Cara Kerja Penelitian Rencana Pengolahan dan Analisis Data

4.3. Kadar Glukosa Darah

Hasil kadar glukosa darah yang diambil setiap 15 menit dilanjutkan setiap 30 menit selama 2 jam setelah pemberian makanan uji dapat dilihat pada gambar 4.1. Gambar 4.1. Grafik Kadar Glukosa Darah Berdasarkan grafik diatas, kenaikan glukosa darah setelah pemberian semua jenis nasi mencapai puncaknya pada menit ke-30. Selanjutnya mengalami penurunan pada menit ke-45 namun pada grafik glukosa darah nasi goreng akan mengalami peningkatan kembali pada menit ke-60 lalu mengalami penurunan pada menit ke-90 kemudian kembali meningkat pada menit ke-120. Sedangkan grafik glukosa darah setelah pemberian nasi kuning dan nasi putih mengalami penurunan pada menit ke-45 sampai dengan menit ke-120. Efek makanan dengan kadar lemak yang lebih banyak dapat menurunkan kadar gula darah. Hal ini dapat dibuktikan dengan kurva gula darah setelah konsumsi 20 40 60 80 100 120 140 160 15 30 45 60 90 120 Gu la D ar ah m g d L Grafik Gula Darah Nasi goreng Nasi kuning Nasi Putih nasi putih yang mengalami penurunan lebih besar dibanding nasi yang mengandung lemak lebih sedikit. Respon kenaikan glukosa darah terhadap karbohidrat umumnya signifikan setelah kisaran waktu 30 menit sampai 1 jam setelah konsumsi makanan. Berdasarkan hal tersebut, persentase kenaikan dan penurunan kadar glukosa darah dihitung tiap 30 menit. Tabel 4.3. Kenaikan atau Penurunan Kadar Glukosa Darah No. Makanan uji Persentase kenaikan glukosa darah pada menit ke- 30’ 60’ 90’ 120’ 1. Nasi goreng 49 -4.88 -8.95 1.96 2. Nasi kuning 32.71 -19.02 -12.70 -2.30 3. Nasi putih 27.97 -12.17 -19.28 -16.51 Tanda - menandakan bahwa kurva mengalami penurunan. Makanan uji yang meningkatkan kadar glukosa darah puasa secara cepat setelah dikonsumsi dari menit ke-0 hingga menit ke-30 berturut-turut adalah nasi goreng sebesar 49, nasi kuning sebesar 32,71 dan nasi putih sebesar 27.97. Hasil persentase diatas menunjukkan bahwa nasi goreng merupakan makanan berbahan dasar nasi yang paling cepat meningkatkan glukosa darah sampai ke puncak kurva peningkatan. Pada makanan uji nasi putih, kadar lemak total dan kandungan serat persajian lebih banyak dibandingkan dengan nasi goreng dan nasi kuning. Hal ini menyebabkan absorpsi nasi putih lebih lama dibandingkan kedua makanan uji lainnya karena lemak dan serat berpengaruh pada metabolism karbohidrat. Dari hasil penelitian ini, dapat dikatakan bahwa konsumsi nasi putih akan menyebabkan efek kenyang yang lebih cepat, sedangkan nasi goreng menyebabkan efek kenyang yang lebih lama dilihat dari kurva rerata kadar gula darah. Hal ini dikatkan pula dengan kandungan nutrisi seperti protein, serat dan lemak yang lebih tinggi sehingga dapat memengaruhi kerja absorpsi karbohidrat menjadi gula darah.