dijaga dan dipergunakan dengan baik. Penerimaan yang baik terhadap bentuk tubuh merupakan persepi yang baik
Tetapi ada juga yang ditanggapi negatif yaitu 39 narapidana 51,2 menyatakan mereka malu dengan kondisi tubuhnya saat ini ketika berjumpa
dengan orang lain. Remaja yang merasa memiliki kekurangan dalam penampilan
fisik atau kesehatannya dapat menurunkan rasa percaya dirinya, menarik diri serta memunculkan pandangan-pandangan negatif tentang penampilannya.
5.2.2. Ideal Diri
Berdasarkan hasil penelitian Ideal diri narapidana remaja di LAPAS Anak Tanjung Gusta Medan memiliki ideal diri yang realistis sebanyak 72 narapidana
94,7. Hal ini sependapat dengan penelitian yang telah dilakukan Armeliza 2012 terhadap 60 narapidana tentang ideal diri narapidana remaja, mayoritas
remaja memiliki ideal diri yang positif, yaitu sebanyak 42 orang 70. Hal ini dikarenakan pendidikan terakhir narapidana remaja mayoritas adalah
SMA sebanyak 29 narapidana 38,2. Pendidikan sangat berpengaruh terhadap ideal diri remaja, dimana remaja cenderung memiliki persepsi realistis, dan remaja
yang mengalami perubahan psikis merasa mampu untuk melakukan hal-hal yang dianggap bisa dilakukan dan mempunyai harapan yang tinggi terhadap dirinya,
tidak merasa cemas dengan kondisi dirinya, serta memiliki ideal diri yang realistis.
Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo 2003 yang menyatakan bahwa seseorang yang berpendidikan tinggi mempunyai pengetahuan yang lebih baik
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan dengan orang yang berpendidikan menengah dan rendah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan kualitas manusia,
dengan pendidikan manusia dianggap akan memperoleh pengetahuan dan informasi, dan semakin tinggi pendidikan seseorang semakin berkualitas
hidupnya. Remaja cenderung memiliki persepsi realistis, dimana remaja yang mengalami perubahan psikis merasa mampu untuk melakukan hal-hal yang
dianggap bisa dilakukan dan mempunyai harapan yang tinggi terhadap dirinya, tidak merasa cemas dengan kondisi dirinya, serta memiliki, ideal diri yang
realistis. Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana seharusnya ia berprilaku
sesuai dengan standar perilaku Stuart Sudden, 1998. Potter Perry 2005 menyatakan bahwa remaja yang memiliki konsep diri positif berarti memiliki
penerimaan diri yang positif. Remaja menganggap dirinya berharga dan cenderung menerima diri sendiri sebagaimana adanya.
Widiasi 2008 dalam penelitiannya menyatakan narapidana mengungkapkan bahwa mereka menginginkan kehidupan yang lebih baik, baik dalam hal
pendidikan, pekerjaan, keluarga maupun penerimaan lingkungan terhadap kehadiran mereka dan membahagiakan orang tua. Mereka ingin sekali cita-cita
mereka dapat terwujud. Hal ini sesuai dengan jawaban 74 narapidana 97,4 menyatakan mereka
berharap ini terakhir kalinya dihukum di LAPAS, dan 69 narapidana 90,8 menyatakan mereka berharap diterima oleh masyarakat dilingkungannya setelah
Universitas Sumatera Utara
keluar dari LAPAS. Narapidana remaja memiliki harapan atau keinginan yang ingin dicapai.
Stuart dan Laraia 2005, menyatakan bahwa yang mempengaruhi ideal diri seseorang diantaranya seseorang cenderung menetapkan ideal diri sesuai dalam
batas kemampuannya. Seseorang tidak akan mungkin menetapkan suatu ideal atau tujuan jika sekiranya dirinya tidak mempu mengupayakan diri untuk mencapai
tujuan tersebut atau berada diluar batas kemampuannya.
5.2.3. Harga Diri