Gambaran Diri Pembahasan 1. Konsep diri

Iswardani dimana mayoritas usia narapidana remaja yang diteliti dalam kategori remaja awal. Kartono 1990 menyatakan remaja akhir merupakan masa remaja yang mantap dan stabil. Sebagian besar narapidana remaja sudah menyesali perbuataanya dan ingin memperbaiki diri menjadi lebih baik. Wilujeng 2012 menyatakan bahwa konsep diri yang dimiliki masing- masing oleh anak yang berkonflik dengan hukum berbeda antara yang satu dengan yang lain. Berdasarkan hasil penelitian didapakan mayoritas narapidana melakukan tindak kriminal mencuri. Berberapa narapidana menyesali perbuatan yang telah mereka perbuat, hal ini sesuai dengan penjelasan salah satu narapidana yang mengatakan terpaksa melakukan perbuatan mencuri akibat kebutuhan hidup yang mendesak dan ia tidak mampu memenuhinya dengan penghasilan yang dimiliki. Perbuatan mencuri dengan alasan terpaksa merupakan citra mental yang lemah dalam berkepribadian. Hal ini sesuai dengan teori Potter Perry 2005 menyatakan bahwa konsep diri adalah citra mental seseorang terhadap dirinya sendiri, mencakup bagaimana mereka melihat kekuatan dan kelemahannya pada seluruh aspek kepribadiannya.

5.2.2. Gambaran Diri

Berdasarkan hasil penelitian, gambaran diri narapidana remaja di LAPAS Anak Tanjung Gusta Medan termasuk memiliki gambaran diri yang positif sebanyak 72 narapidana 94,7. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan Siregar 2008 terhadap 31 narapidana tentang gambaran diri Universitas Sumatera Utara narapidana remaja dengan hasil penelitian menunujukkan mayoritas narapidana memiliki gambaran diri yang positif yaitu sebanyak 24 narapidana 77,4. Hal ini dikarenakan mayoritas narapidana pada saat di observasi memiliki kepedulian terhadap bentuk tubunya, dimana mereka memakai pakaian yang bersih dan rapi, menjaga tubuh mereka agar tetap sehat seperti mandi dan olahraga. Hal ini menunjukkan bahwa narapidana memiliki gambaran diri yang positif. Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan, dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu yang berkesinambungan di modifikasi dengan pengalaman baru setiap individu Stuart and Sundeen, 1998. Candrasari 2003 dalam penelitiannya menyatakan bahwa gambaran diri dapat bersifat positif maupun negatif. Gambaran diri yang positif terjadi apabila remaja dapat menerirna penampilan fisiknya sebagaimana adanya. Sebaliknya gambaran diri yang negatif, membuat remaja kurang menyukai penampilan fisiknya, sehingga cenderung menarik diri dari lingkungan, menghambat pergaulan dan menimbulkan perasaan rendah diri atau merasa diri kurang berharga. Hal ini sesuai dengan jawaban 49 narapidana 64,5 menyatakan mereka menyukai bentuk tubuhnya saat ini dan 74 narapidana menyatakan mereka menerima setiap bagian tubuhnya ini sebagai anugrah dari Tuhan yang harus Universitas Sumatera Utara dijaga dan dipergunakan dengan baik. Penerimaan yang baik terhadap bentuk tubuh merupakan persepi yang baik Tetapi ada juga yang ditanggapi negatif yaitu 39 narapidana 51,2 menyatakan mereka malu dengan kondisi tubuhnya saat ini ketika berjumpa dengan orang lain. Remaja yang merasa memiliki kekurangan dalam penampilan fisik atau kesehatannya dapat menurunkan rasa percaya dirinya, menarik diri serta memunculkan pandangan-pandangan negatif tentang penampilannya.

5.2.2. Ideal Diri