Penerapan pendapatan pembiayaan pada PT.Al Ijarah Indonesia

xlix

C. Tindakan yang diberikan oleh pihak ALIF apabila terjadi wanprestasi

terhadap nasabah. Tindakan yang dilakukan oleh pihak ALIF terhadap nasabah yang melakukan wanprestasi dilakukan dengan 3 cara yaitu: apabila nasabah tidak melaksanakan kewajibannya, pihak ALIF akan menegur secara baik-baik dan memberikan surat peringatan pertama. Dan apabila nasabah belum juga melaksanakan kewajibannya yang kedua maka pihak ALIF akan menegur secara baik-baik dan memberikan surat peringatan kedua. Serta jika nasabah belum juga melaksanakan kewajibannya maka pihak ALIF secara tegas memberikan surat peringatan ketiga disertai surat peringatan yang berisi bahwa pihak ALIF akan melakukan eksekusi terhadap agunanjaminan kemudian akan melelang agunanjaminan yang diberikan oleh nasabah.

D. Penerapan pendapatan pembiayaan pada PT.Al Ijarah Indonesia

1. Pengakuan Pendapatan Pengakuan pendapatan ijarah dan ijarah muntahiya bit tamlik pada PT.ALIF diakui dengan pendekatan dasar kas, yaitu pada saat pembayaran sewa sebesar nilai angsuran yang di dalamnya terdapat harga pokok pembiayaan serta marginnya dan dihitung secara proposional. 2. Perhitungan Margin l PT.ALIF menentukkan tarif sewa kepada mustajir dengan menetapkan margin terlebih dahulu. Dalam perhitungan margin ijarah dan ijarah muntahiya bit tamlik dihitung dengan menggunakan metode margin keuntungan efektif. Perhitungan margin dapat dilakukan berdasarkan rumus dengan menghitung jumlah angsuran, porsi margin, dan porsi pokok, yaitu: a. Formula jumlah angsuran Rumus :ATn = P x m 1 -1 n 1 + m12 Dimana: ATn = Jumlah Angsuran perbulan atau tarif sewa perbulan P = Pokok pembiayaan m = Persentase margin perbulan n = Jangka waktu pembiayaan b. Formula Porsi Margin Rumus : Mn = OSn x m 12 Dimana: Mn : Porsi margin bulan ke n = 1,2,3,4......12 OSn: Outstanding pembiayaan bulan ke n = 1,2,3,......12 m: Persentase margin perbulan. c. Formulasi Porsi Pokok Rumus : APn = ATn – Mn li Dimana : APn : Porsi Pokok dalam bulanan ATn : Jumlah angsuran perbulan Mn : Porsi margin dalam bulanan d. Formulasi Total Sewa Rumus : TS = ATn x n Dimana: TS : Total Sewa Tn : Jumlah angsuran perbulan n: Jangka waktu pembiayaan e. Formulasi Margin Sewa Maksimal Rumus : MS = TS – P Dimana : MS : Margin sewa maksimal TS : Total sewa P : Pokok Pembiayaan 3. Perhitungan Penyusutan atas Aktiva ijarah Secara prinsip aset ijarah sebagai objek sewa kepemilikannya dimiliki oleh PT. ALIF. Aset ijarah disusutkan secara straight line method dengan masa sewa. Masa manfaat atas aset ijarah akan menurun tiap bulannya, oleh sebab itu PT. ALIF menghitung penyusutan atas aset ijarah dengan rumus sebagai berikut: = Harga Perolehan – Nilai sisa Jangka waktu 4. Contoh Kasus Pembiayaan Ijarah dan Ijarah Muntahiya Bit Tamlik PT. AIL mengajukan pembiayaan ijarah muntahiya bit tamlik kepada PT. ALIF. Dengan pembelian 5 unit Truck Nissan Tronton Type CWA 211 lii MHRSS beserta spare part dari PT. BUANA FINANCE Tbk sebesar Rp.2.000.000.000,-. Kelima truck tersebut digunakan untuk pekerjaan pengangkutan batu bara yang digunakan untuk proyek dengan perusahan lain. Maka dengan itu PT. ALIF memberikan fasilitas Ijarah Muntahiya Bit Tamlik sebagai berikut: Margin sewa Maksimal Rp. 770,084,060.00 Total Harga Sewa Rp. 2,770,084,062.00 Sewa Bulanan Maksimal Rp. 57,710,085.00 Security Deposit Rp. 200,000,000.00 Biaya Administrasi Rp. 30,000,000.00 Persentase Margin 17 Masa Sewa 48 bulan a.Perhitungan margin 1. Jumlah angsuran lihat formula jumlah angsuran AT = Rp. 2.000.000.000 x 1712 1 -1 1 + 17 12 = Rp. 57.710.085 Maka jumlah angsuran atau tarif sewa yang dibebankan kepada PT. AIL adalah sebesar Rp. 57.710.085 dengan jangka waktu 48 bulan. 2 Jumlah Porsi margin lihat formula porsi margin liii Mn = Rp. 2.000.000.000, x 17 12 = Rp. 28.333.333 Porsi margin PT. AIL pada bulan pertama sebesar Rp. 28.333.333 terdiri dari nilai outstanding yaitu hasil dari pokok pembiayaan di kurangi dengan margin bulan pertama. Nilai tiap bulannya akan berubah dan nilainya akan menurun, begitu pula dengan nilai outstanding karena nilai outstanding akan dipengaruhi dengan porsi margin perbulannya. 3. Jumlah Porsi Pokok Lihat formulasi porsi pokok APn = Rp. 57.710.085 – Rp. 28.333.333 = Rp. 29.376.752 Dilihat dari formulasi di atas maka jumlah porsi pokok PT. AIL pada tahun pertama yaitu sebesar Rp 29.376.752 4. Jumlah Total Sewa Lihat Formulasi total sewa TS = Rp. 57.710.085 x 48 = Rp. 2.770.084.062 Total sewa sebesar Rp. 2.770.084.062 didapat dari angsuran perbulan dikalikan dengan jumlah waktu angsuran karena total sewa merupakan keseluruhan dari angsuran PT.AIL yang harus dibayar selama 48 bulan masa sewa. 5. Jumlah Margin Sewa Maksimal Lihat formulasi margin sewa maksimal MS = Rp. 2.770.084.062 - Rp. 2.000.000.000 liv = Rp. 770.084.062 Margin sewa didapatkan dari Total sewa PT. AIL dikurangi dengan Pokok Pembiayaannya dan hasilnya sebesar Rp. 770.084.062. Sewa margin maksimal adalah total dari porsi margin PT. AIL selama 48 bulan waktu angsuran. b.Perhitungan penyusutan atas aset ijarah lihat rumus penyusutan = Rp. 2.000.000.000 - 0 4 = Rp. 500.000.000 perhitungan penyusutan pertahun Maka penyusutan tiap bulannya pada akhir pelaporan yaitu: = 1 x Rp. 500.000.000 12 = Rp. 41.666.667 PT. ALIF akan menyusutkan aset ijarah-nya pada tiap bulan sebesar Rp. 41.666.67 selama masa ijarah. Penyusutan atas aset ijarah tidak dicatat oleh PT.ALIF tiap bulan tetapi hanya dicatat sebagai rek. Administrasi. 38

E. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Implementasi Pembiayaan Ijarah