Instrumen Penelitian dan Pengembangannya Instrument Tes

26 8. Mengadakan pre-test baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol 9. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembe- lajaran RPP yang telah disusun baik pada kelas eksperimen yaitu dengan menggunakan pembelajaran TPS dengan diiringi musik dan pada kelas kontrol yaitu dengan menggunakan pembelajaran TPS tidak diiringi musik kegiatan selengkapnya terdapat pada Lampiran A.1 dan Lampiran A.2 10. Mengadakan post-test baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol 11. Menganalisis data 12. Membuat kesimpulan

D. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya Instrument Tes

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan pemecahan masalah. Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis dengan bentuk uraian yang terdiri atas empat soal. Materi yang diujikan adalah pokok bahasan kubus dan balok. Tes kemampuan pemecahan masalah ini menuntut siswa memberikan jawaban berupa memahami masalah, merencanakan penyelesaiannya, menyelesaikan masalah, dan memeriksa kembali. Pemberian skor jawaban siswa disusun berdasarkan empat kemampuan di atas, seperti yang terlihat pada Lampiran B.1. Sebelum digunakan dalam penelitian, soal tes tersebut dikonsultasikan terlebih dahulu kepada guru mitra. Selanjutnya soal tes tersebut diujicobakan pada siswa kelas VIII A SMPN 2 Semaka tahun pelajaran 2011-2012 dengan guru yang juga 27 mengajar matematika di kelas VIII C, dan VIII D SMPN 2 Semaka tahun pelajaran 2011-2012. Data yang diperoleh dari hasil uji coba kemudian diolah dengan menggunakan bantuan Software Microsoft Excel untuk mengetahui reliabilitas tes, indeks daya pembeda, dan indeks kesukaran butir soal.

a. Validitas Butir Soal

Dalam penelitian ini validitas tes yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang ditinjau dari kesesuaian isi tes dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Validitas ini dapat digunakan untuk mengetahui apakah isi dari tes tersebut sudah mewakili dari keseluruhan materi yang telah dipelajari. Jadi dalam penelitian ini validitas isi digunakan untuk mengetahui isi suatu tes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Dalam penelitian ini soal tes dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran matematika kelas VIII. Dengan asumsi bahwa guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Negeri 2 Semaka mengetahui dengan benar kurikulum SMP, maka validitas instrumen tes ini didasarkan pada penilaian guru mata pelajaran matematika. Tes yang dikategorikan valid adalah yang butir-butir tesnya telah dinyatakan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang diukur berdasarkan penilaian guru mitra. Setelah tes dinyatakan valid, tes tersebut diuji coba di luar sampel tetapi masih dalam populasi, uji coba tes ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat reliabilitas tes, daya pembeda butir tes, dan tingkat kesukaran tes.

b. Reliabilitas Tes

28 Bentuk soal tes yang digunakan pada penelitian ini adalah soal tes tipe subjektif atau uraian, karena itu untuk mencari koefisien reliabilitas 11 digunakan rumus Alpha yang dirumuskan sebagai berikut: r 11 = 1 Keterangan: r 11 = Koefisien reliabilitas alat evaluasi = Banyaknya butir soal = Jumlah varians skor tiap soal = Varians skor total Tabel 3.2. Kriteria Reliabilitas Menurut Sudijono, suatu tes dikatakan baik apabila koefisien reliabilitasnya sama dengan atau lebih besar dari 0,70 kriteria reliabilitas tes yang digunakan adalah lebih dari 0,70.

c. Indeks Daya Pembeda

Daya pembeda tes adalah kemampuan tes dalam memisahkan antar subjek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai. Untuk menghitung daya pembeda data terlebih dahulu diurutkan dari siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai siswa yang memperoleh nilai terendah, kemudian diambil 27 siswa yang memperoleh nilai tertinggi disebut kelompok atas dan 27 siswa yang memperoleh nilai Koefisien relibilitas r 11 Kriteria r 11 sangat rendah 0,20 r 11 rendah 0,40 r 11 sedang 0,60 r 11 tinggi 0,80 r 11 sangat tinggi 29 terendah disebut kelompok bawah. Daya pembeda ditentukan dengan rumus berikut: DP = Keterangan : DP : indeks daya pembeda satu butri soal tertentu JA : jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah JB : jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah IA : jumlah skor ideal kelompok atasbawah. Menurut Sudijiono 2008: 388 hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan klasifikasi yang tertera dalam tabel berikut. Tabel 3.3. Interpretasi Nilai Daya Pembeda Nilai Interpretasi 20 , DP negatif Lemah SekaliJelek 40 , 20 , DP CukupSedang 70 , 40 , DP Baik 00 , 1 70 , DP Baik Sekali Untuk keperluan pengambilan data dalam penelitian ini digunakan butir soal dengan daya pembeda lebih dari atau sama dengan 0,30.

d. Indeks Kesukaran

Sudijono 2008: 372 mengungkapkan untuk menghitung tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan rumus berikut. = 30 Keterangan: TK : tingkat kesukaran suatu butir soal J T : jumlah skor yang diperoleh siswa pada butir soal yang diperoleh I T : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal. Untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria in- deks kesukaran menurut Sudijono 2008: 372 seperti tabel berikut. Tabel 3.4. Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran Besarnya TK i Interpretasi Kurang dari 0,30 Sangat Sukar 0,30-0,70 Cukup Sedang Lebih dari 0,70 Terlalu Mudah Dalam penelitian ini digunakan butir-butir soal dengan kriteria sedang dan membuang butir-butir soal dengan kategori sangat sukar dan terlalu mudah. Dari perhitungan tes uji coba yang telah dilakukan, didapatkan data sebagai berikut. Tabel 3.5. Data Uji Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan tabel hasil tes uji coba di atas, diperoleh bahwa seluruh butir soal telah memenuhi kriteria yang ditentukan sehingga dapat digunakan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

E. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Test

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK - PAIR - SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DI KELAS VII SMP PAB 10 MEDAN ESTATE.

0 5 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII SMP SWASTA ANGKASA MEDAN.

0 5 25

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SPLDV DI KELAS VIII SMP SWASTA BANDUNG TEMBUNG.

0 10 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS X SMA SWASTA KATOLIK BUDI MURNI-2 MEDAN.

0 1 22

Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing dengan Teknik Think Pair Share untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP.

3 12 49

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK.

0 0 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

0 0 9