Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Kapasitas Produksi

Sabun transparan atau disebut juga sabun gliserin adalah jenis sabun mandi yang dapat menghasilkan busa lebih lembut di kulit dan penampakanya berkilau jika dibandingkan dengan jenis sabun yang lain seperti sabun mandi biasa opaque dan sabun translucent. Sabun transparan merupakan salah satu produk industri kimia yang sangat dibutuhkan masyarakat konsumen Indonesia, namun untuk memenuhi kebutuhan itu masih dilakukan dengan mengimpor sabun transparan, diantaranya dari negara Hongkong, Japan, Taiwan, Singapore, dan Malaysia.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan Masalah dalam “Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Transparan dari Minyak Sawit RBDPO dan Minyak Kelapa VCO” adalah bagaimana membuat suatu pra rancangan pabrik pembuatan Sabun Transparan dari RBDPO dan VCO dengan menerapkan disiplin ilmu teknik kimia dan bagaimana kelayakan pra rancangan pabrik ini untuk dilanjutkan ke tahap perancangan yang lebih terperinci berdasarkan hasil analisa ekonominya.

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan “Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Transparan dari RBDPO dan VCO” adalah untuk menerapkan disiplin ilmu teknik kimia dalam penentuan kelayakan pra rancangan pabrik pembuatan Sabun Transparan dari RBDPO dan VCO sebagai bekal kompetensi seorang sarjana teknik kimia. Adapun manfaat dari penulisan “Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Transparan dari RBDPO dan VCO” adalah untuk mengetahui apakah pra rancangan pabrik pembuatan sabun transparan dari RBDPO dan VCO layak untuk dilanjutkan ke tahap perancangan yang lebih terperinci lagi, sehingga pabrik sabun transparan dari RBDPO dan VCO layak untuk didirikan di kemudian hari. Universitas Sumatera Utara

1.4 Kapasitas Produksi

Penentuan kapasitas pabrik ini didasarkan pada perkembangan produksi RBDPO perkebunan rakyat di Sumatera Utara dan perkembangan produksi VCO di Indonesia. Serta kebutuhan Sabun Transparan dalam negeri dan kebutuhan Sabun Transparan di luar negeri khususnya kawasan Asia setiap tahunnya. Salah satu bahan baku dari pembuatan Sabun Transparan adalah RBDPO.Perkembangan Produksi RBDPO di kawasan Indonesia dapat dilihat pada table 1.1 di bawah ini: Tabel 1.1 Perkembangan Produksi RBDPO di Indonesia Tahun Perkembangan Impor RBDPO kg Perkembangan Ekspor RBDPO kg 2005 2006 2007 2008 2009 jan-sep - - 213,641 39,442 9,119,403 - 901,813,390 838,702,461 772,455,543 482,859,846 Sumber : Diah Muliad,Direktorat Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan,2009 Pada tabel di atas dapat dilihat perkembangan ekspor impor RBDPO dimana RBDPO ini sendiri digunakan sebagai salah satu bahan baku pembuatan sabun transparan. Kebutuhan sabun transparan pada masa yang akan datang juga akan terus meningkat, sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan aneka industri yang menggunakan bahan baku sabun transparan, sehingga perlu adanya pengembangan pada sektor industri yaitu pabrik pembuatan sabun transparan di Indonesia.Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.2 dimana jumlah impor sabun transparan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Universitas Sumatera Utara Tabel 1.2 Data Impor Sabun Transparan di Indonesian Tahun Impor TonTahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 226 265 293 317 336 378 375 380 395 414 591 BPS, 2010 Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan konsumen akan sabun transparan terus meningkat dari tahun ke tahun. Dari data kebutuhan impor pektin Indonesia pada tabel 1.2 dapat dibuat hubungan regresi linier antara tahun dengan jumlah impor sabun transparan dengan rumus, y = -1,992x + 4303, dimana untuk tahun 2015 mendatang impor sabun transparan Indonesia diperkirakan berjumlah 289,12 ton per tahun. Dari data pengguna sabun transparan Asia pada tabel 1.2 dapat dibuat hubungan regresi linier antara tahun dengan jumlah impor sabun transparan dengan rumus, y = 632,61x – 10 6 , dimana untuk tahun 2015 mendatang, pengguna sabun transparan di benua Asia diperkirakan berjumlah 24.315 ton per tahunnya. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA