Saponifikasi Trigliserida Langsung Saponifikasi Metil Ester Asam Lemak

2.5.2 Saponifikasi

Kata saponifikasi atau saponify berarti membuat sabun Latin sapon, = sabun dan fy adalah akhiran yang berarti membuat. Bangsa Romawi kuno mulai membuat sabun sejak 2300 tahun yang lalu dengan memanaskan campuran lemak hewan dengan abu kayu. Pada abad 16 dan 17 di Eropa sabun hanya digunakan dalam bidang pengobatan. Barulah menjelang abad 19 penggunaan sabun meluas. Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa lemah misalnya NaOH. Sabun terutama mengandung c12 dan c16 selain itu juga mengandung asam karboksilat .Hasil dari proses saponifikasi ini adalah sabun dan gliserol. Proses saponifikasi ini terdiri dari 2 cara yaitu:

2.5.2.1 Saponifikasi Trigliserida Langsung

Proses ini dilakukan dengan jalan mereaksikan trigliserida lemakminyak dengan basa secara langsung untuk menghasilkan sabun transparan. Proses saponifikasi ini hampir sama dengan proses menggunakan ketel, hanya saja proses ini dilakukan secara kontiniu sementara proses dengan ketel memakai sistem batch. Langkah pertama dari proses saponifikasi ini adalah pembentukan sabun transparan dimana trigliserida lemakminyak, basa kalium dipanaskan didalam Tangki Saponifikasi dan diaduk pada suhu 80 C dan tekanan 1 atm. Lebih dari 95 lemak berhasil disaponifikasikan pada proses ini. Disini hasil saponifikasi terbentuk dua produk, yaitu sabun dan gliserol. Reaksi yang terjadi selama proses penyabunan yaitu : O C O R CH 2 O O C C R R O O CH CH 2 3 KOH CH- OH CH 2 OH O C O R CH 2 OH O O C C R R O O K K K Trigliserida Kalium Hidroksida Gliserol Sabun Universitas Sumatera Utara

2.5.2.2 Saponifikasi Metil Ester Asam Lemak

Metil ester asam lemak dihasilkan dari reaksi-esterifikasi trigliserida lemakminyak dengan metanol yang membebaskan gliserin. Seperti pada proses saponifikasi asam lemak, gliserin tidak terlibat dalam proses saponifikasi, hal ini akan mempermudah proses pemurnian sabun. Pemisahan metil ester asam lemak dengan gliserin dilakukan melalui proses destilasi. Metilester asam lemak kemudian direaksikan dengan kaustik soda didalam sebuah reaktor alir turbulen pada suhu 120 C sehingga dihasilkan produk sabun dengan konversi asam lemak yang cukup tinggi. Metanol yang terdapat dalam campuran reaksi dipisahkan dengan menggunakan flash drum, produk sabun yang telah bebas dari metanol dialirkan ke reaktor alir turbular kedua melalui pompa vakum untuk menyempurnakan reaksi. Hasilnya berupa sabun yang dikeringkan pada pengering vakum untuk menghasilkan lembaran-lembaran sabun Spitz, 1990. Proses ini hampir sama dengan proses saponifikasi asam lemak, perbedaan terletak pada adanya metanol yang dihasilkan dalam proses saponifikasi metil ester asam lemak. Secara umum persamaan reaksi dari proses ini dinyatakan sebagai berikut Riegel, 1985 : Trigliserida ROOMe + Gliserida RCO 2 Me + NaOH RCO 2 Na + MeOH Metil ester natrium hidroksda sabun Metanol

2.6 Pemilihan Proses