Pengetahuan Informan tentang Perda No.3 Tahun 2014 Mengenai Penerapan Kawasan Tanpa Rokok

sebelum perda itu dikeluarkan, Puskesmas sudah menerapkan area bebas asap rokok. Namun, sekarang kami lebih berani melarang pengunjung karena sudah ada peraturannya, beda kalau dulu sebelum ada perda. Informan V Saya belum tahu adanya perda yang mengatur tentang kawasan tanpa rokok. Ibu tahunya ada larangan merokok di Puskesmas ini, tapi jika Perda No.3 Tahun 2014, ibu baru dengar ini. Informan VI Ibu memang belum tahu adanya Perda tersebut. Yang Ibu tahu, puskesmas ini sudah lama menerapkan larangan merokok, sebelum adanya perda itu. Informan VII Ibu belum pernah dengar tentang Perda itu. Sepengetahuan ibu, memang benar area puskesmas ini tidak boleh merokok, dan sudah lama diterapkan begitu. Tapi Perda No. 3 Tahun 2014 itu baru ibu dengar. Informan VIII Ibu sudah tahu adanya Perda No.3 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Tapi, sebenarnya kan perda itu baru dikeluarkan ya baru tahun ini, jadi memang kami baru serius untuk menerapkannya. Maklum saja kalau dulu kami hanya menghimbau pengunjung dan pasien tapi kalau sekarang sudah bisa benar-benar menegur untuk tidak merokok. Informan IX Sudah tahu mengenai Perda itu. Sudah ada juga sosialiasi yang dilakukan dari dinas kesehatan ke Puskesmas. Informan X Bapak kurang tahu tentang isi Perda itu, tapi bapak tahu tentang larangan merokok di area-area tertentu ya seperti Puskesmas Teladan ini kan tidak ada yang boleh merokok bahkan menjual rokok juga tidak boleh. 4.3.2. Pengetahuan Informan tentang Penerapan KTR Dapat Terlaksana dengan Baik di Puskesmas Teladan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 informan yang diwawancarai, semua memiliki jawaban yang berbeda ketika ditanyakan tentang penerapan KTR dapat terlaksana dengan baik di Puskesmas Teladan. Ada 2 informan menyatakan bahwa penerapan KTR dapat terlaksana dengan baik erat kaitannya dengan kesadaran masyarakat pengunjung, pasien, 6 informan menyatakan penerapan KTR dapat terlaksana apabila semua pihak baik masyarakat maupun puskesmas mempunyai komitmen yang sama untuk menerapkan KTR, 2 informan menyatakan penerapan KTR tidak dapat terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini : Tabel 4.3. Matriks Pengetahuan Informan tentang Penerapan KTR Dapat Terlaksana dengan Baik di Puskesmas Teladan No. Informan Pernyataan Informan I Menurut Ibu, pelaksanaan KTR dapat terlaksana dengan baik jika setiap pengunjung yang datang mematuhi peraturan Puskesmas untuk tidak merokok. Harus ada kerjasama antara pengunjung dan petugas dalam menerapkannya. Jika salah satu yang berperan maka hasilnya pun kurang maksimal. Informan II Penerapan KTR itu sebenarnya sudah lama dilakukan Puskesmas Teladan, hanya saja sejak dikeluarkannya Perda No. 3 Tahun 2014, kami selaku pihak pelaksana KTR sudah mampu untuk melarang terutama pengunjung dan pasien untuk tidak merokok. Jika ditanya dapat terlaksana atau tidaknya KTR itu kan tergantung dari pengunjung, karena melarang orang untuk tidak merokok itu kan sulit. Informan III Penerapan KTR bisa terlaksana dengan baik, karena kan Puskesmas itu ruang lingkupnya kecil jadi mudahlah dilaksanakan. Informan IV Seperti yang Ibu katakan bahwa Perda ini memang masih baru, jadi masih terlalu dini untuk melihat tingkat keberhasilannya. Meski begitu, dinas kesehatan sangat mengharapkan kesadaran dari semua pihak untuk ikut berperan dalam menerapkan KTR. Informan V Penerapan KTR tidak dapat terlaksana dengan baik karena kaitannya dengan kesadaran masyarakat pengunjung, pasien juga dari pemerintah. Kalau mau benar-benar serius mengurangi jumlah perokok maka seharusnya harga jual rokok dinaikkan. Informan VI Penerapan larangan merokok itu sebenarnya sudah lama dilaksanakan di Puskesmas ini, tapi setelah keluarnya Perda ini diharapkan pelaksanaannya bisa lebih baik. Jadi masyarakat pun bisa paham untuk tidak merokok di sembarang tempat. Informan VII Penerapan Kawasan tanpa rokok akan lebih dimaksimalkan lagi setelah Perda ini keluarkan, karena itu Ibu juga berharap semua pihak baik pengunjung maupun petugas untuk saling bekerjasama dalam menerapkan KTR. Informan VIII Ya, menurut Ibu mungkin bisa terlaksana dengan syarat semua orang mau melakukannya tidak merokok. Tapi kan di lapangan hal ini sulit dilakukan. Paling-paling masih ada 2-3 orang yang merokok. Jadi memang tidak 100 ya. Informan IX Jika dibilang dapat terlaksana dengan baik, agak sulit. Tapi jika di dalam puskesmasnya mungkin bisa, kalau diluar kan kita susah mengawasinya. Jadi kesadaran masyarakat juga penting. Informan X Menurut Bapak, penerapan KTR ini bisa terlaksana dengan baik, jika semua pihak seperti pengunjung maupun puskesmas mempunyai komitmen yang sama untuk menerapkannya. 4.3.3. Pengetahuan Informan tentang Tujuan Penerapan KTR Untuk Melindungi Anak-anak dan Bukan Perokok dari Resiko Terhadap Kesehatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 informan menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa salah satu tujuan penerapan KTR untuk melindungi anak-anak dan bukan perokok dari resiko terhadap kesehatan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.4 : Tabel 4.4. Matriks Pengetahuan Informan tentang Tujuan Penerapan KTR Untuk Melindungi Anak-anak dan Bukan Perokok dari Resiko Terhadap Kesehatan No. Informan Pernyataan Informan I Ibu setuju dengan pernyataan itu, dan Ibu juga berharap tujuan ini dapat tersampaikan ke pengunjung dan pasien. Jadi semua pengunjung yang datang ke Puskesmas Teladan sadar dan mau bersama-sama menerapkan KTR di wilayah Puskesmas. Informan II Bapak setuju dengan hal itu, namun terkadang yang menjadi kendala adalah pengunjung dan pasien yang kurang sadar akan dampak dari merokok. Mungkin mereka sudah tahu bahaya merokok tapi kan karena memang sudah terbiasa jadi terbawa kemanapun. Oleh karena itu, tujuan ini harus terus disampaikan kepada pengunjung. Informan III Iya, Ibu juga setuju dengan pernyataan itu. Dan hal ini yang selalu kami sampaikan ke pengunjung dan pasien. Semoga tujuan ini dapat diterima dengan baik oleh pengunjung dan pasien. Informan IV Sudah pasti tujuan KTR ini untuk kepentingan banyak orang apalagi untuk melindungi anak-anak dari asap rokok memang perlu diperhatikan. Menurut Ibu tujuan ini dapat dijadikan indikator keberhasilan penerapan KTR. Informan V Tujuan ini memang harus disampaikan ke pengunjung dan pasien sehingga kesadaran untuk tidak merokok di Puskesmas ini dapat diterapkan. Informan VI Pernyataan ini yang selalu kami sampaikan kepada pengunjung dan pasien. Informan VII Saya sepaham dengan pernyataan itu, bahwa memang tujuan KTR pasti untuk melindungi orang yang bukan perokok. Jadi, menurut ibu tujuan ini harus disampaikan kepada perokok agar mereka bisa paham dan sadar dengan tujuan perda KTR ini. Informan VIII Saya sependapat dengan pernyataan itu. Oleh karena itu, petugas harus lebih mengenalkan lagi kepada pengunjung, kalau perlu diadakanlah suatu kegiatan apa gitu yang bisa melibatkan perokok sehingga mereka paham kalau Puskesmas Teladan sudah KTR. Informan IX Bapak setuju dengan pernyataan itu, karena untuk kepentingan banyak orang kan. Informan X Bapak setuju dengan pernyataan itu, karena untuk kepentingan banyak orang. 4.3.4. Peran Serta Informan tentang Larangan Kepada Setiap Pasien, Pengunjung, serta Tenaga Medis dan Non Medis Untuk Merokok di Puskesmas Teladan Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 informan sudah melakukan larangan kepada setiap pasien, pengunjung serta tenaga medis dan non medis untuk merokok di area Puskesmas Teladan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini : Tabel 4.5. Matriks Peran Serta Informan tentang Larangan Kepada Setiap Pasien, Pengunjung, serta Tenaga Medis dan Non Medis Untuk Merokok di Puskesmas Teladan No. Informan Pernyataan Informan I Larangan untuk merokok di area Puskesmas sudah kami sampaikan baik kepada pengunjung, pasien, serta petugas medis dan non medis. Dan hal ini juga sudah dilakukan dengan baik. Informan II Mengenai larangan itu sudah diberitahukan ke petugas kesehatannya. Karena itu, tidak ada lagi pegawai yang merokok. Tapi kalau ke pengunjung, hal ini harus disampaikan berulang karena kan pengunjung yang datang setiap hari pasti berbeda-beda. Jadi bila Bapak melihat ada yang merokok, baru lah diberitahukan kalau Puskesmas Teladan ini sudah KTR. Karena itu, pemasangan spanduk KTR memang cukup membantu menginggatkan pengunjung yang memang patuh, tapi kan tidak semua pengunjung bisa patuh hanya karena melihat spanduk itu, makanya harus diberitahukan secara langsung. Informan III Memang benar, larangan untuk merokok sudah lama kami terapkan, karena itu kami juga harus menyampaikan ini kepada pengunjung dan pasien yang belum mengetahuinya. Kami menyampaikan saat ada pengunjung atau pasien yang merokok di area Puskesmas khususnya ruang pendaftaran ya. Informan IV Pihak puskesmas Teladan sudah melakukannya. Larangan merokok bagi setiap pengunjung, pasien dan petugas sudah diberitahukan sejak lama. Informan V Larangan merokok sudah petugas sampaikan ke setiap pengunjung yang ketahuan merokok ya. Karena tidak semua pengunjung pasti merokok kan, jadi informasi untuk tidak merokok hanya kami sampaikan pada mereka yang memang sedang merokok di lingkungan puskesmas. Informan VI Larangan ini sudah berkali-kali kami sampaikan kepada pengunjung dan juga pasien. Walau kadang kala kami selaku petugas sering jenuh karena harus menghimbau berkali-kali. Maka itu kami memasang spanduk KTR ini, jadi hanya menunjuk ke arah spanduk saja jadi lebih efisien kan. Informan VII Sudah dilakukan, karena kami akan langsung menegur yang merokok. Informan VIII Larangan ini sudah disampaikan, dan ke pengunjung kami juga sudah beritahu bila kedapatan ada yang merokok. Informan IX Larangan itu sudah kami lakukan, jadi bila ada pengunjung, pasien yang merokok akan kami suruh keluar. Informan X Memang benar, ada larangan untuk tidak merokok di area puskesmas ya. Hal itu disampaikan langsung oleh petugas kepada kami. Tapi, kadang-kadang jika tidak ada yang melihat saya sering melanggarnya, karena kalau tidak merokok, Bapak sering bosan dan mengantuk begitu. Apalagi kalau pengunjungnya sepi. 4.3.5. Peran Serta Informan tentang Adanya Pengawasan Internal Terhadap Penerapan KTR di Puskesmas Teladan Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 informan menyatakan bahwa pihak puskemas aktif dalam menjalankan wewenang terkait pengawasan internal terhadap penerapan KTR. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini : Tabel 4.6. Matriks Peran Serta Informan tentang Adanya Pengawasan Internal Terhadap Penerapan KTR di Puskesmas Teladan No. Informan Pernyataan Informan I Mengenai pengawasan internal memang ada, tapi bukan berupa tim khusus ya. Pengawasan Internal itu ya kami- kami ini, seluruh pegawai yang ada di Puskesmas Teladan. Maka dari itu, petugas Puskesmas Teladan harus 100 tidak ada yang boleh merokok saat sedang menjalankan tugas. Informan II Tidak ada tim khusus yang dibuat untuk mengawasi pelaksanaan KTR ini. Tapi, petugas di Puskesmas harus aktif dalam mengawasi setiap pengunjung dan pasien untuk menjalankan wewenang ini. Informan III Tidak ada tim khusus yang dibentuk. Pengawasan dari para petugas. Jadi, kami harus aktif menginformasikan kawasan tanpa rokok ini. Informan IV Tidak ada pengawasan khusus yang dilakukan, karena setiap pegawai mempunyai peranan yang sama dalam menjalankan wewenang ini. Informan V Pengawasan yang dilakukan adalah mengontrol setiap keadaan yang ada, meskipun pengunjungnya banyak, kami harus tetap memperhatikan jika ada yang merokok. Informan VI Peran petugas dalam menghimbau setiap pengunjung dan pasien yang merokok diharapkan sebagai pengawasan yang efektif dalam menerapkan KTR. Informan VII Petugas yang harus aktif mengawasi setiap pengunjung dan pasien bila ada yang kedapatan merokok. Informan VIII Mengenai pengawasan internal itu tidak ada tim khusus, karena selama penerapan KTR ini petugas yang turut aktif dalam mengawasi wewenang ini. Informan IX Pengawasan yang dilakukan dari para petugas saja. Tidak ada tim khusus yang dibentuk. Informan X Pengawasannya dari para petugas puskesmas saja. Dan petugas sangat aktif melarang pengunjung yang merokok. 4.3.6. Peran Serta Informan tentang Dukungan Terhadap Perda No. 3 Tahun 2014 mengenai Penerapan KTR di Puskesmas Teladan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 informan, 8 informan menyatakan setuju dan mendukung Penerapan KTR di Puskesmas, sedangkan 2 informan menyatakan tidak setuju penerapan KTR. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini : Tabel 4.7. Matriks Peran Serta Informan tentang Dukungan Terhadap Perda No. 3 Tahun 2014 mengenai Penerapan KTR di Puskesmas Teladan No. Informan Pernyataan Informan I Ibu setuju dengan adanya Perda No.3 Tahun 2014, karena itu berarti pemerintah daerah masih menaruh perhatian terhadap kesehatan banyak orang. Informan II Bapak setuju saja dengan peraturan ini, karena tujuannya untuk melindungi banyak orang khususnya yang bukan perokok. Informan III Ibu setuju, karena akan memberikan dampak yang positif bagi banyak orang khususnya anak-anak dan yang bukan perokok. Informan IV Ibu setuju setuju saja, karena akan memberikan dampak yang positif bagi banyak orang. Informan V Ibu tidak setuju, karena jika Pemerintah menggalakkan KTR tapi selama pabrik rokok masih bisa berproduksi tidak ada gunanya. Jadi bukan saya tidak setuju penerapan KTR, tapi lebih baik pemerintah menutup pabrik rokok dan menaikkan harga rokok, jadi tidak ada yang mau membeli rokok lagi. Itu lebih efektif daripada menerapkan KTR. Informan VI Ibu setuju, karena Perda No.3 Tahun 2014 ini mengindikasikan pemerintah daerah masih memikirkan orang-orang yang bukan perokok. Informan VII Ibu sangat setuju, dan kalau boleh tidak hanya di Puskesmas ini saja, tapi di fasilitas kesehatan yang lain seperti Rumah Sakit. Informan VIII Ibu sangat setuju, karena tujuannya untuk kepentingan banyak orang, melindungi anak-anak dan yang tidak merokok seperti Ibu. Karena sekarang ini, banyak sekali orang yang merokok dan kadang-kadang ibu jadi terganggu. Informan IX Bapak setuju penerapan KTR di Puskesmas karena akan melindungi anak-anak dan yang bukan perokok Informan X Ya gimana ya, kalau bapak bilang setuju, bapak masih lumayan sering ngumpet-ngumpet untuk merokok. Tapi kalau di bilang tidak setuju berarti bapak tidak patuh pada peraturan disini yah. 4.3.7. Peran Serta Informan tentang Pemberian Informasi Kepada Setiap Pasien, Pengunjung, serta Tenaga Medis dan Non Medis tentang Peraturan Penerapan KTR di Puskesmas Teladan Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 informan menyatakan sudah memberitahu kepada setiap pasien, pengunjung serta tenaga medis lainnya tentang peraturan KTR di Puskesmas. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini : Tabel 4.8. Matriks Peran Serta Informan tentang Pemberian Informasi Kepada Setiap Pasien, Pengunjung, serta Tenaga Medis dan Non Medis tentang Peraturan Penerapan KTR di Puskesmas Teladan No. Informan Pernyataan Informan I Pemberian informasi itu kan tidak harus disampaikan ke satu-satu pengunjung, karena itu pihak Puskesmas Teladan memasang spanduk yang berukuran besar jadi semua yang datang ke Puskesmas ini bisa melihatnya. Informan II Pemberian Informasi itu kami sampaikan melalui pemasangan spanduk di depan Puskesmas Teladan, jadi lebih efisien. Informan III Kami selaku petugas puskesmas akan meng-informasikan larangan merokok bila ada yang kedapatan merokok di dalam Puskesmas. Informan IV Sudah ada pemberitahuan mengenai penerapan KTR pada setiap pengunjung dan pasien yang merokok. Informan V Kami akan memberitahukan kepada pasien yang kami lihat merokok mengenai penerapan KTR, dan tidak boleh merokok di area ini. Informan VI Kami selaku petugas puskesmas akan menginformasikan larangan merokok bila ada yang kedapatan merokok di ruang loket pendaftaran ini. Informan VII Kalau kepada pengunjung ya tergantung. Bila pengunjungnya merokok di depan ibu mungkin akan diberitahu kalau tidak boleh merokok. Tapi jika masih di luar halaman, ya tidak ditegur. Informan VIII Ya, kalau pengunjung atau pasien merokok di dalam ruangan, ibu akan informasikan kalau Puskesmas Teladan sudah KTR. Informan IX Menurut bapak, tidak perlu lah harus diinformasikan ke satu-satu pengunjung. Kan sudah ada spanduk KTR itu, jadi pengunjung harusnya sadar sendiri. Karena bapak juga perokok, tapi tidak merokok saat di Puskesmas ini karena sudah tahu barangkali. Informan X Kalau informasi dilarang merokok memang sudah disampaikan dari petugas kepada Bapak dan pengunjung yang kedapatan merokok ya. 4.3.8. Peran Serta Informan tentang Tindakan yang Dilakukan bila ada Pasien, Pengunjung, serta Tenaga Medis dan Non Medis yang Merokok di Puskesmas Teladan Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 informan menyatakan akan menegur dan menyuruh keluar bila ada pasien, pengunjung serta tenaga medis dan non medis yang masih merokok di dalam ruangan Puskesmas. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini : Tabel 4.9. Matriks Peran Serta Informan tentang Tindakan yang Dilakukan bila ada Pasien, Pengunjung, serta Tenaga Medis dan Non Medis yang Merokok di Puskesmas Teladan No. Informan Pernyataan Informan I Kejadian seperti itu jarang terjadi, karena meski ada pengunjung atau pasien yang kedapatan merokok maka langsung kami tegur. Dan mereka pun langsung mematikan rokoknya. Jika ada yang tidak patuh biasanya kami suruh keluar dari gedung puskesmas, jadi dengan sendirinya pengunjung cenderung patuh. Informan II Jika merokoknya di dalam ruangan akan langsung ditegur dan mengatakan bahwa Puskesmas ini KTR. Biasanya pengunjung akan langsung keluar dan mematikan rokoknya. Informan III Ibu akan langsung menyuruh keluar, karena kan memang sudah dipasang larangan untuk merokok di depan pintu. Informan IV Biasanya Ibu akan peringatkan bahwa Puskesmas ini sudah area bebas merokok, jadi pengunjung tidak boleh merokok di dalam ruangan. Informan V Bila merokoknya di dalam ruangan ya, akan ibu tegur. Tapi kalau di luar, ibu abaikan saja. Mana mungkin kami mengawasi sampai keluar gedung, ruang lingkupnya hanya di dalam saja. Informan VI Bila ada pengunjung yang melanggar akan ditegur, kalau tidak mau akan disuruh keluar atau dipulangkan. Karena pengunjung kan tidak mau patuh pada peraturan Puskesmas ini. Informan VII Kalau Ibu menjumpai pengunjung yang tidak mau patuh padahal sudah ditegur, maka akan Ibu suruh pulang. Karena pengunjung akan mematikan rokok meski sebenarnya kesal dengan Ibu. Tapi itu memang sudah peraturan dari Dinas Kesehatan kan harus dijalankan. Informan VIII Seperti yang ibu katakan tadi, jika sudah masuk ke dalam puskesmas maka akan di tegur untuk mematikan rokoknya. Jika tidak mau maka akan di suruh keluar agar tidak menganggu orang lain kan. Informan IX Tergantung ya, kalau merokoknya di dalam ruangan puskesmas maka akan langsung diberi peringatan, bahwa sudah KTR. Tapi, kalau di luar halaman maka tidak bisa kami kontrol lagi. Informan X Wah, kalau itu bukan bagian bapak. Karena peran dari petugas yang memberi larangan itu. Biasanya petugas akan menyuruh keluar dulu untuk mematikan rokoknya. 4.3.9. Peran Serta Informan tentang Dukungan Terhadap Pemberian Sanksi bagi Pelanggaran Perda No.3 Tahun 2014 Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 informan menyatakan setuju terhadap Pemberian Sanksi bagi Pelanggaran Perda No.3 Tahun 2014. Mereka beralasan bahwa peraturan harus diikuti oleh sanksi, agar peraturan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Informan menyatakan sanksi yang diberikan terhadap pelanggaran dalam bentuk sanksi administratif agar pelaksanaan peraturan dapat maksimal. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini : Tabel 4.10. Matriks Peran Serta Informan tentang Dukungan Terhadap Pemberian Sanksi bagi Pelanggaran Perda No.3 Tahun 2014 No. Informan Pernyataan Informan I Ibu setuju dengan adanya sanksi, agar pelaksanaannya bisa benar-benar maksimal. Informan II Jika sanksi yang berupa sanksi administratif, maka harus dikaji lagi, karena pengunjung yang datang kan banyak bisa saja memang tidak tahu adanya larangan KTR. Jadi, sanksinya kita lebih ke moral saja, dengan menegur mereka. Namun, agar penerapan ini bisa maksimal memang sanksi administratif perlu dilakukan. Informan III Sanksi memang perlu untuk menjalankan suatu peraturan, mungkin harus ada sanksi yang tegas dan menaikkan harga rokok. Informan IV Ibu setuju adanya sanksi administratif. Jadi memudah- kan petugas untuk menjalankan wewenang ini. Informan V Sanksi yang tegas, kalau bisa ada denda yang memang harus diterapkan. Informan VI Ibu setuju sanksi administratif. Jadi memudahkan petugas untuk menjalankan wewenang ini Informan VII Sanksi administratif memang sangat cepat agar masyarakat mau menerapkan suatu peraturan. Informan VIII Setuju, karena masyarakat akan jadi berpikir-pikir untuk merokok, kan mereka jadi takut di denda. Informan IX Setuju, Sanksi administratif memang sangat cepat agar masyarakat mau menerapkan suatu peraturan. Informan X Bapak setuju, sanksi yang tegas, jadi pelaksanaannya bisa maksimal kan. 4.3.10. Peran Serta Informan tentang Dampak Penerapan KTR Terhadap Petugas Puskesmas dan Masyarakat Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 informan menyatakan penerapan KTR di Puskesmas memberikan dampak yang positif bagi petugas dan masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini : Tabel 4.11. Matriks Peran Serta Informan tentang Dampak Penerapan KTR Terhadap Petugas Puskesmas dan Masyarakat No. Informan Pernyataan Informan I Dampaknya sangat positif. Ruangan puskesmas menjadi bersih, dan tidak pengap asap rokok. Petugas juga tidak merasa terganggu, khususnya pengunjung yang bukan perokok. Dan penerapan KTR ini bisa menjadi indikator hidup sehat. Informan II Bisa dilihat di lapangan saja. Ruangan bersih, tidak pengap asap rokok. Kami juga bisa mendapat udara yang bersih apalagi pengunjungnya. Informan III Dampaknya sangat positif. Petugas tidak harus menghirup asap rokok lagi. Masyarakat yang datang ke Puskesmas pun pasti merasakan hal yang sama Informan IV Dampaknya sangat banyak, udara jadi bersih, ruangan pun bersih dan petugas tidak terganggu saat kerja. Informan V Dampaknya sangat banyak memang, baik bagi petugas dan masyarakat. Informan VI Sangat banyak ya dampaknya, ruangan jadi bersih tidak ada lagi sisa punting rokok. Petugas juga jadi tidak merasa sesak saat melayani pengunjung. Informan VII Dampaknya sangat positif bagi semua orang, karena melindungi kita sebagai perokok pasif dan juga anak- anak. Informan VIII Dampak dari Penerapan KTR ini sangat banyak, seperti ruangan jadi bersih, udara pun tidak pengap. Informan IX Dampaknya sangat banyak ya. Apalagi tujuannya kan untuk melindungi kesehatan banyak orang jadi pasti dampaknya akan positif. Informan X Banyak sekali dampak positifnya, apalagi buat pengunjung yang tidak merokok.

4.3.11. Saran Terhadap Perda No.3 Tahun 2014 tentang Peraturan Penerapan KTR

Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan memiliki saran terhadap Perda No. 3 Tahun 2014 tentang Peraturan penerapan KTR di Puskesmas, yaitu menambah pemasangan spanduk di kawasan Puskesmas Teladan sehingga pengunjung dan pasien mengetahui KTR di Puskesmas Teladan. Saran dari informan lainnya adalah dibutuhkan komitmen yang sangat kuat khususnya pemerintah pusat untuk penerapan KTR di beberapa tempat yang memang sudah diatur. Saran lain yang diberikan informan adalah kenaikan harga rokok dan pengurangan jumlah pabrik rokok yang ada di Indonesia. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut ini : Tabel 4.12. Matriks Saran Terhadap Perda No.3 Tahun 2014 tentang Peraturan Penerapan KTR

Dokumen yang terkait

Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah di Kota Medan Tahun 2014

23 220 103

Analisis Implementasi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2015

50 465 97

Persepsi Jajaran Pimpinan Tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Di Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat Tahun 2014

3 74 82

Penerapan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Berdasarkan Hukum Administrasi Negara (Studi Di Kota Medan)

13 140 63

Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah di Kota Medan Tahun 2014

0 0 18

Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah di Kota Medan Tahun 2014

0 0 2

Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah di Kota Medan Tahun 2014

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 2.1.1. Pengertian Kawasan Tanpa Rokok (KTR) - Analisis Peran Serta Petugas Puskesmas Tentang Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Puskesmas Teladan Kota Medan Tahun 2014

1 1 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Peran Serta Petugas Puskesmas Tentang Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Puskesmas Teladan Kota Medan Tahun 2014

0 0 12

ANALISIS PERAN SERTA PETUGAS PUSKESMAS TENTANG PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI PUSKESMAS TELADAN KOTA MEDAN TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

0 0 13