Pengetahuan memiliki hubungan semantik tipe sebab akibat dengan peran
serta petugas tentang pemberian informasi kepada setiap pengunjung dan pasien. Seluruh petugas memberikan informasi yang sama bahwa area Puskesmas Teladan
sudah menerapkan KTR sehingga seluruh pengunjung, pasien, petugas medis dan non medis dilarang merokok di area Puskesmas Teladan. Pemberitahuan tentang KTR di
Puskesmas Teladan juga dilakukan dengan pemasangan spanduk bertuliskan Kawasan Tanpa Rokok di depan gedung puskesmas. Hal ini memudahkan
pengunjung dan pasien untuk memperoleh keterangan mengenai peraturan yang diterapkan di Puskesmas Teladan.
Pengetahuan memiliki hubungan semantik tipe sebab akibat dengan peran serta petugas tentang tindakan yang dilakukan petugas bila melihat pengunjung dan pasien
yang merokok. Pengetahuan merupakan aspek penting dalam terbentuknya suatu tindakan. Seluruh petugas memberikan tindakan yang sama, yaitu menegur dan
menyuruh keluar pasien, pengunjung serta tenaga medis dan non medis bila masih merokok di dalam ruangan Puskesmas.
Pengetahuan juga memiliki hubungan semantik tipe sebab akibat dengan peran serta informan tentang dampak penerapan KTR terhadap petugas dan masyarakat.
Seluruh petugas memiliki pernyataan yang sama, bahwa penerapan KTR di Puskesmas Teladan akan memberikan dampak positif atau manfaat terhadap petugas
dan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh pemahaman petugas mengenai bahaya asap rokok terhadap kesehatan. Seluruh petugas juga aktif dalam menjalankan wewenang
terkait pengawasan internal terhadap penerapan KTR. Petugas mempunyai peranan yang sama dalam mengawasi peraturan KTR di Puskesmas Teladan.
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Pengetahuan Informan tentang Perda No.3 Tahun 2014 Mengenai Penerapan Kawasan Tanpa Rokok
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran pengetahuan petugas puskesmas, yaitu dari 10 informan yang diwawancari, 6 informan menyatakan sudah
mengetahui adanya Perda No. 3 Tahun 2014 Mengenai Penerapan Kawasan Tanpa Rokok KTR. Empat 4 informan menyatakan belum mengetahui adanya Perda
No.3 Tahun 2014 tetapi sudah mengetahui adanya larangan merokok di Puskesmas Teladan.
Pada pertengahan tahun 2011, Puskesmas Teladan sudah mulai menerapkan KTR, hal ini dikarenakan adanya himbauan langsung dari Dinas Kesehatan Kota
Medan. Pada saat itu, pelaksanaannya belum mendapat perhatian serius dari pihak internal puskesmas dikarenakan belum memahami apa itu Kawasan Tanpa Rokok
KTR. Kemudian, pada tahun 2012, Dinas Kesehatan Kota Medan melakukan sosialisasi ke Puskesmas Teladan memberitahukan mengenai Kawasan Tanpa Rokok
sehingga setiap petugas puskesmas memahami dan berperan serta dalam pelaksanaannya.
Pengetahuan mengenai Kawasan Tanpa Rokok KTR sudah lama diketahui dan diterapkan di Puskesmas Teladan. Akan tetapi, Peraturan Daerah Perda No. 3
Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok belum semua petugas mengetahuinya, seperti informan V menyatakan bahwa baru mengetahui adanya Perda No.3 Tahun
2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok tetapi sudah mengetahui adanya penerapan KTR di Puskesmas. Informan VII menyatakan belum pernah mendengar Perda No.3 Tahun
2014 tentang KTR meski begitu sudah mengetahui adanya larangan merokok di Puskesmas Teladan.
Hasil penelitian diperoleh gambaran mengenai pengetahuan informan tentang adanya Perda No. 3 Tahun 2014. Empat informan menyatakan belum mengetahui
adanya Perda No. 3 Tahun 2014. Ketidaktahuan informan ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya ketidakpedulian dan jadwal piket sore sehingga informasi
tersebut tidak tersampaikan. Informan II menyatakan bahwa pihak puskesmas sudah pernah melakukan rapat internal membahas mengenai Perda No. 3 Tahun 2014, hanya
saja tidak semua petugas turut hadir dalam rapat tersebut. Perda No. 3 Tahun 2014 resmi dikeluarkan pada tahun 2014 tepatnya 20 Januari
2014. Meski baru dikeluarkan, ada juga informan yang sudah mengetahui mengenai Perda ini. Informan VIII menyatakan bahwa keseriusan penerapan KTR di
Puskesmas Teladan baru dilakukan tahun ini setelah Perda resmi diberlakukan. Hal serupa juga disampaikan informan IV yang menyatakan lebih berani untuk melarang
pengunjung karena sudah ada peraturannya yang memang mengatur larangan merokok di Puskesmas.
Perbedaan pengetahuan mengenai sudah adanya Perda No.3 Tahun 2014, tidak memberikan banyak pengaruh dalam pelaksanaan KTR di Puskesmas. Seluruh
Informan 10 orang sudah paham dan tahu apa itu Kawasan Tanpa Rokok, dan ikut berperan turut berpartisipasi dalam menjalankan peraturan tersebut.