aa mencegah kekurangan gizi akibat diare yang telah menguras cadangan zat-zat
gizi didalam tubuh anak. 4.
Rujukan sebelum menjadi gawat. Bila diare dengan dehidrasi ringan dapat ditangani oleh ibu atau kader kesehatan. Diare dengan dehidrasi sedang
sampai berat menunjukkan tanda-tanda bahaya segera dirujuk ke rumah sakit atau puskesmas untuk dirawat.
5. Menjaga kebersihan adalah kunci keberhasilan pencegahan terjadinya diare,
baik kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan, terutama sarana air minum dan jamban keluarga. Pedoman perawatan kesehatan anak, Ronald H.
Sitorus, 2008
2.7. Landasan Teori
Secara empiris telah dibuktikan bahwa diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan. Oleh karena itu banyak cara yang dapat dilakukan untuk
mencegah terjadinya angka kejadian diare diantaranya adalah melalui program penyuluhan. Penyuluhan merupakan kegiatan dalam hubungannya dengan
peningkatan pengetahuan, keahlian, sikap maupun perilaku. Salah satu komponen utama penyuluhan adalah tenaga penyuluh. Seorang tenaga penyuluh kesehatan harus
memiliki kompetensi yang baik dibidangnya, kompetensi yang dimaksud antara lain adalah pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Sementara itu untuk menurunkan angka kejadian diare dapat dilakukan dengan upaya promotif yaitu melalui penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita
Universitas Sumatera Utara
aa dan juga melalui penyehatan lingkungan Depkes RI, 2007. Berdasarkan teori
tersebut maka dirumuskan suatu kerangka pemikiran sebagai berikut:
2.8. Kerangka Konsep
Berdasarkan landasan teoritis dan latar belakang maka dapat dirumuskan suatu kerangka konsep penelitian sebagai berikut:
PRE TEST POST TEST
Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian Intervensi
Penyuluhan Penanggulangan Diare
Ibu Balita
Pengetahuan dan Sikap tentang
penanggulangan diare
Ibu Balita
Pengetahuan dan Sikap tentang
penanggulangan diare
Universitas Sumatera Utara
aa
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan jenis quasi eksperimen eksperimen semu dengan rancangan pre dan post
test Arikunto, 1998 bertujuan untuk menganalisis Efektivitas sebelum dan sesudah penyuluhan tentang penanggulangan diare terhadap pengetahuan dan sikap ibu balita
di Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok yang diberi perlakuan metode penyuluhan dan kelompok
kontrol yang tidak diberikan penyuluhan. Desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1. Desain Penelitian
Keterangan: Y
e sb
: pre-test untuk kelompok perlakuan, pengetahuan dan sikap ibu balita
tentang penanggulangan diare sebelum diberi intervensi penyuluhan. Y
e ssd
: post-test untuk kelompok perlakuan, pengetahuan dan sikap ibu balita tentang penanggulangan diare sesudah diberi intervensi penyuluhan.
Y
k 1
: pre-test untuk kelompok kontrol, pengetahuan dan sikap ibu balita tentang penanggulangan diare sebelum diberi intervensi penyuluhan.
Y
e sb
X Y
e ssd
Y
k 1
Y
k 2
Universitas Sumatera Utara