Uji t-statistik Partial Test Uji F-Statistik Koefisien Determinasi R

Uji heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Alat untuk menguji heteroskedastisitas bisa dibagi dua, yakni dengan alat analisis grafik atau dengan analisis residual yang berupa statistik. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas lazim juga disebut sebagai ketimpangan data yang besar antar variabel. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas maka dilakukan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan melihat tingkat signifikansi masing-masing variabel. Jika nilai signifikansi lebih besar dari alpha toleransi maka variabel tersebut tidak memiliki gejala heteroskedastisitas namun sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari alpha toleransi maka variabel tersebut mengandung heteroskedastisitas.

3.7.3. Uji Hipotesis

3.7.3.1. Uji t-statistik Partial Test

Uji t-statistik merupakan suatu pengujian secara partial yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen variabel terikat, dengan menganggap variabel lainnya konstan. Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut : Ho : b 1 = b Ha : b 1 ≠ b Dimana b 1 adalah koefisien independen ke-i nilai parameter hipotesis, biasanya b dianggap 0, artinya tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel Universitas Sumatera Utara dependen. Bila t hitung ≥ t tabel pada tingkat kepercayaan tertentu Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel independen yang diuji berpengaruh secara nyata atau signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan : 1. Ho : β = 0 : Ho diterima jika t hitung t tabel , artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. 2. Ha : β ≠ 0 : Ha diterima jika t hitung t tabel , artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel independen.

3.7.3.2. Uji F-Statistik

Uji F dilakukan untuk menilai pengaruh variabel independen secara keseluruhan atau bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian ini menggunakan hipotesa sebagai berikut: Ho : b 1 = b 2 = b k ………………………..b k = 0 tidak ada pengaruh Ha : b 1 ≠ b 2 ≠ b k ……………………...... b k ≠ 0 ada pengaruh Kriteria pengambilan keputusan: 1. Ho : β 1 = β 2 = β 3 = 0 Ho diterima : jika F hitung F tabel, artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 2. Ha : β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ 0 Ha diterima : jika F hitung F tabel, artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel independen.

3.7.3.3. Koefisien Determinasi R

2 Dalam suatu penelitian atau observasi, perlu dilihat seberapa jauh model yang terbentuk dapat menerangkan kondisi yang sebenarnya. Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 ,X 4 adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R 2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap bariabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

3.7.4. Uji Efisiensi