Konsep Perencanaan Transportasi Faktor —faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Perjalanan

BAB II STUDI PUSTAKA

2.1 Konsep Perencanaan Transportasi

Terdapat beberapa konsep perencanaan transportasi yang telah berkembang sampai saat ini yang paling populer adalah “ Model Perencanaan Transportasi Empat Tahap”. Model perencanaan ini merupakan gabungan dari beberapa sub model yang masing-masing harus dilakukan secara terpisah dan berurutan. Sub-sub model tersebut adalah: • Bangkitan dan tarikan pergerakan • Sebaran pergerakan • Pemilihan moda • Pemilihan rute

2.2 Pengertian Bangkitan Pergerakan

Bangkitan pergerakan didefenisikan sebagai pergerakan yang dibangkitkan dari suatu tempat zona asal dan menuju ke tempat lain zona tujuan. Zona asal origin zone adalah zona asal dari mana perjalanan dimulai. Zona tujuan destination zone adalah kemana tujuan perjalanan berakhir. Bangkitan pergerakan adalah suatu proses analisis yang menetapkan atau menghasilkan hubungan antara aktivitas kota dengan pergerakan. Tamin, O.Z. 1997. . perjalanan dibagi menjadi dua yaitu: Universitas Sumatera Utara

1. Home base trip, pergerakan yang berbasis rumah. Artinya perjalanan yang

dilakukan berasal dan rumah dan kembali ke rumah.

2. Non home base trip, pergerakan berbasis bukan rumah. Artinya perjalanan

yang asal dan tujuannya bukan rumah. Pernyataan di atas menyatakan bahwa ada dua jenis zona yaitu zona yang menghasilkan pergerakan trip production dan zona yang menarik suatu pergerakan trip attraction. Defenisi trip attraction dan trip production adalah: a. Bangkitan perjalanan trip production adalah suatu perjalanan yang mempunyai tempat asal dari kawasan perumahan ditata guna tanah tertentu. b. Tarikan perjalanan trip attraction adalah suatu perjalanan yang berakhir tidak pada kawasan perumahan tata guna tanah tertentu. Kawasan yang membangkitkan perjalanan adalah kawasan perumahan sedangkan kawasan yang cenderung untuk menarik perjalanan adalah kawasan perkantoran, perindustrian, pendidikan, pertokoan dan tempat rekreasi. Bangkitan dan tarikan perjalanan dapat dilihat pada diagram berikut Tamin, O.Z. 1997 . Perjalanan dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu 1. Berdasarkan tujuan perjalanan, perjalanan dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian sesuai dengan tujuan perjalanan tersebut yaitu: • Perjalanan ke tempat kerja • Perjalanan dengan tujuan pendidikan • Perjalanan ke pertokoan belanja • Perjalanan untuk kepentingan sosial • dll Universitas Sumatera Utara 2. Berdasarkan waktu perjalanan biasanya dikelompokkan menjadi perjalanan pada jam sibuk dan jam tidak sibuk. Perjalanan pada jam sibuk pagi hari merupakan perjalanan utama yang harus dilakukan setiap hari untuk kerja dan sekolah. 3. Berdasarkan jenis orang, pengelompokan perjalanan individu yang dipengaruhi oleh tingkat sosial-ekonomi, seperti: • Tingkat pendapatan • Tingkat pemilikan kendaraan • Ukuran dan struktur rumah tangga Dalam penelitian ini, perjalanan yang ditinjau adalah pergerakan orang yang dilakukan dari rumah asal ke luar kawasan penelitian tujuan. Misalnya, perjalanan dari rumah ke kantor, dari rumah ke sekolah dan lain-lain. Sehingga satu kali perjalanan adalah satu kali pergerakan yang dilakukan seseorang dari rumah hingga sampai ke tempat tujuannya yang lokasinya berada luar kawasan perumahan tersebut.

2.3 Faktor —faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Perjalanan

Terjadinya suatu perjalanan trip adalah merupakan fungsi dari tiga faktor besar Tuah G.R.2000, yaitu: 1. Pola tata guna tanah dan pembangunan di daerah penelitian 2. Karakteristik sosial ekonomi dan penduduk yang melakukan perjalanan dari daerah penelitian. 3. Sifat, jangkauan dan kemampuan dari sistem pengangkutan di daerah penelitian. Universitas Sumatera Utara Penelitian tentang trip generation merupakan suatu bagian yang vital dari proses perencanaan pengangkutan, bahwa apa yang terjadi sekarang merupakan faktor yang menentukan untuk perkiraan masa mendatang. Dalam pemodelan bangkitan pergerakan, hal yang perlu diperhatikan bukan saja pergerakan manusia, tetapi juga pergerakan barang yaitu: 1. Bangkitan pergerakan untuk manusia. Faktor berikut dipertimbangkan pada beberapa kajian yang telah dilakukan: • Pendapatan • Pemilikan kendaraan • Struktur rumah tangga • Ukuran rumah tangga • Nilai lahan • Kepadatan daerah pemukiman • Aksesibilitas Empat faktor pertama pendapatan, pemilikan kendaraan, struktur dan ukuran rumah tangga telah digunakan pada beberapa kajian bangkitan pergerakan, sedangkan nilai lahan dan kepadatan daerah pemukiman hanya sering dipakai untuk kajian mengenai zona. 2. Tarikan pergerakan untuk manusia. Faktor yang paling sering digunakan adalah luas lahan untuk kegiatan industri, komersial, perkantoran, dan pelayanan lainnya. Faktor lain yang dapat digunakan adalah lapangan kerja. Akhir-akhir ini beberapaa kajian mulai berusaha memasuki ukuran aksesibilitas. Universitas Sumatera Utara 3. Bangkitan dan tarikan untuk barang. Pergerakan ini hanya merupakan bagian kecil dari keseluruhan pergerakan 20 yang biasanya terjadi di negara industri. Vaniabel penting yang mempengaruhi adalah jumlah lapangan kerja, jumlah tempat pemasaran, luas atap industri tersebut dan total seluruh daerah yang ada.

2.3.1 Faktor Tata Guna Tanah

Tata guna tanah adalah suatu cara untuk mengklasifikasi kegiatan yang menimbulkan pergerakan. Penggunaan-penggunaan tanah yang berlainan akan menghasilkan karakteristik trip generation yang berlainan pula, misalnya tanah yang diperuntukkan untuk bangunan atau kantor-kantor dapat diharapkan menghasilkan lebih banyak perjalanan dari pada ruang terbuka. Sama halnya dengan kegiatan-kegiatan yang berlainan dapat menghasilkan karakteristik yang berlainan pula, misalnya satu hektar tanah pemukiman yang dikembangkan dengan kepadatan yang tinggi kemungkinan sekali akan menghasilkan lebih banyak pergerakan bila dibandingkan dengari satu hektar tanah yang dikembangkan untuk keperluan rumah tangga dengan kepadatan rendah. Asumsi yang paling penting dilakukan dalam perencanaan transportasi adalah bahwa jumlah perjalanan tergantung pada pola tata guna tanah. Demikian pula halnya dengan daerah komersial pusat perdagangan, pusat pendidikan dan rekreasi dimana hubungannya dengan tata guna tanah di anggap sebagai tujuan untuk melakukan perjalanan. Universitas Sumatera Utara

2.3.2 Sosial Ekonomi Penduduk

Yang termasuk faktor sosial ekonomi dari penduduk yang mempengaruhi dalam terjadinya perjalanan adalah faktor-faktor yang merupakan kondisi kehidupan ekonomi penduduk, jumlah anggota keluarga, dan lain-lain. Penduduk dari suatu daerah pemukiman akan menghasilkan pembangkit trip yang berbeda dengan kawasan lainnya.  Jumlah anggota keluarga. Struktur keluarga yang ada di Indonesia terdiri dari bapak ,ibu dan satu atau dua anak. Perkembangan perekonomian dan perkembangan budaya yang terjadi menyebabkan adanya pembatasan jumlah anak dalam satu rumah tangga. Pelaksanaan program keluarga berencana oleh pemerintah juga menjadi salah satu faktor sebuah keluarga untuk. membatasi jumlah anak. Di Indonesia dengan masih eratnya hubungan kekerabatan dalam keluarga di mana sangat memungkinkan untuk menumpangnya saudara dalam rumah tangga akan menambah jumlah anggota keluarga dalam satu rumah. Dan juga dengan meningkatnya perekonomian yang lebih baik, maka dalam keluarga memungkinkan untuk mempunyai satu atau dua orang pembantu. Penambahan jumlah anggota keluarga tersebut maka akan menambah jumlah perjalanan yang terjadi dalam satu rumah tangga. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan jumlah orang dalam keluarga adalah jumlah semua anggota keluarga termasuk pembantu yang tinggal dalam satu rumah tersebut untuk jangka waktu yang cukup lama. Pembatasan dilakukan untuk mengantisipasi adanya orang yang tinggal dalam rumah tangga untuk jangka waktu tertentu yang tidak cukup lama dan pada waktu Universitas Sumatera Utara survey dilakukan. Pembagian atau klasifikasi anggota, yang pertama satu keluarga murni yang terdiri dari bapak, ibu dan anak. Yang kedua adalah keluarga murni tersebut ditambah dengan satu atau dua kerabat yang tinggal cukup representatif untuk mewakili karakteristik keluarga.  Jumlah anggota keluarga yang bekerja Variabel ini dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu anggota keluarga yang bekerja sebagai PNS ABRI, Swasta dan mereka yang berwiraswasta.  Pemilihan kendaraan Kendaraan sebagai sarana perjalanan menjadi satu faktor yang penting dalam transportasi yaitu pada kemudahan untuk melakukan perjalanan. Dalam satu keluarga yang terdiri dari beberapa orang dengan perjalanan yang berbeda- beda dan tujuan perjalanan yang berbeda-beda pula maka faktor jumlah kebenaran yang dimiliki oleh keluarga tersebut menjadi faktor yang harus diperhitungkan. Pada penelitian ini jumlah kendaraan yang dimiliki oleh keluarga diambil batasan pada kendaraan yaitu sepeda motor dan mobil. Jumlah sepeda motor dan mobil yang dimiliki keluarga sebagai sarana perjalanannya menjadi variabel dalam penelitian ini. Pengaruh variabel ini terhadap model trip dari suatu kawasan ditentukan oleh seberapa meratanya pemilikan kendaraan baik roda empat maupun roda dua di kawasan tersebut. Jika pemilikan kenderaan tersebut sudah merata maka pertambahan pemilikan kendaraan memberi pengaruh negatif pada model perjalanan tersebut. Jika pemilikan kendaraan tersebut belum merata maka akan memberikan nilai positif pada model tersebut. Di samping itu faktor Universitas Sumatera Utara tidak adanya kendaraan umum dan tempat penyimpanan kendaraan akan sangat mempengaruhi model perjalanan. Hal itu dapat terlihat dikawasan Kampung Jawa Baru.  Pendapatan keluarga Pendapatan keluarga yang diperoleh dalam keluarga umumnya akan berpengaruh pada peningkatan kebutuhan keluarga, sehingga untuk memenuhi keluarga tersebut dibutuhkan suatu perjalanan. Peningkatan pendapatan keluarga juga akan meningkatkan kesempatan seseorang untuk memperoleh pendidikan, berbelanja, rekreasi dan melakukan aktivitas sosial lainnya. Semua ini dapat diperoleh dengan mengadakan perjalanan.

2.3.3 Sifat, Luas dan Kemampuan Sistem Pengangkutan

Mutu dan sanana transportasi dan tingkat kemudahan akan mempengaruhi trip, dimana jaringan transportasi yang baik cenderung meningkatkan jumlah trip. Biaya yang relatif murah dan waktu perjalanan yang relatif singkat adalah akibat dari baiknya sistem transportasi, yang mana hal ini cenderung meningkatkan jumlah trip dari kawasan penelitian. Variabel waktu tempuh dan jarak tempuh adalah variabel yang saling mempengaruhi. Jika jarak kawasan perumahan dengan pusat kegiatan sangat dekat maka tidak ada pengaruhnya terhadap waktu tempuh. Namun jika jarak tersebut relative jauh maka waktu tempuh akan mempengaruhi dalam pembentukan model perjalanan, dimana waktunya juga akan berdampak pada penghasilan karena berhubungan dengan biaya perjalanan yang harus dikeluarkan. Universitas Sumatera Utara

2.4 Metode Analisis Bangkitan Perjalanan Trip Generation