Proses Analisis Kebijakan Publik

oleh pejabat atau badan pemerintah dalam bidang tertentu, misalnya bidang pendidikan, politik, ekonomi, pertanian, industri, pertanahan dan sebagainya. 3 Sedangkan menurut Harold Laswell dan Abraham Kaplam mendefinisikan kebijakan publik sebagai suatu program yang di proyeksikan dengan tujuan-tujuan tertentu, nilai-nilai tertentu, dan praktik-praktik tertentu. 4 Proses analisis kebijakan secara umum merupakan suatu proses kerja yang meliputi lima komponen informasi kebijakan yang saling terkait dan dilakukan secara bertahap dengan menggunakan berbagai teknik analisis kebijakan Dunn.

2.1.2 Proses Analisis Kebijakan Publik

5 1. Penetapan agenda kebijakan agenda setting Dalam memecahkan masalah yang yang dihadapi kebijakan publik, Dunn mengemukakan bahwa ada beberapa tahap analisis yang harus dilakukan yaitu : Tahap penetapan agenda kebijakan ini, yang harus dilakukan pertama kali adalah menentukan masalh publik yang akan dipecahkan. Pada hakekatnya permasalahan ditemukan melalui proses problem structuring. Woll mengemukakan bahwa suatu isu kebijakan dapat berkembang menjadi agenda kebijakan apabila memenuhi syarat berikut ini : 3 DRS.AG.SUBARSONO,M.Si.MA, Analisis Kebijkan Publik, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2005, hal.2. 4 H.A.R Tilaar Riant Nugroho, Kebijakan Pendidikan Yokyakarta: Pustaka Belajar,2008, hal. 183. 5 Drs.Hessel Nogi S.Tangklilisan, Kebijakan publik yang membumi yogyakarta: YPAPI,2003,hal. 7-10. Universitas Sumatera Utara 1. Memiliki efek yang besar terhadap kepentingan masyarakat; 2. membuat analog dengan cara memancing dengan kebijakan publik yang pernah dilakukan; 3. Isu tersebut mampu dikaitkan dengan simbol-simbol nasional atau politik yang ada; 4. Tersedianya kegagalan pasar maker failure;Tersedianya teknologi dan dana untuk menyelesaikan masalah publik. Menurut Dunn problem structuring memiliki 4 fase yaitu: pencarian masalah problem search, pendefinisian masalah problem definition, spesifikasi masalah problem specification dan pengenalan masalah problem setting. Sedangkan teknik yang dapat dilakukan untuk merumuskan masalah adalah analisis batasan masalah, analisis klarifikasi, analisis hirarki dan brainstroming, analisis multi perspektif, analisis asumsional serta pemeratan argumentasi. 6 2. Formulasi kebijakan policy formulation Berkaitan dengan policy formulation Woll berpendapat bahwa formulasi kebijakan berarti pengembangan sebuah mekanisme untuk menyelesaikan masalah publik, dimana pada tahap para analis kebijakan publik mulai menerapkan beberapa teknik untuk menjustifikasikan bahwa sebuah pilihan kebijakan merupakan pilihan yang terbaik dari kebijakan yang lain.dalam menentukan pilihan kebijakan pada tahap ini dapat menggunakan analisis biaya manfaat dan analisis keputusan, dimana 6 Ibid hal 10. Universitas Sumatera Utara keputusan yang harus diamblil pada posisi tidak menentu dengan informasi yang serba terbatas. Pada tahap formulasi kebijakan ini, para analis harus mengidentifikasikan kemungkinan kebijakan yang dapat digunakan melalui prosedur forecasting untuk memecahkan masalah yang didalamya terkandung konsekuensi dari setiap pilihan kebijakan yang akan dipilih. 3. Adopsi kebijakan policy adoption Tahap adopsi kebijakan merupakan tahap untuk menentukan pilihan kebijakan melalui dukungan para stakeholders atau pelaku yang terlibat tahap ini dilakukan setelah melalui proses rekomendasi dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Mengidentifikasi alternatif kebijakan policy alternative yang dilakukan pemerintah untuk merealisasikan masa depan yang diinginkan dan merupakan langkah terbaik dalam upaya mencapai tujuan tertentu bagi kemajuan masyarakat luas. 2 Pengidentifikasian kriteria-kriteria tertentu dan terpilih untuk menilai alternatif yang akan direkomendasi. 3 Mengevalusi alternatif-alternatif tersebut dengan menggunakan kriteria- kriteria yang relevan tertentu agar efek positif alternatif kebijakan tersebut lebih besar daripada efek negatif yang akan terjadi. 4. Isi kebijakan policy implementation Universitas Sumatera Utara Pada tahap ini suatu kebijakan telah dilaksanakan oleh unit-unit eksekutor birokrasi pemerintah tertentu dengan memobilisasikan sumber dana dan sumber daya lainya teknologi dan manajemen, dan pada tahap ini monitoring dapat dilakukan. Menurut patton dan sawicki bahwa implementasi berkaitan dengan berbagai kegiatan yang diarahkan untuk merealisasikan program, dimana pada posisi ini eksekutif mengatur cara untuk mengorganisir, meninterpretasikan dan menerapkan kebijakan yang telah diseleksi. Tahapan implementasi merupakan peristiwa yang berhubungan dengan apa yang terjadi setelah suatu perundang-undangan ditetapkan dengan memberikan otoritas pada suatu kebijakan dengan membentuk output yang jelas dan dapat diukur. Dengan demikian tugas implementasi kebijakan sebagai suatu penghubung yang memungkinkan tujuan-tujuan kebijakan mencapai hasil melalui aktivitas atau kegiatan dari program pemerintah. 5. Evaluasi kebijakn policy assesment Tahap akhir dari proses pembuatan kebijakan adalah penilain terhadap kebijakan yang telah diambil dan dilakukan. Dalam penilaian ini semua proses implementasi dinilai apakah telah sesuai dengan yang telah ditentukan atau direncanakan dalam program kebijakan tersebut sesuai dengan ukuran-ukuran kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Universitas Sumatera Utara Menurut Dunn evaluasi kebijakan publik mengandung arti yang berhubungan dengan penerapan skala penilaian terhadap hasil kebijakan dan program yang dilakukan. 7 7 Id. At 10. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Proses Kebijakan Publik Sumber: Dunn, 1994: 17 penyusunan Agenda Formulasi Kebijakan Penilaian Kebijakan Implementasi Kebijakan Adopsi Kebijakan Perumusan forecasting Rekomendasi kebijakan Monitoring b k Evaluasi kebijakan Universitas Sumatera Utara 2.2 Implementasi Kebijakan 2.2.1 Pengertian Implementasi

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Bantuan Operasional Sekolah Pada Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar Kabupaten Samosir

3 65 119

Perkembangan Sekolah Luar Biasa-E Negeri Pembina Tingkat Propinsi Di Medan (1984-1999)

2 41 83

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SEKOLAH DASAR LUAR BIASA NEGERI BANDA ACEH

0 6 1

Peran perpustakaan SLB dalam menumbuhkan kemampuan literasi informasi bagi anak tunanetra : studi kasus perpustakaan SlB-A Pembina Tingkat Nasioanl Jakarta

22 112 102

PENANAMAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA Penanaman Karakter Kemandirian Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Di Sekolah Luar Biasa (Studi Kasus Sekolah Luar Biasa Negeri Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014).

0 1 15

PENGELOLAAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SEKOLAH DASAR NEGERI I PATUK KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 2 128

SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TALENTA KIDS

0 1 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebijakan Publik 2.1.1 Pengertian Kebijakan Publik - Implementasi Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2014 di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (Studi Pada Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kebayakan Gunung Balohen Keca

0 1 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Implementasi Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2014 di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (Studi Pada Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kebayakan Gunung Balohen Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah)

0 2 9

Implementasi Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2014 di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (Studi Pada Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kebayakan Gunung Balohen Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah)

0 0 14