Pengertian Kredit Kredit Pertanian

tetap atau disebut juga aktiva tetap. Modal aktif yang digunakan menjalankan operasi perusahaan dan proses produksi disebut modal kerja atau aktiva lancar. Modal pasif disebut juga kekayaan perusahaan, dapat dibedakan menjadi modal sendiri dalam arti modal milik pribadi dan milik badan usaha, dan modal asing yang berasal dari pihak lain yang merupakan utang perusahaan.

2. Kredit Pertanian

Permasalahan modal dalam pertanian tidak dapat dipisahkan dari kredit, karena kredit tidak lain adalah modal pertanian yang diperoleh dari pinjaman . Kredit dalam pertanian memiliki peran penting, hal ini berlaku untuk semua negara baik yang pertaniannya sudah sangat maju maupun yang masih terbelakang. Peranan kredit yang sangat penting ini disebabkan oleh kenyataan bahwa secara relatif modal merupkan faktor produksi non-alami buatan manusia yang persediaanya masih sangat terbatas terutama di negara yang sedang berkembang Mubyarto, 1995. Modal pertanian yang berasal dari pinjaman lazimnya disebut kredit. Dengan cara meminjam, pengusaha mendapat modal dengan perjanjian bahwa pada waktu yang akan datang dia harus mengembalikan modal pinjaman itu berdasarkan syarat-syarat yang telah disetujui kedua belah pihak, yaitu pengusaha sebagai penerima pinjaman dan pemilik modal sebagai pemberi pinjaman. Pemilik modal ini dapat merupakan perseorangan, tetapi dapat pula merupakan badan-badan perkreditan atau lembaga pemerintahan Kadarsan, 1995.

a. Pengertian Kredit

Menurut Kadarsan 1995, kredit berasal dari bahasa latin credo yang berarti percaya. Inilah sebabnya sampai batas-batas tertentu dasar kredit yang utama ialah kepercayaan dari semua pihak yang bersangkutan dengan perkreditan tersebut. Kredit pada dasarnya bergantung pada tiga hal, yaitu: 1 Kepercayaan bahwa posisi materi dari si peminjam mampu mengembalikan modal yang dipinjam tersebut. 2 Kepercayaan bahwa si peminjam akan mengembalikan utangnya 3 Kepercayaan bahwa hukum-hukum yang sah dapat melindungi semua pihak yang terlibat dalam transaksi apabila ada yang dirugikan karena ada persyaratan yang dilanggar. Dua hal yang pertama memerlukan jaminan material dan sikap yang mau bertanggung jawab atas utang peminjam. Hal ketiga pelaksanaan dijamin pemerintah atau lembaga sah yang diakui masyarakat. Di kalangan masyarakat yang masih sederhana perekonomiannya, kredit seringkali tidak memakai jaminan material. Jaminan satu-satunya adalah kepercayaan. Hubungan antara peminjam dan yang meminjam sangat erat, dan tidak jarang sudah begitu lama sehingga berjalan turun menurun. Di negara-negara seperti Indonesia, kredit pertanian tidak saja meliputi keperluan produksi tetapi juga meliputi semua keperluan petani, dan tidak jarang modal tersebut akhirnya dipakai juga untuk keperluan konsumtif. Menurut undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998, kredit adalah “Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.” Kasmir, 2000. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, kredit adalah pinjaman sampai batas jumlah tertentu yang diizinkan oleh bank atau badan lain. Dalam arti aslinya kredit adalah suatu transaksi antara dua pihak dimana yang pertama disebut kreditor menyediakan sumber-sumber ekonomi berupa barang, jasa, atau uang dengan janji bahwa pihak kedua debitur akan membayar kembali pada waktu yang telah ditentukan. Kredit merupakan alat untuk menciptakan modal, maka jenis dan macam kredit dapat dibagi sesuai dengan jenis dan macam modal yang diperoleh dari kredit tersebut. Kredit investasi adalah kredit yang dipakai untuk membiayai pembelian barang-barang modal yang bersifat tetap, yaitu yang tidak habis dalam satu proses produksi. Kredit yang tidak untuk investasi disebut kredit modal kerja, misalnya untuk membeli pupuk, bibit, pestisida, atau untuk membayar upah tenaga kerja Mubyarto, 1995.

b. Jenis-Jenis Kredit