYPy XPx = 1 ………………………………………………………… 2.10 Jika bYpy XPx 1, hal ini berarti penggunaan faktor produksi X belum efisien. Agar bisa mencapai efisien, maka penggunaan faktor produksi X perlu ditambah. Universitas Sumatera Utara Jika NPM XPx 1, hal ini berarti penggunaan faktor produksi X tidak efisien, sehingga perlu dilakukan pengurangan faktor produksi X agar dapat tercapai efisiensi. Nicholson 2002, mengatakan bahwa alokasi sumber daya disebut efisien secara teknis jika alokasi tersebut tidak mungkin meningkatkan output suatu produk tanpa menurunkan produksi jenis barang lainnya.

2.1.8. Produk Olahan Ubi Kayu