Pada saat pemindahan hak kepemilikan atas objek sewa

lxxvii PT. ALIF telah menetapkan kepada nasabahnya apabila terjadi keterlambatan dalam pembayaran angsuran maka dikenakan pinalty sebesar 0,05 perhari. Pinalty tersebut dihitung berdasarkan besarnya angsuran dan jumlah keterlambatan, kemudian hasil pinalty tersebut di catat sebagai denda yang akan disalurakan. Pinalty tersebut nantinya akan disalurkan kepada yayasan atau sebagainya. PT.ALIF mendebet kas karena pinalty menambah kas PT.ALIF. Ketika denda pinalty tersebut disalurkan maka jurnalnya dibalik yaitu sebagai berikut: Denda pinalty PT. AIL Rp. 432.825,63 Kas Rp. 432.825,63 Denda pinalty PT. AIL dicatat disebelah debet karena denda tersebut sudah disalurkan kepada Yayasan dan Kas PT. ALIF berkurang.

2. Pada saat pemindahan hak kepemilikan atas objek sewa

Hak kepemilikan atas objek sewa ini terjadi pada akhir masa sewa berakhir yaitu tepatnya pada tanggal 02 Oktober 2011 sesuai dengan contoh kasus diatas, dan diasumsikan bahwa tanggal 28 Mei 2011 PT.AIL menggunakan hak opsinya untuk membeli objek sewa sebesar sisa sewa 5 bulan sewa sebesar Rp. 288.550.423 lihat jadwal angsuran . Dan besarnya penyusutan pada tanggal 28 Mei 2011 adalah Rp. 1.791.666.681 Rp. 41.666.667 x 43 bulan kemudian PT. ALIF mencatatnya sebagai berikut: lxxviii Jurnal: Kas Rp. 288.550.423 Akumulasi penyusutan aktiva ijarah Rp. 1.791.666.681 Aktiva yg diperoleh utk ijarah Rp. 2.000.000.000 Keuntungan penjualan aktiva ijarah Rp. 80.217.104 Pada pemindahan hak sewa yang dilakukan pada tanggal 28 Mei 2008 PT. AIL mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa ijarah dan PT. ALIF mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 80.217.104 karena penjualan atas objek sewa tersebut dijual dengan harga sekedarnya dan tanpa nilai sisa. PT.ALIF Mencatat kas sebesar Rp. 288.550.423 karena PT. AIL melakukan pemindahan hak kempemilikan pada bulan ke – 43 maka kas sebesar nilai sisa angsuran. Penyusutan selama 43 bulan yaitu sebesar Rp. 1.791.666.681 dan diakui sebagai akumulasi di sebelah debet karena objek sewa dibeli oleh PT. AIL sebagai mustajir dan penyusutan yang awalnya ditanggung oleh PT.ALIF pada saat terjadi pemindahaan objek sewa ijarah penyusutan atas aktiva ijarah pun berpindah dan di tanggung oleh PT. AIL. Dan aktiva yang diperoleh untuk ijarah sebesar harga perolehan yaitu Rp. 2.000.000.000 di kredit oleh PT. ALIF karena aktiva ijarah sudah berpindah kepemilikan kepada PT. AIL. lxxix Pada saat terjadinya ijarah muntahiya bit tamlik PT. ALIF mengembalikan security deposit yang diberikan oleh PT. AIL pada saat droping, kemudian security deposit di catat oleh PT.ALIF sebagai berikut: Jurnal : Security deposit Rp. 200.000.000 Kas Rp. 200.000.000 Security deposit di kredit oleh PT. ALIF karena jaminan tersebut dikembalikan dan mendebet kas.

4.4 Analisa Perlakuan Akuntansi Leasing Syariah dalam Pembiayaan Ijarah

dan Ijarah Muntahiya Bit Tamlik Setelah melihat penerapan dan perlakuan akuntansi atas transaksi ijarah dan ijarah muntahiya bit tamlik yang terjadi pada PT. ALIF berdasarkan contoh kasus diatas, maka dapat dilakukan analisis mengenai perlakuan akuntansinya berdasarkan kesesuaiannya dengan PSAK No. 59 yaitu sebagai berikut: 1. PT. ALIF menggunakan pencatatan atas pendapatannya secara pendekatan dasar kas cash basis yaitu pendapatan diakui pada saat penerimaan kas. PT. ALIF melaporkan laporan keuangannya kepada BAPEPAM dan Departemen Keuangan setiap akhir bulan tetapi PT. ALIF tidak melakukan jurnal penyesuaian pada setiap akhir bulannya. lxxx 2. Aset ijarah disusutkan oleh PT. ALIF setiap bulannya karena ada pengurangan atas manfaat aset ijarah. Disusutkan tanpa nilai sisa dan telah di hitung dengan straight line method berdasarkan jangka waktu angsuran masa sewa. Penyusutan tidak dicatat sebagai jurnal penyesuaian pada setiap akhir bulan melainkan dicatat ke dalam rekening administrasi pada PT. ALIF hanya sebagai pengukuran saja. 3. PT. ALIF tidak membuat jurnal penyesuaian pada akhir bulan ketika memberikan Laporan Keuangan kepada BAPEPAM dan Departemen Keuangan. 4. Laporan keuangan PT. ALIF masih Relevan karena PT.ALIF merupakan perusahaan baru beroperasi dalam kegiatannya. PT. ALIF adalah lembaga keuangan yang memberikan pembiayaan syariah berupa ijarah dan ijarah muntahiya bit tamlik ini menggunakan penerapan akuntansinya dengan kesesuaian PSAK No. 59 dikarenakan belum ada peraturan yang merinci mengenai pembiayaan ijarah dan ijarah muntahiya bit tamlik bagi Lembaga Keuangan Leasing Syariah. Dari kegiatan PT. ALIF yang merupakan lembaga keuangan non bank seharusnya menggunakan PSAK No. 30 tentang Sewa Guna Usaha tetapi dikarenakan dalam syariah tidak ada bunga maka PT. ALIF memakai PSAK No. 59 tentang Perbankan Syariah sebagai acuan dalam pencatatan akuntansi karena didalamnya terdapat penjelasan mengenai pembiayaan ijarah dan ijarah muntahiya bit tamlik. lxxxi Untuk lebih jelasnya perlakuan akuntansi leasing syariah atas pembiyaan ijarah dan ijarah muntahiya bit tamlik dapat dibandingkan dengan menggunakan tabel sebagai berikut: Tabel 4.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi leasing Syariah atas Pembiayaan ijarah dan ijarah muntahiya bit tamlik pada PT.ALIF dengan PSAK No.59 No Perlakuan Akuntansi Leasing Syariah pada PT.Al Ijarah Indonesia Finance Perlakuan Akuntansi Leasing Syariah menurut PSAK No. 59 Keterangan 1. Pada saat pembelian aktiva PT. ALIF mencatatnya sebesar harga perolehan dan diakui pada saat pembelian aktiva ijarah. Objek sewa diakui sebesar biaya perolehan saat perolehan objek sewa. Pencatatan akuntansi yang dilakukan oleh PT. ALIF dalam pembelian aktiva ijarah sesuai dengan PSAK No.59 yaitu pada saat pembelian dicatat sebesar harga perolehan dan diakui pada saat pembelian aktiva ijarah 2. PT. ALIF mengakui pendapatan fee ijarah dari biaya administrasi PT.AIL dicatat sebagai pendapatan fee ijarah di kredit dan mengakui kas di debet. Mengenai pendapatan yang berasal dari biaya administrasi dalam PSAK No.59 belum diatur secara rinci. Biaya administrasi belum terinci dalam PSAK No.59 tetapi PT. ALIF telah mencatat dan mengakui biaya administrasi tersebut sebagai pendapatan fee ijarah dalam laporan keuangan rugilaba. 3. PT.ALIF mengakui dana security deposit sebagai hutang dan mencatat di sebelah kredit dan mendebit kas. Di dalam PSAK No. 59 mengenai dana security deposit belum terinci. Security deposit dicatat oleh PT.ALIF sebagai jaminan dari PT.AIL dalam PSAK No. 59 belum merincikan mengenai hal tersebut . lxxxii 4. Pada saat penerimaan sewa PT. ALIF mencatatnya berdasarkan porsi margin yang didalamnya terdapat harga pokok dan marginnya diakui selama masa sewa secara proposional Pendapatan sewa menurut PSAK No.59 diakui selama masa akad secara proposional. Pencatatan pendapatan sewa dicatat oleh PT.ALIF sesuai dengan PSAK No.59 yaitu di hitung berdasarkan porsi margin dan diakui secara proposional. No Perlakuan Akuntansi Leasing Syariah pada PT. Al Ijarah Indonesia Finance Perlakuan Akuntansi Leasing Syariah menurut PSAK No. 59 Keterangan 5. PT. ALIF mengakui pendapatan secara dasar kas. Maka tidak ada realisasi piutang pendapatan pada akhir periode pelaporan. Piutang pendapatan ijarah dan ijarah muntahiya bit tamlik diukur sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan pada akhir periode pelaporan. Pendapatan diakui secara dasar kas yaitu diakui pada saat PT. ALIF menerima kas dengan begitu dalam pencatatan yang dilakukan oleh PT.ALIF terdapat ketidaksesuaian dengan PSAK No. 59 karena PT. ALIF tidak mereali- sasikan piutang penda- patan pada akhir periode pelaporan akuntansi. 4 Pada saat pembebanan perbaikan dan pemeliharaan PT.ALIF mengakui sebagai beban dan di catat di debet dan mengkredit kas pada saat terjadinya perbaikan. Dan mengakui perbaikan dan pemeliharaan atas aktiva ijarah secara rutin. Menurut PSAK No. 59 jika penyewa melakukan perbaikan rutin objek sewa dengan persetujuan pemilik objek sewa maka biaya dibebankan kepada pemilik objek sewa dan diakui sewa maka biaya tersebut dibebankan kepada perbaikan. Dalam pencatatan dan pengakuan beban perbaikan pemeliharaan rutin atas objek sewa yang dilakukan oleh PT.ALIF sesuai dengan PSAK No. 59 karena PT.ALIF sebagai pemilik objek sewa menanggung atas perbaikan dan pemeliharaan rutin objek tersebut. 6. PT. ALIF mengakui penyusutan atas aktiva ijarah dihitung sesuai dengan masa sewanya dengan dicatat di rekening administratif setiap bulannya disebelah kredit dan akan diakui sebagai beban pada akhir tahun. Dengan begitu maka pencatatan biaya menggunakan pendekatan dasar akrual. Objek sewa disusutkan sesuai dengan kebijakan penyusutan pemilik objek sewa untuk aktiva sejenis jika merupakan transaksi ijarah dan masa sewa jika merupakan transaksi IMBT Penyusutan yang diakui PT.ALIF sesuai dengan PSAK No.59 dengan mengakui penyusutan aktiva ijarah dihitung sesuai dengan masa sewa. Dicatat ke dalam rek.adm tiap bulannya dan diakui pendapatan pada akhir tahun. Dan pencatatan biaya menggunakan pendekatan dasar akrual. 7 PT. ALIF mencatat denda Mengenai denda penalty PSAK No.59 belum lxxxiii yang belum disalurkan yang diakui sebagai hutang yang akan disalurkan sebagai zakat atas keterlambatan pembayaran angsuran yang dilakukan oleh PT. AIL. yang dicatat oleh PT. ALIF dalam PSAK No. 59 belum mengatur secara rinci. mengatur secara rinci mengenai denda pinalty tetapi PT.ALIF mencatat denda penalty dan diakui sebagai hutang karena merupakan denda yang akan disalurkan. No Perlakuan Akuntansi Leasing Syariah pada PT. Al Ijarah Indonesia Finance Perlakuan Akuntansi Leasing Syariah menurut PSAK No. 59 Keterangan 8. Dalam perpindahan kepemilikan objek sewa ijarah PT ALIF mengakuinya sebesar harga cicilan dan diakui pada saat mustajir membeli objek sewa dan keuntungan atau kerugian diakui oleh PT. ALIF sebesar selisih dari harga jual dengan niali buku. Perpindahan hak milik objek sewa dalam IMBT melalui penjualan objek sewa sebesar sisa cicilan sewa sebelum berakhirnya masa sewa diakui pada saat penyewa membeli objek sewa. Pemilik objek sewa mengakui keuntungan kerugian atas penjualan tersebut sebesar selisih antara harga jual dan nilai buku objek sewa. Pencatatan transaksi IMBT dalam perpindahan hak atas kepemilikan objek sewa ijarah yang dilakukan oleh PT. ALIF sesuai dengan PSAK No. 59. Keuntungan dan kerugian yang diperoleh oleh PT. ALIF sesuai dengan PSAK No. 59 yaitu sebesar selisih antara harga jual dan nilai buku objek sewa. lxxxiv

BAB V PENUTUP