Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui pelaksanaan KTSP di MAN Insan Cendekia Serpong 2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa di MAN Insan Cendekia Serpong 3. Untuk mengetahui pengaruh KTSP terhadap prestasi belajar siswa di MAN Insan Cendekia Serpong

D. Manfaat Penelitian

1. Melalui penelitian ini diharapkan akan mendapatkan informasi mengenai implementasi KTSP sehingga dapat terlihat pengaruhnya pada prestasi belajar siswa 2. Bagi lembaga terkait, diharapkan akan dapat menjadi bahan acuan dalam penyusunan KTSP sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan peserta didik 3. Bagi penulis, diharapkan akan menambah wawasan dan mendapatkan informasi baru mengenai pengetahuan tentang implementasi KTSP di suatu sekolah. Dengan demikian, dapat memberikan masukan baru bagi dunia pendidikan dan dapat dijadikan bekal untuk proses kedepan. 4. Bagi para pembaca, agar dapat mengetahui hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang KTSP dan dapat dipergunakan dengan sebaik- baiknya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 1.

Pengertian KTSP Dalam Standar Nasional Pendidikan SNP Pasal 1, ayat 15 dikemukakan bahwa: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP. 4 Jika dianalisis konsep di atas, terdapat beberapa hal yang berhubungan dengan makna kurikulum operasional. Pertama, sebagai kurikulum yang bersifat operasional, maka dalam pengembangannya, KTSP tidak akan lepas dari ketetapan-ketetapan yang telah disusun pemerintah secara nasional. Artinya, walaupun daerah diberi kewenangan untuk mengembangkan kurikulum akan tetapi kewenangan itu hanya sebatas pada pengembangan operasionalnya saja, sedangkan yang menjadi rujukan pengembangannya itu sendiri ditentukan oleh pemerintah, misalnya jenis mata pelajaran beserta jumlah jam pelajarannya, isi dari setiap mata pelajaran itu sendiri, serta kompetensi yang harus dicapai oleh setiap mata pelajaran. Kedua, sebagai kurikulum operasional, para pengembang 4 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satauan Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007 , cet ke-3, h. 19-20 6