Belajar Matematika Kajian Teoritik 1. Metode Demonstrasi

pelajaran matematika modern menerapkan teori mengajar baru yaitu pieget dan dienes, dimana teori tersebut menekankan pada pentingnya belajar matematika yang menarik dan dapat di pahami olehsiswa, sehingga dalam pembelajaran matematika modern diperlukan alat peraga.

5. Belajar Matematika

Matematika penting peranannya dalam usaha meningkatkan kesejahtraan umat manusia, sehingga manusia dianggap perlu untuk menguasai atau memahami matematika. Beranjak dari tujuan ini, maka sedikit orang yang ingin atau dianjurkan belajar matematika. Matematika juga di kenal tidak hanya berhubungan dengan bilangan dan oprasi-oprasinya, melaikan jga berkenaan den ide-ide, struktur-struktur dan hubungan yang teratur secara logis, serta dalam matematika digunakan proses deduktif. Proses deduktif digunakan untuk membuat dugaan-dugaan atau permasalahan berdasarkan pengamatan pada kasus. Mempelajari matematika memerlukan kemampuan berpikir abstrak, kemampuan berpikir hitung dan kemampuan menganalisa persoalan permasalahan. Oleh karena itu, individu yang ingin mempelajari matematika harus senantiasa berpartisipasi aktif dalam proses belajar matematika. Menurut manangkasi 1987 menyatakan bahwa belajar matematika adalah suatu kegiatan mental dari lambing-lambang dan cara mempelajari lambing tersebut yang kompleks menjadi sederhana berdasarkan asumsi dasar aksioma, dalil-dalil dan teorema yang dibuktikan sebelumnya. Sejalan dengan hal diatas menurut agung 1984:11 bahwa hakikat belajar matematika adalah suatu atktivitas untuk memahami ariti hubungan- hubungan, symbol-simbol kemudian menerapkan konsep-konsep yang dihasilkan dalam situasinya. Dalam proses belajar mengajar, kegiatan utamanya adalah belajar bagi siswa mengajar bagi guru. Siswa senantiasa ingin memperoleh hasil yang baik dari kegiatan yang dilakukan. Hasil belajar mempunyi peran penting dalam pendidikan, bahkan menentukan kualitas belajar yang dicapai siswa dalam bidang studi yang di pelajari disekolah, siswa yang cerdas dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendorong perkembangan intelektual dirinya dalam bentuk macam-macam kegiatan yang dapat meningkatkan hasil belajarnya. Peningkatan hasil belajar ditentukan oleh tingkat kemauan siswa untuk belajar secara bermakna dan terus menerus. Minat dan kemampuan siswa untuk belajar matematika yang kuarang akan memberikan hasil belajar yang kurang pula. Jika kemauan belajar matematika tinggi diharapkan hasil belajar siswa disekoalah juga tinggi. Pengertian hasil belajar yang dimaksud oleh peneliti adalah hasil belajar yang diperoleh seorang siswa dalam mata pelajaran tertentu yang menggunakan tes sebagai alat ukur keberhasilan siswa. Pengertian hasil belajar menurut Hoedoyo 1990:139 bahwa: “Prestasi belajar adalah pemahaman dan penguasaan bahan pelajaran yang dipelajari”. Sejalan dengan pendapat Dimyati 1990:48 bahwa “Hasil belajar merupakan hasil sesuatu interaksi tindak belajar dan tindak pengajar dari sisi guru. Tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar merupakan berakhir penggal dan puncak”. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan tekhnologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang tekhnologi komunikasi dan informasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan menciptakan tekhnologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidka pasti, dan kompetitif. Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini disusun sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut di atas. Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampun menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan symbol, table, diagram, dan media lain. RPP pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya. Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi Contextual problem. Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan tekhnologi informasi dan komunikasi seperti komputer atau media lainnya. Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, efesien, dan tepat dalam pemecahan masalah. 2. Melakukan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3. Pemecahan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, menafsirkan solusi yang diperoleh. 4. Mengomunikasikan gagasan dengan symbol, table, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SDMI meliputi aspek-aspek yaitu: bilangan, geometri, pengukuran, dan pengolahan data.

6. Konsep Pengukuran