Indikator prestasi belajar Usaha-usaha peningkatan prestasi belajar

siswa, yakni penguasaan pengetahuan sekaligus menggambarkan keberhasilan proses belajar mengajar. 48 e. Evaluasi Diagnostik yaitu “Evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga dapat diberikan perlakuan yang tepat”. 49 Tujuannya adalah untuk membantu pemecahan kesulitan yang dialami anak didik waktu mengikuti kegiatan belajar mengajar pada suatu bidang studi atau keseluruhan program pengajaran”. 50

4. Indikator prestasi belajar

Indikasi prestasi belajar adalah hasil belajar yang meliputi segenap ranah psikologi yang berubah akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Ranah psikologis itu berupa ranah cipta kognitif, ranah rasa afektif dan ranah karsa psikomotor. Indikator prestasi belajar siswa menurut muhibbin Syah adalah sebagai berikut: 51 a. Ranah cipta kognitif diantaranya siswa dapat menunjukan, membandingkan, menghubungkan, menyebutkan, menjelaskan, mendefinisikan dan memberikan contoh. b. Ranah Rasa afektif diantaranya dapat menunjukan sikap menerima, menolak, mengakui dan menyakiti, dan menjelmakan dalam pribadi dan perilaku sehari-hari. c. Ranah Karsa psikomotor diantaranya siswa dapat mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya, mengucapkan, membuat mimik dan gerakan jasmani. 48 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1999, Cet ke-2, h. 170 49 Suharsini Arikunto, prosedur penelitiansuatu pendekatan praktek, jakarta: Reneka cipta,1998,cet.ke-11.h.145 50 Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991, cet ke-1, h. 192 51 Muhibbin Syah, Psikologi pendidikan…, h.150-152

5. Usaha-usaha peningkatan prestasi belajar

Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa antara lain: a. Membangkitkan motivasi belajar siswa Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan pembelajaran. Menurut M. Alisyuf Sabri motivasi adalah “segala sesuatu yang menjadi pendorong timbulnya suatu tingkah”. 52 Motivasi sangatlah berpengaruh dalam proses pembelajaran, dengan motivasi inilah siswa menjadi tekun dalam belajar dan dengan motivasi belajar ini pula kualitas hasil siswa dapat diwujudkan. Menurut Moh. Uzer Usman ada beberapa cara membangkitkan motivasi yaitu: 1 Mengadakan kompetisi persaingan terhadap para siswa guna meningkatkan prestasi belajarnya. 2 Pace Making membuat tujuan sementara atau dekat 3 Mengadakan penilaian atau tes”. 53 b. Meningkatkan disiplin belajar siswa Pada hakikatnya disiplin adalah pengendalian perilaku dan pengendalian diri. Apabila seorang siswa dapat mengendalikan dirinya dan perilakunya sehari- hari baik dirumah, sekolah maupun lingkungan sekitarnya maka ia telah mendisiplinkan diri ketika siswa sudah memiliki kedisiplinan baik hal itu yang berasal dari dirinya maupun atas dorongan orang lain, maka segala sesuatu yang dikerjakan akan menjadi maksimal. Siswa yang berdisiplin di sekolah dengan selalu masuk tepat pada waktunya, tidak pernah membolos, selalu memperhatikan keterangan guru di kelas, rajin mengerjakan tugas yang selalu diberikan guru, maka pada akhirnya ia akan mendapatkan prestasi yang baik dalam belajarnya. 52 M. Alisyuf Sabri, Psikologi…, h.85. 53 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005, Cet ke-17,h. 29-30

C. Kerangka Berfikir