23 merangsang dan meremajakan pikiran dan memperkuat ingatan sehingga
memungkinkan siswa lebih berprestasi dalam belajar. Efek musik pada model pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat dijelaskan
sebagai berikut. Pada tahap thinking, musik dapat membantu merangsang
kemampuan berfikir siswa sehingga dalam menyelesaikan masalah membuat siswa lebih cepat dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah
matematika. Pada tahap Pairing, karena musik dapat membantu merangsang kreativitas maka ketika berdiskusi mendorong siswa untuk
mengemukakan pemikiran atau gagasan secara kreative dan hal ini
dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematikanya. Pada tahap Sharing, musik
dapat membuat siswa menjadi rileks sehingga ketika mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas siswa menjadi fokus dan tidak tegang hal ini membuat kemampuan pemecahan masalah siswa menjadi jauh lebih baik saat pembelajaran
berlangsung. Musik juga dapat mengurangi rasa lelah dan mengantuk sehingga siswa yang lainnya dapat memfokuskan diri pada temannya yang sedang
mempresentasikan hasil diskusinya agar dapat melihat kesamaan konsep yang diungkapkan dengan cara yang berbeda.
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir yang telah diuraikan, hipotesis penelitian ini adalah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang
mendapatkan pembelajaran TPS dengan musik sebagai pengiring lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran TPS tidak diiringi musik
24
III. METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Semaka Kabupaten Tanggamus. Kelas VIII di SMP Negeri 2 Semaka terdiri dari lima
rombongan belajar, yaitu VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, dan VIII E yang kemampuan siswa masing-masing kelasnya homogen. Sampel diambil dengan
cara memilih dua dari lima kelas secara acak. Terpilihlah kelas VIII D yang terdiri dari 36 siswa sebagai kelas kontrol, yaitu kelas yang menggunakan model
pembelajaran tipe TPS tidak diiringi musik dan kelas VIII C yang juga terdiri dari 36 siswa sebagai kelas eksperimen, yaitu kelas yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan diiringi musik.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan suatu kuasi eksperimen. Desain yang digunakan adalah pretest-posttest control design yang dipilih berdasarkan pedoman dari Ruseffendi
2005: 52. Gambar desainnya adalah sebagai berikut:
25
Tabel 3.1. Pretest Posttest Control Design
Kelompok Pretest
Perlakuan Posttest
E O
1
TPS Musik
O
2
K O
3
TPS
O
4
Keterangan : E
= Kelas eksperimen K
= Kelas kontrol O
1
= Pretest pada kelas ekperimen O
3
= Pretest pada kelas kontrol O
2
= Posttest pada kelas ekperimen O
4
= Posttest pada kelas kontrol
C. Langkah Penelitian
Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Orientasi sekolah, untuk melihat kondisi lapangan seperti berapa kelas yang
ada, jumlah siswanya, serta cara mengajar guru matematika selama pem- belajaran.
2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP sesuai dengan pembe- lajaran kooperatif tipe TPS dan pembelajaran konvensional.
3. Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa LKS. 4. Memperkenalkan musik yang akan digunakan pada kelas eksperimen
5. Mempersiapkan instrumen penelitian berupa tes kemampuan pemecahan masalah beserta aturan penskorannya.
6. Melakukan validasi instrumen 7. Melakukan uji coba instrumen
26
8. Mengadakan pre-test baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol 9.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembe- lajaran RPP yang telah disusun baik pada kelas eksperimen yaitu dengan
menggunakan pembelajaran TPS dengan diiringi musik dan pada kelas kontrol yaitu dengan menggunakan pembelajaran TPS tidak diiringi musik
kegiatan selengkapnya terdapat pada Lampiran A.1 dan Lampiran A.2 10. Mengadakan post-test baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol
11. Menganalisis data 12. Membuat kesimpulan
D. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya Instrument Tes