Modal dalam Sektor Pertanian

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Modal dalam Sektor Pertanian

Menurut Kadarsan 1995, modal pertanian dalam arti makro adalah faktor produksi modal yang disalurkan, dikelola, dan dikontrol di dalam kegiatan ekonomi di sektor pertanian dalam arti luas, dan merupakan salah satu sektor ekonomi nasional. Modal usahatani dalam arti mikro adalah faktor produksi modal yang disediakan, diolah, dan dikontrol di dalam suatu usaha tani perusahaan agribisnis maupun suatu usahatani yang masih sederhana. Setelah tanah, modal adalah adalah faktor nomor dua paling penting dalam produksi pertanian dalam arti sumbangannya pada nilai produksi. Dalam pengertian ekonomi, modal adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor- faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru yaitu, dalam hal ini, hasil pertanian. Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa modal berhubungan erat dengan uang. Peranan modal dalam pertanian yang seringkali dibicarakan selalu sampai pada kredit, sehingga pengertian modal dan kredit dapat dikacaukan. Dari uraian dapat dibedakan dengan jelas kedua pengertian ini. Modal merupakan salah satu faktor produksi dalam pertanian di samping tanah, tenaga kerja, dan pengusaha, sedangkan kredit tidak lain adalah suatu alat untuk membantu penciptaan modal itu sendiri Mubyarto, 1989. Modal pertanian dapat berbentuk uang kartal, uang giral, atau dalam bentuk barang yang dipakai di dalam kegiatan produksi di bidang pertanian. Pengertian modal bisa dibedakan berdasarkan hak milik, arah pemakaian, tujuan pemakaian, dan sumber modal. Pengertian modal perusahaan berdasarkan hak milik bisa dibedakan antara modal pribadi perusahaan, modal swasta perseorangan atau kelembagaan, dan modal pemerintah. Pengertian modal berdasarkan arah pemakaian terdiri dari dua kelompok. Pertama dibedakan antara modal investasi dan modal operasional yang disebut pula modal kerja. Kedua dibedakan antara modal tidak bergerak dan modal bergerak Kadarsan, 1995. Menurut Kadarsan 1995, selama biaya pinjaman lebih kecil daripada tambahan output yang diharapkan, perusahaan akan meminjam terus modal apabila sumber modal sendiri tidak tersedia. Apabila modal yang akan dijalankan dalam perusahaan harus diambil dari luar perusahaan, atau pengusaha harus meminjam modal, maka perlu ditelaah sumber-sumber mana saja yang paling menguntungkan. Ada dua ekstrem dari macam modal sumbernya, yaitu: 1 Modal pribadi perusahaan equity capital 2 Modal luar perusahaan nonequity capital Menurut Wibowo 2005, dalam perusahaan dikenal dua macam modal yaitu modal aktif dan modal pasif. Modal aktif yang digunakan untuk membiayai semua pengadaan kebutuhan perusahaan yang sifatnya fisik atau nonfisik yang akan menjadi hak milik aset perusahaan dalam jangka waktu lama disebut modal tetap atau disebut juga aktiva tetap. Modal aktif yang digunakan menjalankan operasi perusahaan dan proses produksi disebut modal kerja atau aktiva lancar. Modal pasif disebut juga kekayaan perusahaan, dapat dibedakan menjadi modal sendiri dalam arti modal milik pribadi dan milik badan usaha, dan modal asing yang berasal dari pihak lain yang merupakan utang perusahaan.

2. Kredit Pertanian